IVENDO Siap Bantu Pulihkan Pariwisata Bali
DENPASAR, NusaBali
Dewan Industri Event Indonesia (IVENDO) DPD Bali menyambut baik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan membuka pariwisata Bali pada Juli 2021 dengan syarat angka pertumbuhan Covid-19 semakin terkendali.
Untuk membantu dan mendukung pemulihan pariwisata Pulau Dewata, para pelaku penyelenggara kegiatan atau event akan berbenah diri dan merapatkan barisan. Apalagi saat ini perhatian pemerintah begitu besar untuk segera memulihkan pariwisata Pulau Seribu Pura ini dengan melakukan berbagai langkah taktis seperti perluasan program vaksinasi, pengetatan penerapan prokes, bantuan stimulus industri yang besar dan lain-lain.
“Kerja besar ini bukan semata-mata menjadi tanggungjawab pemerintah namun harus mampu melibatkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkannya. Hal inilah yang mendorong DPD IVENDO Bali untuk terus menggaungkan semangat Engage, Collaborate, Accelerate,” ujar Grace Jeanie, Ketua DPD IVENDO Bali, Jumat.
Untuk mempercepat realisasi tersebut, menurut IVENDO tidak cukup hanya sosialisasi tapi diperlukan pelatihan secara masif dan terus menerus khususnya di industri pariwisata.
Sebagai ilustrasi, untuk mendorong penerapan prokes, tahun 2020 DPD IVENDO Bali menginisiasi pelatihan tingkat dasar officer CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) untuk anggota IVENDO dan Media.
Saat ini DPD IVENDO Bali telah memiliki 40 orang bersertifikat Officer CHSE. “Kami juga memiliki auditor CHSE dan trainer setingkat Asean. Pada tahun yang sama, IVENDO telah membantu Pemda Kepri untuk sosialisasi dan pelatihan CHSE sebanyak 900 peserta selama hampir satu bulan," katanya.
Selanjutnya, persiapan re-open border bisa diawali sebelumnya dengan melakukan simulasi semisal mengundang media asing dan perwakilan negara asing ke Bali dan melakukan publikasi serta promosi secara gencar untuk menunjukkan kesiapan Bali.
IVENDO juga tak melupakan peran UMKM dalam ikut menggerakan perekonomian industri pariwisata. Karena itu, IVENDO juga mengusulkan agar menggunakan produk UMKM sebagai produk souvenir kegiatan. Baik kegiatan yang diadakan oleh K/L maupun BUMN.
Untuk program-program percepatan yang strategis, IVENDO juga siap dilibatkan dan telah menyiapkan sejumlah usulan program sebagai persiapan re-open border. Mulai pelatihan CHSE officer, program integrasi konsep sistem pemasaran ekraf, Bali Travel Fair yang mengkombinasikan B2C dan B2B, pemasaran pariwisata Bali melalui program study from Bali, dan sebagainya.
Terkait dana hibah untuk pariwisata, menurut Grace Jeanie yang juga managing director JP Pro Bali event organizer, DPD IVENDO Bali mengharapkan pemerintah pusat dan daerah juga memberikan stimulus kepada pelaku industri Penyelenggara Kegiatan (Event) di Bali.
“Jangan berikan ikannya, tapi berikan kailnya. Buka ruang dan kesempatan yang lebih luas dan lebih merata untuk dapat mengakses dan memproduksi event-event di Bali. Tidak melulu menjadi sub-kontraktor dari EO-EO di pusat”, tandas Grace Jeanie. *
“Kerja besar ini bukan semata-mata menjadi tanggungjawab pemerintah namun harus mampu melibatkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkannya. Hal inilah yang mendorong DPD IVENDO Bali untuk terus menggaungkan semangat Engage, Collaborate, Accelerate,” ujar Grace Jeanie, Ketua DPD IVENDO Bali, Jumat.
Untuk mempercepat realisasi tersebut, menurut IVENDO tidak cukup hanya sosialisasi tapi diperlukan pelatihan secara masif dan terus menerus khususnya di industri pariwisata.
Sebagai ilustrasi, untuk mendorong penerapan prokes, tahun 2020 DPD IVENDO Bali menginisiasi pelatihan tingkat dasar officer CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) untuk anggota IVENDO dan Media.
Saat ini DPD IVENDO Bali telah memiliki 40 orang bersertifikat Officer CHSE. “Kami juga memiliki auditor CHSE dan trainer setingkat Asean. Pada tahun yang sama, IVENDO telah membantu Pemda Kepri untuk sosialisasi dan pelatihan CHSE sebanyak 900 peserta selama hampir satu bulan," katanya.
Selanjutnya, persiapan re-open border bisa diawali sebelumnya dengan melakukan simulasi semisal mengundang media asing dan perwakilan negara asing ke Bali dan melakukan publikasi serta promosi secara gencar untuk menunjukkan kesiapan Bali.
IVENDO juga tak melupakan peran UMKM dalam ikut menggerakan perekonomian industri pariwisata. Karena itu, IVENDO juga mengusulkan agar menggunakan produk UMKM sebagai produk souvenir kegiatan. Baik kegiatan yang diadakan oleh K/L maupun BUMN.
Untuk program-program percepatan yang strategis, IVENDO juga siap dilibatkan dan telah menyiapkan sejumlah usulan program sebagai persiapan re-open border. Mulai pelatihan CHSE officer, program integrasi konsep sistem pemasaran ekraf, Bali Travel Fair yang mengkombinasikan B2C dan B2B, pemasaran pariwisata Bali melalui program study from Bali, dan sebagainya.
Terkait dana hibah untuk pariwisata, menurut Grace Jeanie yang juga managing director JP Pro Bali event organizer, DPD IVENDO Bali mengharapkan pemerintah pusat dan daerah juga memberikan stimulus kepada pelaku industri Penyelenggara Kegiatan (Event) di Bali.
“Jangan berikan ikannya, tapi berikan kailnya. Buka ruang dan kesempatan yang lebih luas dan lebih merata untuk dapat mengakses dan memproduksi event-event di Bali. Tidak melulu menjadi sub-kontraktor dari EO-EO di pusat”, tandas Grace Jeanie. *
Komentar