Berinovasi Racik Kopi dengan Kulit Kayu Manis dan Salak
Adu Lihai dalam Lomba Barista Kopi Bali versi DPC PDIP Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 11 peserta adu lihai meracik kopi dalam kegiatan Lomba Barista Kopi Bali yang digelar DPC PDIP Karangasem, Sabtu (20/3).
Mereka berinovasi menggunakan kayu manis, cengkih, hingga buah salak, untuk menghasilkan racikan kopi yang aduhai. Lomba Barista Kopi Bali yang digelar di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem hai itu, dibuka langsung Bupati I Gede Dana selaku Ketua DPC PDIP Karangasem. Lomba Barista Kopi Bali ini dilaksanakan dalam upaya memantapkan implementasi visi pembangunan Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’.
Peserta yang ambil bagian dalam Lomba Barista Kopi Bali di Karangasem ini dari kalangan pengelola hotel, restoran, dan perorangan. Mereka semua telah berpengalaman mengolah dan meracik kopi Bali, serta melakukan inovasi, dengan mencampurkan bahan-bahan lain ke dalam kopi, sehingga menjadi adonan yang nikmat.
Bertindak sebagai dewan juri, masing-masing I Made Putra Suwariana (koordinator), Aziz Parulian, Ayu Suwandesi, dan Kadek Ariadi (anggota). Dalam lomba yang dikoordinasikan langsung Ketua Komisi I DPRD Karangasem dari Fraksi PDIP, I Nengah Suparta, ini setiap peserta wajib menampilkan dua jenis suguhan racikan kopi khas Bali.
Paket pertama, peserta membuat racikan kopi Bali asli, mulai dari memilih biji kopi, digerinder atau dihaluskan sampai jadi serbuk, dimasukkan ke kotak, lalu dipencet sampai keluar minyak kopi atau cream, hingga kemudian menyajikan minuman kopi hasil racikannya. Paket kedua, meracik kopi yang dicampur dengan rempah, seperti kulit kayu manis, cengkih, buah salak. Sampai kemudian masing-masing peserta menyajikan kopi seduh hasil racikannya itu.
Jadi, yang dinilai dewan juri adalah cara kerja mulai dari pemilihan biji kopi, keterampilan bekerja, cara mempresentasikan kinerjanya, hingga menampilkan rasa kopi. Kerja peserta lomba dibagi tiga bagian: 10 menit untuk persiapan, 15 menit untuk membuat adonan kopi, dan 5 menit untuk bersih-bersih. Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa, ikut hadir memantau kemampuan peserta lomba dalam hal menyajikan kopi selaku pelayan bar tersebut.
Salah satu peserta yang mewakili Ashyana Hotel Candidasa, I Kadek Gus Rama, dalam Lomba Barista Kopi Bali ini menampilkan inovasi campuran kopi dari Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem dengan bijih kopi buah salak dari Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Pria asal Banjar Dukuh, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Karangasem ini dengan lihai membuat adonan.
Ada pula peserta lomba yang membuat campuran menggunakan ekstraksi buah vanili kering, ekstrasi kulit kayu manis, dengan nektar gula aren dari Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem. Walhasil, seluruh 11 peserta yang bersaing dalam Lomba Barista Kopi Bali ini, semuanya mampu menyajikan aroma yang optimal dan layak dijual di industri pariwisata.
Berdasarkan penilaian dewan juri, peserta perorangan atas nama I Wayan Gede Antara (asal Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem) terpilih sebagai juara. Sedankan posisi runner-up diraih I Kadek Gus Rama (pria asal Banjar Dukuh, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen) selaku wakil dari Ashyana Hotel Candidasa. Sebaliknya, peringkat ketiga diraih I Gusti Lanang Suta Arinata, peserta perorangan asal Banjar Mumbul, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Juara I berhak atas uang pembinaan Rp 5 juta, sementara juara II dan III masing-masing kebagian Rp 3 juta dan Rp 2 juta.
Ketua DPC PDIP Karangasem, I Gede Dana, memaparkan barista itu sebenarnya pekerjaan sebagai pelayanan bar yang menyajikan kopi berbasis espresso atau menge-depankan tata cara proses penyeduhan kopi, agar memuaskan pelanggan. Lomba Barista Kopi Bali ini, kata Gede Dana, ini sangat cocok untuk menunjang industri pariwisata.
“Ini bagus untuk menunjang industri pariwisata, agar lebih meningkatkan keterampilan dalam hal melayani wisatawan, dengan berbagai inovasinya. Sehingga, tidak monoton hanya menyuguhkan kopi asli, tapi bisa dengan inovasi lain," tandas politisi senior PDIP asal Desa Datah, Kecamatan Abang yang juga Bupati Karangasem 2021-2026 ini.
Sementara itu, Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa, mengatakan petugas barista itu sebenarnya merupakan pelayanan bar yang dituntut mampu membuat kopi selalu nikmat. Selain itu, mereka juga dituntut mampu mengoperasikan dan merawat alat, menjaga bar agar tetap bersih, bisa membuat minuman inovasi dari kopi dengan campuran lain, di samping mahir berkomunikasi dengan pelanggan dan sebagainya.
"Jadi, barista mesti mampu terlebih dulu memahami biji kopi, mengerti alat-alat kopi, mampu menyeduh kopi dengan sepenuh hati, hingga menyajikan secangkir kopi agar terasa nikmat," jelas Wayan Kariasa, seraya mengapresiasi kegiatan Lomba Barista Kopi Bali yang digelar DPC PDIP Karangasem untuk mengetahui bakat-bakat calon barista yang profesional ini. *k16
1
Komentar