Tiga Mobil Terlibat Tabrakan Beruntun, Jalan Bypass Ngurah Rai Sempat Macet
Kecelakaan lalu lintas tabrakan beruntun terjadi di Jalan Bypass Ngurah Rai, tepatnya di traffic light simpang Benoa, Pesanggaran, Denpasar Selatan pada Selasa (29/11) siang sekitar pukul 12.30 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Tidak ada korban jiwa, tetapi peristiwa tersebut memicu kemacetan lalu lintas. Tabrakan beruntun itu melibatkan tiga kendaraan roda empat, yakni satu unit Daihatsu Xenia warnah hitam dengan nomor polisi (nopol) DK 1385 FR yang dikemudikan oleh Beverly Wilson (wanita), asal New Zealand, satu unit Toyota Avanza warna hitam dengan nopol DK 843 S yang dikemudikan oleh Gusti Sudarsana asal Ubud, dan Isuzu Panther warnah putih, dengan nopol DK 1098 MD yang disetiri oleh Sang Ketut Sarta.
Ketiga mobil yang terlibat tabrakan beruntun adu itu sama-sama datang dari arah Kuta. Posisinya pada saat kejadian, mobil Xenia di depan, disusul Avanza, dan yang paling belakang Panther.
Beverly Wilson, pengemudi Xenia saat dimintai keterangannya seusai kecelakaan, mengaku tak tahu apa yang terjadi sebelum kendaraannya tertabrak. Pada saat itu dirinya sedang berhenti karena lampu lalu lintas nyala merah. Tiba-tiba ada suara keras seperti benturan di belakang, dan seketika mobilnya tertabrak Avanza (DK 843 S) yang berada tepat di belakangnya.
“Tadi saya berhenti di tengah pada saat lampu lalu lintas sedang berwarnah merah. Saya melihat ada satu mobil warna hitam di belakang saya juga ikut terhenti. Kemudian dari belakang, entah dari mana terdengar dorongan sangat keras diiringi bunyi klakson, dan seketika mobil kami tertabrak. Beruntung saya dan orangtua saya selamat, dan tak ada yang terluka. Kami tak mengetahui secara pasti bagaimana tabrakan itu bermula karena mereka di belakang kami. Yang saya tahu saya ditabrak dari belakang,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Gusti Sudarsana (pengemudi Avanza). Sudarsana mengatakan dirinya saat itu dalam perjalanan pulang setelah mengantar tamunya dari Bandara Ngurah Rai. Sesampai di tempat kejadian, lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Dirinya bersama beberapa kendaraan lain pun berhenti. Setelah beberapa saat berselang (masih dalam kondisi lampu merah) tiba-tiba mobil berwarna putih (Panther) dari belakang menabraknya. Karena tabrakan sangat keras, mobilnya terdorong ke depan dengan kencang hingga menabrak Xenia yang ada tepat di depannya.
“Tadi itu saya sedang berhenti karena lampu merah. Jarak antara mobil saya dengan Xenia yang berada di depan saya sekitar 2 meter. Kami semua sedang berhenti, tiba-tiba mobil Panther ini meluncur dengan kencang dan menabrak mobil saya. Karena kaget, saya tak bisa mengendalikan kendaraan saya dengan baik. Saya sebenarnya berusaha untuk menghindari tabrakan dengan mobil yang berada di depan saya, tapi masalahnya di samping saya ada truk,” kata Gusti Sudarsana.
Sedangkan Sang Ketut Sarta (sopir Panther) menyatakan, dirinya pulang dari bandara mengantar cucunya yang akan ke Surabaya, Jawa Timur. Dari kejauhan dirinya melihat lampu lalu lintas sedang menunjukkan warna hijau yang arah lurus, sedangkan yang mengarah ke Pelabuhan Benoa berwarna merah. Saat sampai di dekat traffic light dirinya kehilangan kendali karena Avanza yang berada di depannya tiba-tiba berhenti.
“Dari kejauhan saya melihat rambu lalu lintas jalur lurus berwarna hijau, yang berwarna merah adalah jalur menuju ke Pelabuhan Benoa. Saya tetap memacu kendaraan saya karena saya pikir kan sudah lampu hijau. Karena kehilangan kendali saya pun akhirnya menabrak mobil Avanza itu,” ungkapnya.
Akibat saling tabrak ketiga kendaraan itu pun rusak parah. Mobil yang kerusakannya paling parah adalah Avanza yang notabene berada di tengah. Bemper depan dan belakang penyok tak berbentuk dan kaca jendela bagian kiri pecah. Sementara Xenia, yang berada paling depan mengalami kerusakan pada bemper belakang. Sedangkan Panther mengalami kerusakan parah pada bemper depan hingga membuat mobil ini tak bisa dijalankan.
Peristiwa tersebut membuat Jalan Bypass Ngurah Rai sempat macet. Polisi lalu lintas yang menangani kecelakaan itu berusaha mengevakusai ketiga kendaraan agar lalu lintas normal kembali. Sekitar dua jam kemudian arus lalu lintas berangsur normal.
