PAD Buleleng Ditarget Naik Rp 20 Miliar
Setelah melihat potensi yang ada, target awal PAD Buleleng 2017 sebesar Rp 320,27 miliar dinaikkan menembus Rp 340,27 miliar.
SINGARAJA, NusaBali
Pembahasan sempat alot, eksekutif akhirnya penuhi keinginan Badan Anggaran (Bangar) DPRD Buleleng naikkan target capaian pendapatan asli daerah (PAD) di 2017, hingga Rp 340,27 miliar. Itu berarti, eksekutif hanya mampu penuhi keinginan naikkan target sebesar Rp 20 miliar dari target awal sebesar Rp 320,27 miliar.
Kenaikan capaian target PAD itu tertuang dalam Nota Pengantar RAPBD 2017 yang disampaikan dalam sidang paripurna, Rabu (30/11) pagi di Gedung DPRD Buleleng. Sidang dipimpin Ketua DPRD Buleleng I Gede Supriatna, sedangkan Nota Pengantar disampaikan oleh Plt Bupati Buleleng I Made Gunaja.
Usai sidang Plt Bupati Gunaja didampingi Sekkab Dewa Ketut Puspaka mengungkapkan, kenaikan tambahan PAD sebesar Rp 20 miliar itu tidak asal pasang, namun sudah melewati pembahasan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Kenaikan itu sudah berdasarkan pola pendekatan dan hasil analisis potensi sumber-sumber pendapatan di daerahnya. Potensi pendapatan itu mulai dari penerimaan pajak dan retribusi daerah, Pajak Hotel dan Restoran (PHR), dan beberapa sumber pendapatan potensial lainnya. “Kalau tawar-menawar itu sangat wajar dalam pembahasan. Dan setelah kita kaji dan lakukan pemetaan kita temukan target capaian PAD masih bisa dinaikkan lagi Rp 20 miliar. Ini bisa kita lakukan karena potensi untuk meningkatkan pendapatan memungkinkan digenjot lagi,” katanya.
Sementara Ketua DPRD Gede Supriata mengaku, cukup puas dengan kenaikan PAD tersebut. Supriatna menyebut kenaikan itu sebagai bukti ada mantra kerja antara lembaga dewan dengan eksekutif sudah berjalan dengan baik. Bahkan, melihat kenaikan target PAD yang melebihi dari usul dewan sudah sangat baik, sehingga kebijakan ini akan mengarahkan proporsi APBD yang semakin sehat dalam tahun-tahun ke depan. “Jujur saya acungkan dua jempol kepada eksekutif yang telah mengakomodir menaikkan target PAD lebih dari apa yang kita usulkan dalam pembahasan sebelumnya dan kenaikan ini bukan asal pasang angka, namun sudah berdasasrkan kajian dengan pola-pola pendapatan yang dilakukan pemerintah,” jelasnya.
Selain memenuhi keinginan lembaga dewan untuk menggenjot target PAD, pemerintah daerah juga mengakomodir usulan lembaga dewan agar ada kebijakan untuk mengangkat keberadaan kelurahan dari segi alokasi anggaran. Di samping itu, penanganan krisis air bersih juga berusaha dipenuhi dengan mengalokasikan anggaran yang memadai, sehingga persoalan krisis air bersih di Buleleng bisa ditangani tuntas.
Sebelumnya Anggota Banggar Putu Tirta Adnyana menyebut, target PAD yang dirancang TAPBD sebesar Rp 320 miliar masih di bawah rata-rata nasional. Ia pun minta agar eksekutif terbuka dalam mengoptimalkan segala potensi penerimaan.
Politisi Golkar asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula ini mengatakan, bisa memaksimalkan sumber pendapatan mulai dari pajak dan retribusi daerah, Pajak Hotel dan Restoran (PHR), hingga pembangunan toko modern berjejaring yang belakangan semakin marak. Belum lagi upaya penigkatan setoran PAD dari perusahaan daerah, sehingga dipastikan mampu mendongkrak PAD dari yang dirancang sekarang ini. “Kalau potensi pendapatan kalau pemeirntah serius maish bisa dioptimalkan lagi, dan kami akan dorong, sehingga target PAD bisa kita sepakati untuk dinaikkan dari rancangan yang sekarang ini,” katanya.
