Aksi Penghijauan dan Bali Resik Sampah Plastik Dimulai dari Kintamani
BANGLI, NusaBali.com - Aksi penghijauan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ayung, Desa Kintamani, Bangli mulai dilakukan pada Sabtu (20/3/2021). Kegiatan yang bertajuk Aksi Penghijauan dan Bali Resik Sampah Plastik ini merupakan kolaborasi Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali, Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur, Yayasan Bambu Lestari dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Puncak Peninjauan Lestari.
Kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan hari Tumpek Wariga. “Sae di dalam Tumpek Wariga yang berbunyi ‘Dadong dadong I kaki kije, I Kaki ya gelem, gelem apo gelem nged, Nged nged pang benged mebuah, galungane sube bin selai lemeng’ mengandung makna yang sangat dalam. Krama Bali diharapkan mampu menyatu dengan lingkungan termasuk pohon, untuk kepentingan dimasa yang akan datang,” jelas I Made Warta, Kepala UPTD KPH Bali Timur.
Sebanyak 150 orang yang terdiri dari anggota KTH Puncak Peninjauan Lestari serta perwakilan dari DKLH Provinsi Bali terlibat langsung menanam bibit pohon di hulu DAS Ayung sejak pukul 07.00 Wita. Selain itu, hadir pula Perbekel Desa Kintamani, I Wayan Sutama dan Wayan Bona selaku Camat Kintamani ikut melakukan kegiatan penghijauan untuk mengawali hari pertama dari rangkaian aksi penghijauan yang akan berlangsung hingga satu minggu ke depan. Kedua pihak tersebut menanggapi dengan baik kegiatan ini.
Sebanyak 150 orang yang terdiri dari anggota KTH Puncak Peninjauan Lestari serta perwakilan dari DKLH Provinsi Bali terlibat langsung menanam bibit pohon di hulu DAS Ayung sejak pukul 07.00 Wita. Selain itu, hadir pula Perbekel Desa Kintamani, I Wayan Sutama dan Wayan Bona selaku Camat Kintamani ikut melakukan kegiatan penghijauan untuk mengawali hari pertama dari rangkaian aksi penghijauan yang akan berlangsung hingga satu minggu ke depan. Kedua pihak tersebut menanggapi dengan baik kegiatan ini.
Selain, aksi penghijauan ada kegiatan bersih-bersih hutan juga. Kegiatan ini rupanya telah dilakukan secara berkala setiap bulannya oleh pihak UPTD KPH Bali Timur. “Sebenarnya kegiatan Bali Resik ini kita lakukan setiap bulan. Tetapi untuk daerah ini kita akan lakukan secara lebih efektif lagi selama satu minggu ke depan. Sebab sampah plastik itu sangat berbahaya,” ujar Warta lagi terkait kegiatan Bali Resik.
Kegiatan ini juga sebagai implementasi dukungan terhadap kebijakan pemerintah provinsi Bali terkait penggunaan plastik sekali pakai.
Pada hari pertama ini sebanyak 1.000 bibit bambu dan bibit pohon hutan lainnya yakni sonokeling, nangka, kemiri dan ampupu masing-masing sebanyak 300 bibit telah ditanam dengan diberi jarak 5 meter pada setiap pohonnya. Bibit bambu ini sendiri difasilitasi oleh Yayasan Bambu Lestari sebanyak 3.000 bibit.
Kegiatan pada hari pertama ini selesai pada sekitar pukul 09.30 Wita dan akan dilanjutkan pada hari-hari selanjutnya sampai tanggal 27 Maret 2021 setiap paginya mulai pukul 07.00 Wita. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah yang telah memfasilitasi kami masyarakat yang berada di sekitaran hutan untuk ikut berpartisipasi melindungi dan memelihara hutan. Pada kesempatan ini, kami sudah diberikan hak untuk pengelolaan itu seluas 78 hektare. Jadi dengan adanya kemitraan dengan pemerintah yang intens sekali membina kami di sini. Kami sangat terbantu sekali dengan diberikan kerja sama seperti ini. Mudah-mudahan ke depannya bisa terus ditingkatkan. Mohon juga dengan pengusaha-pengusaha yang terkait dalam pengelolaan air untuk ikut berpartisipasi bekerja sama dengan kelompok kami. Kami siap untuk memfasilitasi di lapangan,” pesan Jero Sudirman, selaku Ketua KTH Puncak Peninjauan Lestari.
Kegiatan pada hari pertama ini selesai pada sekitar pukul 09.30 Wita dan akan dilanjutkan pada hari-hari selanjutnya sampai tanggal 27 Maret 2021 setiap paginya mulai pukul 07.00 Wita. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah yang telah memfasilitasi kami masyarakat yang berada di sekitaran hutan untuk ikut berpartisipasi melindungi dan memelihara hutan. Pada kesempatan ini, kami sudah diberikan hak untuk pengelolaan itu seluas 78 hektare. Jadi dengan adanya kemitraan dengan pemerintah yang intens sekali membina kami di sini. Kami sangat terbantu sekali dengan diberikan kerja sama seperti ini. Mudah-mudahan ke depannya bisa terus ditingkatkan. Mohon juga dengan pengusaha-pengusaha yang terkait dalam pengelolaan air untuk ikut berpartisipasi bekerja sama dengan kelompok kami. Kami siap untuk memfasilitasi di lapangan,” pesan Jero Sudirman, selaku Ketua KTH Puncak Peninjauan Lestari.
Komentar