Beruntung dalam kecelakaan maut itu tak ada korban jiwa. Jero Komang Kusumawati, istri Sang Ketut Sarta hanya mengalami luka lecet pada bagian pundak dan rasa nyeri pada tulang belikat, sementara penumpang yang lainnya tak mengalami luka-luka. Meski di wajah mereka tergurat perasaan syok. Jero Kusumawati tampak shock akibat kejadian itu. Dirinya terus menangis meski sang suami berusaha untuk menenangkannya. * cr64
Ketiga mobil yang terlibat tabrakan beruntun adu itu sama-sama datang dari arah Kuta. Posisinya pada saat kejadian, mobil Xenia di depan, disusul Avanza, dan yang paling belakang Panther.
Beverly Wilson, pengemudi Xenia saat dimintai keterangannya seusai kecelakaan, mengaku tak tahu apa yang terjadi sebelum kendaraannya tertabrak. Pada saat itu dirinya sedang berhenti karena lampu lalu lintas nyala merah. Tiba-tiba ada suara keras seperti benturan di belakang, dan seketika mobilnya tertabrak Avanza (DK 843 S) yang berada tepat di belakangnya.
“Tadi saya berhenti di tengah pada saat lampu lalu lintas sedang berwarnah merah. Saya melihat ada satu mobil warna hitam di belakang saya juga ikut terhenti. Kemudian dari belakang, entah dari mana terdengar dorongan sangat keras diiringi bunyi klakson, dan seketika mobil kami tertabrak. Beruntung saya dan orangtua saya selamat, dan tak ada yang terluka. Kami tak mengetahui secara pasti bagaimana tabrakan itu bermula karena mereka di belakang kami. Yang saya tahu saya ditabrak dari belakang,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Gusti Sudarsana (pengemudi Avanza). Sudarsana mengatakan dirinya saat itu dalam perjalanan pulang setelah mengantar tamunya dari Bandara Ngurah Rai. Sesampai di tempat kejadian, lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Dirinya bersama beberapa kendaraan lain pun berhenti. Setelah beberapa saat berselang (masih dalam kondisi lampu merah) tiba-tiba mobil berwarna putih (Panther) dari belakang menabraknya. Karena tabrakan sangat keras, mobilnya terdorong ke depan dengan kencang hingga menabrak Xenia yang ada tepat di depannya.
“Tadi itu saya sedang berhenti karena lampu merah. Jarak antara mobil saya dengan Xenia yang berada di depan saya sekitar 2 meter. Kami semua sedang berhenti, tiba-tiba mobil Panther ini meluncur dengan kencang dan menabrak mobil saya. Karena kaget, saya tak bisa mengendalikan kendaraan saya dengan baik. Saya sebenarnya berusaha untuk menghindari tabrakan dengan mobil yang berada di depan saya, tapi masalahnya di samping saya ada truk,” kata Gusti Sudarsana.
Sedangkan Sang Ketut Sarta (sopir Panther) menyatakan, dirinya pulang dari bandara mengantar cucunya yang akan ke Surabaya, Jawa Timur. Dari kejauhan dirinya melihat lampu lalu lintas sedang menunjukkan warna hijau yang arah lurus, sedangkan yang mengarah ke Pelabuhan Benoa berwarna merah. Saat sampai di dekat traffic light dirinya kehilangan kendali karena Avanza yang berada di depannya tiba-tiba berhenti.
“Dari kejauhan saya melihat rambu lalu lintas jalur lurus berwarna hijau, yang berwarna merah adalah jalur menuju ke Pelabuhan Benoa. Saya tetap memacu kendaraan saya karena saya pikir kan sudah lampu hijau. Karena kehilangan kendali saya pun akhirnya menabrak mobil Avanza itu,” ungkapnya.
Akibat saling tabrak ketiga kendaraan itu pun rusak parah. Mobil yang kerusakannya paling parah adalah Avanza yang notabene berada di tengah. Bemper depan dan belakang penyok tak berbentuk dan kaca jendela bagian kiri pecah. Sementara Xenia, yang berada paling depan mengalami kerusakan pada bemper belakang. Sedangkan Panther mengalami kerusakan parah pada bemper depan hingga membuat mobil ini tak bisa dijalankan.
Peristiwa tersebut membuat Jalan Bypass Ngurah Rai sempat macet. Polisi lalu lintas yang menangani kecelakaan itu berusaha mengevakusai ketiga kendaraan agar lalu lintas normal kembali. Sekitar dua jam kemudian arus lalu lintas berangsur normal.
Beruntung dalam kecelakaan maut itu tak ada korban jiwa. Jero Komang Kusumawati, istri Sang Ketut Sarta hanya mengalami luka lecet pada bagian pundak dan rasa nyeri pada tulang belikat, sementara penumpang yang lainnya tak mengalami luka-luka. Meski di wajah mereka tergurat perasaan syok. Jero Kusumawati tampak shock akibat kejadian itu. Dirinya terus menangis meski sang suami berusaha untuk menenangkannya. * cr64
Komentar