Senada juga disampaikan Gede Wisnaya Wisna. Politisi Hanura asal Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng ini melihat masih ada potensi yang digarap hingga target PAD bisa dinaikkan hingga Rp 377 miliar. “Masalah nanti target ini tercapai atau tidak saya kira itu tidak menjadi soal dan saya yakin ini akan bisa kita capai, asalkan serius demi pembangunan di daerah kita,” jelasnya. *k19
Kenaikan capaian target PAD itu tertuang dalam Nota Pengantar RAPBD 2017 yang disampaikan dalam sidang paripurna, Rabu (30/11) pagi di Gedung DPRD Buleleng. Sidang dipimpin Ketua DPRD Buleleng I Gede Supriatna, sedangkan Nota Pengantar disampaikan oleh Plt Bupati Buleleng I Made Gunaja.
Usai sidang Plt Bupati Gunaja didampingi Sekkab Dewa Ketut Puspaka mengungkapkan, kenaikan tambahan PAD sebesar Rp 20 miliar itu tidak asal pasang, namun sudah melewati pembahasan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Kenaikan itu sudah berdasarkan pola pendekatan dan hasil analisis potensi sumber-sumber pendapatan di daerahnya. Potensi pendapatan itu mulai dari penerimaan pajak dan retribusi daerah, Pajak Hotel dan Restoran (PHR), dan beberapa sumber pendapatan potensial lainnya. “Kalau tawar-menawar itu sangat wajar dalam pembahasan. Dan setelah kita kaji dan lakukan pemetaan kita temukan target capaian PAD masih bisa dinaikkan lagi Rp 20 miliar. Ini bisa kita lakukan karena potensi untuk meningkatkan pendapatan memungkinkan digenjot lagi,” katanya.
Sementara Ketua DPRD Gede Supriata mengaku, cukup puas dengan kenaikan PAD tersebut. Supriatna menyebut kenaikan itu sebagai bukti ada mantra kerja antara lembaga dewan dengan eksekutif sudah berjalan dengan baik. Bahkan, melihat kenaikan target PAD yang melebihi dari usul dewan sudah sangat baik, sehingga kebijakan ini akan mengarahkan proporsi APBD yang semakin sehat dalam tahun-tahun ke depan. “Jujur saya acungkan dua jempol kepada eksekutif yang telah mengakomodir menaikkan target PAD lebih dari apa yang kita usulkan dalam pembahasan sebelumnya dan kenaikan ini bukan asal pasang angka, namun sudah berdasasrkan kajian dengan pola-pola pendapatan yang dilakukan pemerintah,” jelasnya.
Selain memenuhi keinginan lembaga dewan untuk menggenjot target PAD, pemerintah daerah juga mengakomodir usulan lembaga dewan agar ada kebijakan untuk mengangkat keberadaan kelurahan dari segi alokasi anggaran. Di samping itu, penanganan krisis air bersih juga berusaha dipenuhi dengan mengalokasikan anggaran yang memadai, sehingga persoalan krisis air bersih di Buleleng bisa ditangani tuntas.
Sebelumnya Anggota Banggar Putu Tirta Adnyana menyebut, target PAD yang dirancang TAPBD sebesar Rp 320 miliar masih di bawah rata-rata nasional. Ia pun minta agar eksekutif terbuka dalam mengoptimalkan segala potensi penerimaan.
Politisi Golkar asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula ini mengatakan, bisa memaksimalkan sumber pendapatan mulai dari pajak dan retribusi daerah, Pajak Hotel dan Restoran (PHR), hingga pembangunan toko modern berjejaring yang belakangan semakin marak. Belum lagi upaya penigkatan setoran PAD dari perusahaan daerah, sehingga dipastikan mampu mendongkrak PAD dari yang dirancang sekarang ini. “Kalau potensi pendapatan kalau pemeirntah serius maish bisa dioptimalkan lagi, dan kami akan dorong, sehingga target PAD bisa kita sepakati untuk dinaikkan dari rancangan yang sekarang ini,” katanya.
Senada juga disampaikan Gede Wisnaya Wisna. Politisi Hanura asal Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng ini melihat masih ada potensi yang digarap hingga target PAD bisa dinaikkan hingga Rp 377 miliar. “Masalah nanti target ini tercapai atau tidak saya kira itu tidak menjadi soal dan saya yakin ini akan bisa kita capai, asalkan serius demi pembangunan di daerah kita,” jelasnya. *k19
1
Komentar