Hari Ini, Gianyar Buka Pembelajaran Tatap Muka 50 Persen
GIANYAR, NusaBali
Kabupaten Gianyar mulai memberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen, Senin (22/3) ini.
Penerapan PTM ini mengacu Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Tahun Ajaran 2020/2021 pada masa pandemi Covid-19.
"PTM ini diserahkan ke daerah. Berdasarkan SE Bupati, teknisnya kami di Dinas Pendidikan yang mengedarkan," jelas Kepala Dinas Pendidikan Gianyar I Wayan Sadra, Minggu (21/3).
Untuk hari pertama, kata Sadra, PTM belum bisa sepenuhnya. Disdik meminta para guru dan pegawai terlebih dahulu mengadakan pembersihan. Kegiatan ini dibantu OSIS untuk jenjang SMP dan siswa kelas 6 SD. "Agar dilakukan bersih-bersih sekolah. Terutama protokol kesehatannya. Disiapkan alat-alat prokes, seperti pengukur suhu, wastafel, hand sanitizer," jelasnya. Proses PTM baru akan sepenuhnya dilakukan mulai Selasa (23/3). "Selasa sudah mulai semua siswa masuk dengan PTM 50 persen," jelasnya.
Jelas Sadra, PTM 50 persen ini secara teknis mengatur jumlah siswa dalam kelas. Bagi yang jumlah siswa 20 ke atas tiap kelasnya, itu dipakai 2 sesi. Sesi pertama mulai pukul 07.30 Wita - 09.30 Wita. Sesi kedua, pukul 10.00 Wita - 12.00 Wita. Kelas yang kurang dari 20 siswa, belajar sampai 12.00 Wita. "Teknisnya diatur sekolah masing-masing. Yang jelas kantin tutup, tidak ada istirahat," jelasnya.
Pejabat asal Nusa Penida, Klungkung ini mengaku sudah mengumumkan pemberlakuan melalui sekolah. Untuk sampai pada siswa dan orangtua, pihaknya sudah meminta sekolah menginformasikan.
Terkait anggaran dana alat protokol kesehatan, Sadra yakin setiap sekolah sudah siap. "Dana bos belum cair, itu sudah biasa. Sekolah pasti mengupayakan. Bisa pakai dana investasi tahun sebelumnya. Sudah biasa itu," ujarnya.
Kabar baiknya, guru atau siswa tidak wajib melalukan uji swab atau rapid antigen sebelum masuk sekolah. Kata Sadra, hal tersebut belum diatur. "Kami mengikuti arahan saja, sementara belum. Cuman gini, kita di sekolah punya satgas. Siapapun yang masuk wajib taat prokes. Dicek suhu tubuh, wajib masker, jaga jarak. Sekolah sudah siap tinggal action saja," tegasnya.
Pihaknya berharap, PTM 50 persen ini bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Terpenting tidak muncul klaster sekolah pasca pemberlakuan ini. "Ya, biar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Tidak terjadi klaster baru di lembaga pendidikan," ujarnya. Sadra juga berharap, orangtua dan masyarakat ikut berperan saling mengingatkan terkait protokol kesehatan.
Para orangtua menyambut baik pemberlakuan PTM 50 persen ini. Terlebih selama setahun terakhir, orangtua telah berperan ganda menjadi guru. Hanya saja mereka sedikit bersedih karena akan ada pengeluaran baru. "Sudah setahun tidak pakai seragam. Sepatu, baju, celana sudah kekecilan. Ya sedih sih, harus ada pengeluaran di masa sulit ini," ujar salah seorang ibu rumah tangga, Ni Made Sukeni.*nvi
Komentar