Restoran dan Bar Ludes Terbakar di Legian
Triwulan Pertama Tahun 2021 Terjadi 26 Kasus Kebakaran
Penyebab kebakaran yang terjadi kebanyakan dipicu dari korsleting listrik, bakar sampah, kebocoran gas hingga sambaran petir
MANGUPURA, NusaBali
Restoran dan bar yang terletak di Jalan Raya Seminyak, Banjar/Lingkungan Legian Kaja, Kelurahan Legian Kecamatan Kuta, Badung, ludes terbakar pada Rabu (17/3) malam. Penyebab kebakaran restoran dan bar yang baru buka itu diduga akibat kegiatan fire dance hulahoop. Beruntung dalam insiden kebakaran itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badung I Wayan Wirya, mengatakan insiden kebakaran restoran yang terletak di sebelah selatan sebuah minimarket itu terjadi sekitar pukul 19.02 Wita. Setelah mendapat laporan, petugas langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penanganan. “Laporannya cepat masuk, sehingga kami langsung kerahkan kekuatan penuh ke lokasi untuk penanganan,” kata Wirya, Rabu (17/3) malam.
Sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi beserta puluhan personel untuk memadamkan api. Penanganan bisa cepat, sehingga tidak menjalar ke bangunan lain. Pasalnya, di sekitar lokasi terdapat bangunan dan juga rumah warga. “Dalam penanganan, kami butuh waktu sekitar 2 jam. Api berhasil kami padamkan dan tidak menjalar ke bangunan lainnya,” katanya.
Menurut Wirya, penyebab kebakaran restoran itu diduga akibat kegiatan fire dance hulahoop. Api kemudian menyambar barang yang mudah terbakar di sekitar lokasi antraksi. Akibatnya, kobaran api semakin membesar dan menjalar ke seluruh bangunan. Beruntung, saat kejadian tamu yang ada di tempat itu berhasil menyelamatkan diri. “Tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp 1 miliar,” katanya.
Sementara, dalam triwulan pertama tahun 2021, terjadi sebanyak 26 kasus kebakaran, termasuk yang terjadi pada Rabu malam di Legian. Kecamatan Kuta Utara, menjadi daerah yang paling banyak terjadi kebakaran, yakni 9 kasus, sedangkan di posisi kedua Kecamatan Kuta sebanyak 7 kasus. Penyebab kejadian paling banyak dikarenakan korsleting listrik.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badung I Wayan Wirya, mengatakan sepanjang periode triwulan pertama tahun 2021 ini, sudah melakukan penanganan 25 kasus kebakaran di seluruh wilayah Kabupaten Badung. Adapun penyebab kebakaran itu dipicu oleh berbagai persoalan, mulai dari korsleting listrik, bakar sampah, kebocoran gas hingga sambaran petir. “Meski perhitungan Maret 2021, belum selesai. Namun, sampai saat ini sudah kami tangani puluhan kasus kebakaran itu. Semuanya ditangani dengan baik oleh tim,” kata Wirya, Rabu (17/3) siang.
Dijelaskan, wilayah yang paling banyak mengalami musibah kebakaran adalah Kecamatan Kuta Utara sebanyak 9 kasus. Posisi kedua wilayah Kecamatan Kuta 6 kasus, ditambah yang terjadi pada sebuah restoran dan bar Rabu malam, sehingga menjadi 7 kasus. Kemudian, diurutan ketiga wilayah Kecamatan Mengwi sebanyak 4 kasus, dan keempat wilayah kecamatan Kuta Selatan 3 kasus. Kemudian, untuk wilayah Kecamatan Petang sebanyak 2 kasus dan kecamatan Abiansemal 1 kasus.
“Posisi pertama memang Kecamatan Kuta Utara dan kedua kecamatan Kuta. Adapun kebakaran mulai dari kebakaran gedung, rumah hingga kebakaran sampah,” kata Wirya.
Lebih jauh dirincikan, terkait penyebab kebakaran, paling banyak akibat korsleting listrik sebanyak 11 kasus, disebabkan bakar sampah dan menjalar ke rumah atau pemukiman ada 3 kasus, kebocoran gas ada 3 kasus. Kemudian, ada yang disebabkan tersambar petir. Dari total 26 kebakaran itu, tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi semata karena ada sebagain bangunan yang ludes terbakar. “Semua kebakaran bisa diatasi. Untuk waktu penangganan mulai dari 30 menit hingga dua jam. Jadi, tim bergerak cepat melakukan penanganan untuk mencegah kebakaran meluas di tengah masyarakat,” kata mantan Camat Kuta Selatan itu.
Meski berhasil menangani kebakaran dengan cepat, Wirya juga mengimbau masyarakat agar cepat menghubungi petugas jika terjadi kebakaran. Sehingga, pihaknya dengan cepat mendatangi lokasi dan melakukan upaya pemadaman.
