nusabali

Pemprov Bali Terapkan Treatment Usada Barak untuk Sembuhkan Pasien Covid-19

  • www.nusabali.com-pemprov-bali-terapkan-treatment-usada-barak-untuk-sembuhkan-pasien-covid-19

DENPASAR, NusaBali.com
Pemerintah Provinsi Bali menerapkan treatment Usada Barak membantu penyembuhan pasien Covid-19 khusus Orang Tanpa Gejala dan Orang Bergejala (OTG-GR).

Bahkan treatment penyembuhan tersebut diklaim sembuhkan  pasien Covid-19 diatas 88 persen. “Cara tersebut akan dioptimalkan Pemprov Bali dan ditarget kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 90 persen,” kata Sekretaris Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin, Jumat (19/3/2021).

treatment Usada Barak, kata Rentin, telah dikaji oleh pakar dan dokter ahli. Disebutkan, treatment itu memberikan dampak positif, dimana treatment yang diberikan kepada pasien yang menjalani karantina terintegrasi berstatus OTG-GR kesembuhannya tinggi mencapai 88 persen. “Harapan dari Pak Gubernur Bali kesembuhan pasien menggunakan treatment Usada Barak ini bisa dirasakan sampai 90 persen,” ujar Rentin di sela-sela kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan VIII di Four Star by Trans Hotel Denpasar , Jumat  (19/3/2021).

Kata dia penyembuhan pasien OTG-GR menggunakan treatment Usada Barak sebagai langkah  pencegahan penanggulangan Covid-19 dari sektor hilir. Bahkan treatment Usada Barak ini sudah mendapatkan pengakuan bersama dengan belasan produk di Bali. “Ini kita akan terus optimalkan treatment Usada Barak,” tegas Rentin yang juga menjabat Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali.

Dalam kesempatan tersebut, Rentin  mengakui angka kasus Covid-19 di Bali memang masih tinggi dan belum melandai. Tiap hari masih terus terjadi penambahan angka kasus. Berdasarkan data per tanggal 18 Maret 2021, sehari tambahan kasus mencapai 306 orang. Ternyata jumlah ini lebih tinggi dari angka kasus per tanggal 17 Maret 2021 mencapai 177 kasus sehari.

Bahkan parahnya, kata Rentin,  ditengah tingginya angka kasus, masyarakat  masih saja  ada yang belum percaya Covid -19. Untuk itu dia mengajak masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat. “Dalam penanggulanganya  jadi harus ada lima unsur bidang yang bergerak dan berkolaborasi diantaranya, pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media. Jadi tidak hanya mengandalkan pemerintah saja,” tegas Rentin.

Kendatipun demikian, pemerintah terus melakukan langkah penanggulangan dengan baik. Sebab meskipun angka kasus naik, ternyata  tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali mencapai 90 persen lebih tinggi dari provinsi lain. “Ini berkat kerja keras tim dan masyarakat terutama  tim kesehatan. “Kami juga akan bekerjasama dengan desa adat  dalam penanggulangan Covid-19 terutama untuk tetap membatasi jumlah orang yang terlibat dalam kegiatan upacara mencegah penyebaran kasus,” terangnya.

Disisi lain disinggung terkait dengan karantina terintegrasi untuk pasien OTG-GR yang diback up pemerintah kabupaten/kota, apakah ada diback up biaya dari Provinsi Bali? Rentin menyebutkan tidak ada. Sebab selama ini pembiayaan karantina  pasien OTG-GR Covid-19 diback up dari pusat  menggunakan Dana Siap Pakai (DSP). “Tidak ada stimulan, kabupaten/kota sudah sepakat memback up dana dari daerah, dan itu sudah dirapatkan bersama dengan sekda dan pimpinan daerah,” tandas Rentin. *des

Komentar