Peristiwa Maut Terungkap Karena Ada Motor Nyangkut
GIANYAR, NusaBali
Kecelakaan maut 3 orang sekeluarga jatuh ke jurang di Jembatan Tukad Petanu, Banjar Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar, Kamis (18/3) malam, terungkap tanpa sengaja.
Peristiwa maut ini pertama kali diketahui seorang warga setempat, I Kadek Adi Sudiksa, 27, yang tana sengaja melihat ada sepeda motor nyangkut di tebing jurang Tukad Petanu.
Malam itu sekitar pukul 19.00 Wita, saksi Kadek Adi Sudiksa melintas di lokasi TKP Jembatan Tukad Petanu sepulang dari belanja di swalayan kawasan Desa Peliatan, Kecamatan Ubud. Kadek Adi kaget karena melihat motor terperosok nyangkut di bebatuan jurang dalam kondisi lampu masih menyala. Jurang tersebut berada di dekat jembatan sebelah timur Hotel Maya, Desa Pelihatan.
“Pas menoleh ke bawah, saya kaget melihat ada lampu menyala. Saya langung punya firasat pasti ada orang jatuh ke jurang. Apalagi, di tempat ini sudah beberapa kali terjadi kecelakaan jatuh ke jurang,” tutur Kadek Adi di lokasi TKP, Jumat (19/3).
Saksi Kadek Adi yang kontan menghentikan kendaraannya, sempat bolak-baik berusaha mencari tahu apa yang terjadi. Dia sempat melintas ke sebelah utara jembatan, hingga memastikan bahwa yang menyala itu adalah lampu sepeda motor. “Saya langsung berteriak halo-halo, namun tidak ada sahutan,” katanya.
Malam itu, kata Kadek Adi, kebetulan ada seorang warga yang mandi di pancoran dekat Jembatan Tukad Petanu. Kadek Adi pun meminta warga tersebut untuk menunggunya. Kadek Adi sendiri pergi melapor ke pecalang di Banjar Laplapan, Desa Petulu, yakni I Made Latra.
Selanjutnya, pecalang Made Latra meneruskan laporan ke Polsek Ubud, hingga akhirnya petugas gabungan terjun ke lokasi TKP, hingga diketahui ada 3 orang sekeluarga jatuh ke jurang. Tiga orang sekeluarga itu berasal dari Banjar Teruna, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar, yakni Ni Ketut Rintit, 55 (ditemukan tewas), Ni Komang Ayu Ardini, 35 (menantu dari Ni Ketut Rindit/hingga kini belum ditemukan), dan I Putu Rivan Ramansa, 9 (anak dari Ni Komang Ayu Ardini/ditemukan dalam kondisi selamat).
Menurut Kadek Adi, bocah Putu Rivan Ramansa ditemukan selamat dalam kondisi berpegangan pada sebatang bambu dan akar pohon di sungai sekitar pukul 20.00 Wita. Bocah berusia 9 tahun ini ditemukan oleh seorang petugas security Villa Dua Dari asal Banjar Laplapan, Desa Petulu. Setelah berhasil dievakuasi sekitar pukul 21.00 Wita, bocah laki-laki ini dibawa ke RS Ari Santi, Desa Mas, Kecamatan Ubud untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, Kelian Adat Banjar Laplapan, Desa Petulu, I Wayan Gede Sutapa, mengatakan di lokasi TKP korban sekeluarga jatuh ke jurang ini memang sering terjadi kecelakaan maut. Dalam catatannya, sudah 4 kali terjadi musibah serupa di jalang tikungan menurun pada ujung jembatan tersebut.
Kondisi medan di lokasi memang sangat berbahaya. Selain tidak ada pagar pengaman, jembatan juga sudah tergolong tua. “Jembatan ini merupakan swadaya warga Banjar Laplapan yang dibangun tahun 1978, untuk memudahkan anak-anak bersekolah ke Ubud maupun Desa Peliatan. Dulunya hanya berupa titian (jembatan kayu darurat), namun selalu hanyut disapu banjir di Tukad Petanu. Semoga ini mendapat perhatian pemerintah,” katanya. *k17
1
Komentar