Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan Berencana
Istri Tersangka Ngaku Sudah 3 Bulan Selingkuh dengan Korban
MANGUPURA, NusaBali
Penyidik Sat Reskrim Polres Badung mendalami dugaan pembunuhan berencana yang dilakukan Matsari, 44, terhadap korban Karmiadi, 70, yang dilakukan di selokan Jalan Muding Indah IX, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Badung pada Sabtu (20/3).
Hingga Senin (22/3) ada beberapa pengakuan dari Matsari dan istrinya Jummah, 40, yang terbilang mencengangkan. Jummah mengaku selingkuh dengan korban yang sudah berusia 70 tahun itu sejak 3 bulan lalu. Bahkan sudah tiga kali tidur bareng. Dengan dalih perselingkuhan itu, Matsari merencanakan menghabisi nyawa Karmiadi yang merupakan tetangganya itu secara sadis.
Kasat Reskrim Polres Badung, AKP Laorensius Rajamangapul Heselo Dikonfirmasi, Senin (22/3) mengatakan Matsari bersama istrinya masih terus diperiksa penyidik di Mapolres Badung di Jalan Keba Iwa Nomor 1, Kecamatan Mengwi, Badung.
Hasil pemeriksaan sementara istri dari Matsari mengaku sudah tiga bulan berselingkuh dengan korban yang sudah renta itu. Selama tiga bulan berselingkuh keduanya sudah tiga kali tidur bareng. "Kita masih dalami keterangan pelaku (Matsari) dan istrinya (Jummah). Di mana korban (Karmiadi) dan istri pelaku tidur bareng belum bisa saya sampaikan. Terus apakah pernah berhubungan badan juga belum bisa saya sampaikan," ungkap AKP Laorens.
AKP Laorens mengatakan pengakuan selingkuh itu adalah pengakuan dari istri pelaku dan pelaku sendiri. Hingga Senin sore kemarin belum ada pihak lain yang diperiksa sebagai saksi perselingkuhan Karmiadi dan Jummah. Terkait pembunuhan berencana, AKP Laorens juga belum mau berkomentar. "Sejauh ini baru sebatas itu saja yang bisa saya sampaikan," tandas AKP Laorens.
Peristiwa pembunuhan yang menewaskan Karmiadi itu terjadi pada Sabtu (20/43) pukul 15.50 Wita. Pada saat itu Karmiadi yang sehari-harinya jual beli barang bekas sedang cuci barang di selokan di mana lokasi pembunuhan terjadi.
Karmiadi diserang oleh Matsari bersenjatakan celurit. Pelaku yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung itu menebas tubuh korban berkali-kali hingga terjatuh ke dalam selokan. Sebelum ditemukan tak bernyawa korban sempat hanyut dan tersangkut di kolong jembatan di sebelah selatan berjarak sekitar 3 meter dari lokasi Karmiadi terjatuh.
Akibat tebasan celurit itu Karmiadi menderita luka tebas pada bagian kepala belakang tengkuk, dan bahu kanan. Luka yang paling parah adalah pada bagian kanan. Kondisi bahu korban nyaris putus.
"Celurit masih dicari. Sampai hari ini (Senin) belum ditemukan. Tapi itu tidak jadi masalah. Untuk kepentingan pemberkasan saksi semua sudah ada. Tinggal saat ini melengkapi barang bukti," tandas AKP Laorens kemarin. *pol
1
Komentar