Jelang Relokasi, Pedagang Pasar Banyuasri Tunggu Pengundian Nomor
SINGARAJA, NusaBali
Ratusan pedagang Pasar Banyuasri yang saat ini masih menempati pasar darurat sudah mulai bersiap-siap pindah ke gedung baru.
Namun hingga Selasa (16/3), pedagang masih menunggu pengundian nomor tempat los dan lapak yang akan ditempati di dalam gedung anyar. Pengundian nomor itu rencananya akan dilakukan Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Argha Nayottama Buleleng pada Kamis (18/3) besok.
Seorang pedagang buah-buahan dan ubi di Pasar Banyuasri Desak Ade, mengaku sudah mengemas sebagian dagangannya untuk persiapan relokasi. Namun belum semua karena mereka baru akan berkemas dan mengatur barang dagangannya ketika sudah mengetahui pasti tempat los atau lapak yang akan didapatkan.
“Katanya tanggal 18 (Maret) baru pengundian, nanti setelah itu baru masuk ke dalam, diangkut bertahap. Belum tahu kami dapat di mana karena belum diundi nomornya,” ucap Desak Ade, Selasa kemarin.
Hal tersebut dibenarkan Dirut Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng Made Agus Yudi Arsana saat dikonfirmasi terpisah, Selasa sore kemarin. Menurutnya target pembukaan Pasar Banyuasri yang baru, akan diawali dengan pengundian nomor untuk pedagang. Seluruh pedagang Pasar Banyuasri baru boleh masuk menata barang dagangan mereka setelah mendapatkan nomor undian. “Paling lambat nanti tanggal 25 Maret sudah klop masuk semuanya dan pasar dapat beraktivitas penuh,” ucap Agus Yudi.
Dia menyatakan perlu waktu yang cukup panjang untuk melakukan pendataan pedagang, penomoran los, ruko hingga lapak di gedung baru, sehingga tidak ada pedagang yang tercecer. Termasuk pengaturan di los dan zona yang sudah disiapkan sesuai dengan bangunan baru yang menghabiskan anggaran Rp 159,5 miliar ini.
“Kami tidak ingin ada yang tercecer sehingga kami pastikan benar-benar fix, baik pedagang yang teregister, pedagang musiman dan eceran biar bisa ditampung semua,” kata Agus Yudi.
Sejauh ini gedung Pasar Banyuasri yang baru menyediakan 804 los, 116 kios, dan 92 ruko. Selain itu Perumda Pasar juga sudah menetapkan tarif sewa yang akan dikenakan kepada masing-masing pedagang dengan pertimbangan harga terendah.
Khusus tarif ruko, Perumda Pasar membagi menjadi tiga kelompok. Ruko yang posisinya ada di depan Jalan A Yani dikenakan tarif sewa harian Rp 25 ribu. Sedangka ruko yang posisi di samping timur (Terminal Banyuasri) dan barat pasar (Jalan Lingga) ditetapkan tarif Rp 20 ribu per hari. Sedangkan ruko yang ada di bagian utara pasar berbatasan langsung dengan Jalan Samudra dikenakan sewa harian Rp 15 ribu per hari. Sedangkan pedagang di los akan membayar Rp 5 ribu per hari, dan Rp 7 ribu untuk pedagang kios dan pasar tumpah.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menegaskan kembali pembukaan Pasar Banyuasri yang disepakati dilakukan Kamis (18/3) besok, dilakukan sesuai dengan proses dan penentuan hari baik. “Tidak ada tekanan, semua berjalan dengan proses. Mulai dari perhitungan semua dari aspek yuridisnya terpenuhi semua, dan menunggu hari baik setelah Nyepi. Sehingga tanggal 18 ini sudah dibuka,” ujar Bupati dua periode ini.
Bupati Agus Suradnyana mengatakan Perumda Pasar sudah melakukan simulasi pengelolaan pasar dengan pola kerja sama pemanfaatan (KSP). Setelah dibuka pada 18 Maret 2021 nanti seluruhnya akan berjalan bertahap termasuk kekurangan akan segera diperbaiki. Bupati Agus Suradnyana berharap pasar dengan bangunan semi modern termegah di Buleleng itu dapat diresmikan pada Hari Ulang Tahun Kota Singaraja yang jatuh pada 30 Maret mendatang. *k23
Komentar