Penerapan PTM, Ortu Kelimpungan
GIANYAR, NusaBali
Gianyar menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen mulai Selasa (23/3).
Dampaknya, sejumlah orangtua kelimpungan karena harus ada pengeluaran tambahan untuk membeli seragam baru di saat ekonomi sulit karena pandemi.
Tak hanya itu, operasional angkutan siswa gratis Gianyar Aman yang dikelola Dinas Perhubungan Gianyar, juga belum siap. Karena itu, sejumlah orangtua yang anaknya biasa naik bus gratis ini, harus siaga antar - jemput buah hatinya ke sekolah.
Salah satu orangtua siswa, Nyoman Arimbawa mengatakan seragam lama anaknya sudah tidak muat lagi. Mulai dari sepatu, baju celana, hingga topi, dan kaos kaki. "Karena setahun tidak pernah pakai seragam, saat dicoba menjelang PTM ternyata kekecilan. Ya terpaksa beli baru," ujarnya.
Dia setujuk penerapan PTM. Hanya saja dia mengeluhkan kondisi ekonomi yang serba sulit dan harus ada pengeluaran ekstra. "Mau tidak mau, sebagai orangtua kebutuhan anak menjadi prioritas. Hanya sayang sekali, keluar uang ekstra. Padahal saya di rumah sedang berusaha hemat sehemat mungkin," jelas pria asal Kelurahan Gianyar ini.
Hal senada dialami ibu rumah tangga, Ni Made Sukemi. Katanya, seragam lama anaknya yang masih duduk di SD sudah tidak muat. Berat badan anaknya naik sedikit selama belajar di rumah saja. Dia pun berupaya untuk meminjam sepatu atau celana milik anak kerabat. "Kalau beli baru, uangnya tidak cukup. Saya coba nanya ke saudara yang punya seragam layak pakai. Kanggoin itu dulu," ungkapnya.
Para orangtua juga berharap, angkutan siswa gratis diaktifkan kembali karena penerapan PTM. Sayangnya, memasuki hari kedua PTM pada Selasa (23/3), belum tampak ada aktivitas angkutan warna merah itu.
Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra ketika di konfirmasi, mengatakan angkutan siswa akan segara dioperasikan. Mengingat program tersebut merupakan layanan terbaik untuk masyarakat. "Angkutan siswa kita akan mulai bulan depan, habis Galungan atau awal Mei 2021," ujar Bupati Mahayastra.
Terkait kendala yang dihadapi, kata politisi PDIP ini, masih membahas hal-hal teknis. "Tender sudah selesai, tinggal hal teknis aja yang masih dikerjakan," jelas Mahayastra.
Ditanya apa akan dioperasikan 100 persen? ‘’Hal teknis itu masih dalam pembahasan," tegas politisi asal Desa Melinggih, Payangan ini.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Gianyar I Wayan Suamba mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Gianyar. "Barusan koordinasi. Disdik, Dishub dan pihak ketiga. Sedang persiapan armada," jelasnya.
Kata Suamba, untuk tahap awal disiapkan 12 bus yang dikelola Dishub Gianyar. Sedangkan yang beli layanan dengan pihak ketiga (Damri) akan menyusul bertahap setelah administrasi tuntas. "12 Bus sudah siap. Dengan pihak ketiga, kami juga menyiapkan 204 armada angkutan siswa," terang mantan Kepala Disperindag Gianyar ini.
Setelah rapat persiapan, Suamba janji akan segera menggelar rapat teknis operasional. "Siswa juga kan belum full bisa beraktivitas di sekolah. Ya, Kamis nanti, 12 bus akan beroperasi," ujarnya. Sedangkan untuk 204 armada kerjasama pihak ketiga, memerlukan koordinasi lebih lanjut. "Masih perlu koordinasi sama sopir, kelengkapan operasional, dan lain-lain," ujar Suamba. *nvi
Tak hanya itu, operasional angkutan siswa gratis Gianyar Aman yang dikelola Dinas Perhubungan Gianyar, juga belum siap. Karena itu, sejumlah orangtua yang anaknya biasa naik bus gratis ini, harus siaga antar - jemput buah hatinya ke sekolah.
Salah satu orangtua siswa, Nyoman Arimbawa mengatakan seragam lama anaknya sudah tidak muat lagi. Mulai dari sepatu, baju celana, hingga topi, dan kaos kaki. "Karena setahun tidak pernah pakai seragam, saat dicoba menjelang PTM ternyata kekecilan. Ya terpaksa beli baru," ujarnya.
Dia setujuk penerapan PTM. Hanya saja dia mengeluhkan kondisi ekonomi yang serba sulit dan harus ada pengeluaran ekstra. "Mau tidak mau, sebagai orangtua kebutuhan anak menjadi prioritas. Hanya sayang sekali, keluar uang ekstra. Padahal saya di rumah sedang berusaha hemat sehemat mungkin," jelas pria asal Kelurahan Gianyar ini.
Hal senada dialami ibu rumah tangga, Ni Made Sukemi. Katanya, seragam lama anaknya yang masih duduk di SD sudah tidak muat. Berat badan anaknya naik sedikit selama belajar di rumah saja. Dia pun berupaya untuk meminjam sepatu atau celana milik anak kerabat. "Kalau beli baru, uangnya tidak cukup. Saya coba nanya ke saudara yang punya seragam layak pakai. Kanggoin itu dulu," ungkapnya.
Para orangtua juga berharap, angkutan siswa gratis diaktifkan kembali karena penerapan PTM. Sayangnya, memasuki hari kedua PTM pada Selasa (23/3), belum tampak ada aktivitas angkutan warna merah itu.
Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra ketika di konfirmasi, mengatakan angkutan siswa akan segara dioperasikan. Mengingat program tersebut merupakan layanan terbaik untuk masyarakat. "Angkutan siswa kita akan mulai bulan depan, habis Galungan atau awal Mei 2021," ujar Bupati Mahayastra.
Terkait kendala yang dihadapi, kata politisi PDIP ini, masih membahas hal-hal teknis. "Tender sudah selesai, tinggal hal teknis aja yang masih dikerjakan," jelas Mahayastra.
Ditanya apa akan dioperasikan 100 persen? ‘’Hal teknis itu masih dalam pembahasan," tegas politisi asal Desa Melinggih, Payangan ini.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Gianyar I Wayan Suamba mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Gianyar. "Barusan koordinasi. Disdik, Dishub dan pihak ketiga. Sedang persiapan armada," jelasnya.
Kata Suamba, untuk tahap awal disiapkan 12 bus yang dikelola Dishub Gianyar. Sedangkan yang beli layanan dengan pihak ketiga (Damri) akan menyusul bertahap setelah administrasi tuntas. "12 Bus sudah siap. Dengan pihak ketiga, kami juga menyiapkan 204 armada angkutan siswa," terang mantan Kepala Disperindag Gianyar ini.
Setelah rapat persiapan, Suamba janji akan segera menggelar rapat teknis operasional. "Siswa juga kan belum full bisa beraktivitas di sekolah. Ya, Kamis nanti, 12 bus akan beroperasi," ujarnya. Sedangkan untuk 204 armada kerjasama pihak ketiga, memerlukan koordinasi lebih lanjut. "Masih perlu koordinasi sama sopir, kelengkapan operasional, dan lain-lain," ujar Suamba. *nvi
1
Komentar