Bali Antar Pulaukan 60 Ribu Sapi
Populasi Dijamin Aman
DENPASAR,NusaBali
Memiliki tekstur dan rasa daging yang khas, menjadikan permintaan sapi Bali dari luar daerah terus mengalami peningkatan.
Dari awalnya berkisar 55 ribu ekor per tahun, kini pengiriman sapi Bali mencapai 60 ribu ekor setiap tahun. Jumlah yang tidak sedikit. Namun diyakini ‘antar pulau’ puluhan ribu ekor sapi tersebut, tidak akan mengancam populasi sapi Bali.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bali Anak Agung Istri Inten Wiradewi SPt, MSi ‘kuota’ 60 ribu tersebut berdasarkan perhitungan yang cermat.
“Ya itu kita yang menghitungnya,” jelasnya Selasa (16/3). Hal tersebut dijelaskan Gung Inten-sapaan Anak Agung Istri Inten Wirawati, ketika ditanya pihak mana yang menentukan kuota pengiriman tersebut; apakah dari pihak luar atau dari Pemprov Bali.
Dijelaskan populasi sapi Bali saat ini sekitar 550.350 ekor. Dari jumlah tersebut hampir seluruhnya merupakan sapi dengan katagori peternakan rakyat.Tidak dalam bentuk industri atau peternakan intensif.
“Dianggap sebagai tabungan oleh petani,” jelasnya. Meski demikian, pengiriman 60 ribu ekor setiap tahun ke luar daerah, tidak akan mengganggu keberlangsungan sapi Bali. Hal itu karena Pemerintah juga mendukung menjaga populasi sapi Bali. Salah satunya lewat program ‘Sikomandan’ (sapi kerbau andalan negeri). Program ini diantaranya bantuan insemenasi untuk sapi induk.
Dijelaskan Gung Inten, program sikomandan ini mirip dengan program Siwab (sapi indukan wajib bunting) sebelumnya.
“Untuk tahun ini 46 ribu ekseptor (induk betina) targetnya,” ujar Gung Inten. Lewat pogram Sikomandan itulah, Gung Inten yakin populasi sapi Bali tetap terjaga, sehingga pengiriman 60 ribu ekor setiap tahun tak akan mengganggu keseimbangan populasi.
Pengiriman paling banyak pada saat jelang Idul Fitri. Permintaan banyak untuk hewan korban. “Dari bobot dan bodi sapi Bali mungkin dinilai ideal,” kata Gung Inten. *K17
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bali Anak Agung Istri Inten Wiradewi SPt, MSi ‘kuota’ 60 ribu tersebut berdasarkan perhitungan yang cermat.
“Ya itu kita yang menghitungnya,” jelasnya Selasa (16/3). Hal tersebut dijelaskan Gung Inten-sapaan Anak Agung Istri Inten Wirawati, ketika ditanya pihak mana yang menentukan kuota pengiriman tersebut; apakah dari pihak luar atau dari Pemprov Bali.
Dijelaskan populasi sapi Bali saat ini sekitar 550.350 ekor. Dari jumlah tersebut hampir seluruhnya merupakan sapi dengan katagori peternakan rakyat.Tidak dalam bentuk industri atau peternakan intensif.
“Dianggap sebagai tabungan oleh petani,” jelasnya. Meski demikian, pengiriman 60 ribu ekor setiap tahun ke luar daerah, tidak akan mengganggu keberlangsungan sapi Bali. Hal itu karena Pemerintah juga mendukung menjaga populasi sapi Bali. Salah satunya lewat program ‘Sikomandan’ (sapi kerbau andalan negeri). Program ini diantaranya bantuan insemenasi untuk sapi induk.
Dijelaskan Gung Inten, program sikomandan ini mirip dengan program Siwab (sapi indukan wajib bunting) sebelumnya.
“Untuk tahun ini 46 ribu ekseptor (induk betina) targetnya,” ujar Gung Inten. Lewat pogram Sikomandan itulah, Gung Inten yakin populasi sapi Bali tetap terjaga, sehingga pengiriman 60 ribu ekor setiap tahun tak akan mengganggu keseimbangan populasi.
Pengiriman paling banyak pada saat jelang Idul Fitri. Permintaan banyak untuk hewan korban. “Dari bobot dan bodi sapi Bali mungkin dinilai ideal,” kata Gung Inten. *K17
Komentar