Kendaraan Dinas Tak Terpakai Masuk Proses Lelang
MANGUPURA, NusaBali
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Badung, mulai melaksanakan penilaian harga kendaraan dinas yang tak terpakai untuk persiapan pelelangan.
Hasil penilaian selanjutnya akan diajukan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar. “Proses lelang itu memang memerlukan waktu. Jadi sebenarnya tidak ada kendaraan yang terbengkalai. Kami saat ini sedang melakukan penilaian, setelah penilaian akan diajukan untuk proses lelang ke KPKNL Denpasar,” kata Kabid Pengelola Aset Daerah BPKAD Kabupaten Badung I Nengah Nurjana, Senin (22/3).
Menurut Nurjana, sejumlah kendaraan dinas memang sudah tidak terpakai dan sudah berusia lebih dari 20 tahun. Kendaraan lama ini rata-rata keluaran tahun 1990-an.
Terkait penyimpanan kendaraan dinas, Nurjana menjelaskan ada beberapa kendaraan yang tersimpan di masing-masing perangkat daerah dan beberapa disimpan di gudang aset. Sedangkan, di gudang aset terpantau sekitar 16 kendaraan dinas termasuk dua mobil ambulans. “Jumlah kendaraan yang tidak terpakai saya hitung dahulu karena harus melihat datanya. Namun, hitungan kasarnya sekitar 75 kendaraan dinas, yakni 50 sepeda motor sedangkan sisanya mobil. Jumlah pastinya nanti kami informasikan,” terang Nurjana.
Masih menurut Nurjana, sejatinya pada tahun 2018, motor dinas yang menjadi aset Pemerintah Kabupaten Badung, sudah pernah dilelang secara online melalui website KPKNL Denpasar. Namun, tidak ada penawaran dari peserta lelang, karena limit harga lelang yang diajukan terlalu mahal dan gagal terjual. Sehingga, dilakukan penilaian ulang untuk menentukan harga yang tepat.
Awalnya, lanjut Nurjana, proses penilaian harga kendaraan tersebut akan diadakan tahun 2020. Namun, karena keterbatasan anggaran dan ada kegiatan lainnya, sehingga akhirnya penilaian tertunda. “Tahun kemarin kami belum bisa melakukan penilaian, karena anggaran terbatas. Selain itu, kami juga sedang memprioritaskan penilaian hingga lelang sapi di Desa Sobangan, kalau sudah tua rawan terjadinya kematian. Tahun ini, baru kami kami bisa melakukan penilaian kendaraan dinas,” tandasnya. *ind
Komentar