“Kalau laporan terlambat, tentu tim kami tidak bisa bergerak cepat. Ada beberapa kasus yang laporannya terlambat, sehingga kebakarannya meluas. Namun, ada pula yang tepat waktu melaporkan, sehingga pihak kami turun dengan cepat ke lapangan,” tandas Wirya. *dar
Restoran dan bar yang terletak di Jalan Raya Seminyak, Banjar/Lingkungan Legian Kaja, Kelurahan Legian Kecamatan Kuta, Badung, ludes terbakar pada Rabu (17/3) malam. Penyebab kebakaran restoran dan bar yang baru buka itu diduga akibat kegiatan fire dance hulahoop. Beruntung dalam insiden kebakaran itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badung I Wayan Wirya, mengatakan insiden kebakaran restoran yang terletak di sebelah selatan sebuah minimarket itu terjadi sekitar pukul 19.02 Wita. Setelah mendapat laporan, petugas langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penanganan. “Laporannya cepat masuk, sehingga kami langsung kerahkan kekuatan penuh ke lokasi untuk penanganan,” kata Wirya, Rabu (17/3) malam.
Sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi beserta puluhan personel untuk memadamkan api. Penanganan bisa cepat, sehingga tidak menjalar ke bangunan lain. Pasalnya, di sekitar lokasi terdapat bangunan dan juga rumah warga. “Dalam penanganan, kami butuh waktu sekitar 2 jam. Api berhasil kami padamkan dan tidak menjalar ke bangunan lainnya,” katanya.
Menurut Wirya, penyebab kebakaran restoran itu diduga akibat kegiatan fire dance hulahoop. Api kemudian menyambar barang yang mudah terbakar di sekitar lokasi antraksi. Akibatnya, kobaran api semakin membesar dan menjalar ke seluruh bangunan. Beruntung, saat kejadian tamu yang ada di tempat itu berhasil menyelamatkan diri. “Tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp 1 miliar,” katanya.
Sementara, dalam triwulan pertama tahun 2021, terjadi sebanyak 26 kasus kebakaran, termasuk yang terjadi pada Rabu malam di Legian. Kecamatan Kuta Utara, menjadi daerah yang paling banyak terjadi kebakaran, yakni 9 kasus, sedangkan di posisi kedua Kecamatan Kuta sebanyak 7 kasus. Penyebab kejadian paling banyak dikarenakan korsleting listrik.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badung I Wayan Wirya, mengatakan sepanjang periode triwulan pertama tahun 2021 ini, sudah melakukan penanganan 25 kasus kebakaran di seluruh wilayah Kabupaten Badung. Adapun penyebab kebakaran itu dipicu oleh berbagai persoalan, mulai dari korsleting listrik, bakar sampah, kebocoran gas hingga sambaran petir. “Meski perhitungan Maret 2021, belum selesai. Namun, sampai saat ini sudah kami tangani puluhan kasus kebakaran itu. Semuanya ditangani dengan baik oleh tim,” kata Wirya, Rabu (17/3) siang.
Dijelaskan, wilayah yang paling banyak mengalami musibah kebakaran adalah Kecamatan Kuta Utara sebanyak 9 kasus. Posisi kedua wilayah Kecamatan Kuta 6 kasus, ditambah yang terjadi pada sebuah restoran dan bar Rabu malam, sehingga menjadi 7 kasus. Kemudian, diurutan ketiga wilayah Kecamatan Mengwi sebanyak 4 kasus, dan keempat wilayah kecamatan Kuta Selatan 3 kasus. Kemudian, untuk wilayah Kecamatan Petang sebanyak 2 kasus dan kecamatan Abiansemal 1 kasus.
“Posisi pertama memang Kecamatan Kuta Utara dan kedua kecamatan Kuta. Adapun kebakaran mulai dari kebakaran gedung, rumah hingga kebakaran sampah,” kata Wirya.
Lebih jauh dirincikan, terkait penyebab kebakaran, paling banyak akibat korsleting listrik sebanyak 11 kasus, disebabkan bakar sampah dan menjalar ke rumah atau pemukiman ada 3 kasus, kebocoran gas ada 3 kasus. Kemudian, ada yang disebabkan tersambar petir. Dari total 26 kebakaran itu, tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi semata karena ada sebagain bangunan yang ludes terbakar. “Semua kebakaran bisa diatasi. Untuk waktu penangganan mulai dari 30 menit hingga dua jam. Jadi, tim bergerak cepat melakukan penanganan untuk mencegah kebakaran meluas di tengah masyarakat,” kata mantan Camat Kuta Selatan itu.
Meski berhasil menangani kebakaran dengan cepat, Wirya juga mengimbau masyarakat agar cepat menghubungi petugas jika terjadi kebakaran. Sehingga, pihaknya dengan cepat mendatangi lokasi dan melakukan upaya pemadaman.
“Kalau laporan terlambat, tentu tim kami tidak bisa bergerak cepat. Ada beberapa kasus yang laporannya terlambat, sehingga kebakarannya meluas. Namun, ada pula yang tepat waktu melaporkan, sehingga pihak kami turun dengan cepat ke lapangan,” tandas Wirya. *dar
1
Komentar