Warga Merauke Kembali Dijuk Satpol PP
Kabur dari Rumah Singgah Dinsos Bali
Selasa sore kemarin, dia kembali ditemukan mabuk dan meresahkan pengguna jalan di perempatan traffic light.
NEGARA, NusaBali
Jajaran Satpol PP Jembrana kembali mengamankan Johansyah Maro Kecmaraemu,28, warga asal Merauke, Papua. Dia diamankan karena mabuk dan meresahkan pengguna jalan di perempatan traffic light Pos Polantas Batuagung, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Senin (15/3) malam lalu.
Pria yang diketahui terlantar dan hendak dipulangkan ke keluarganya ini, ternyata kabur dari Rumah Singgah Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali, dan ditemukan kembali berulah di Jembrana, Selasa (23/3). Johansyah diserahkan ke Dinsos Bali pada Selasa (16/3) sore lalu. Namun Selasa sore kemarin, dia kembali ditemukan mabuk dan meresahkan pengguna jalan di perempatan traffic light Pos Polantas Taman Makam Pahlawan (TMP) Jembrana, di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Dalam kondisi di bawah pengaruh alkohol, Johansyah menghadang sejumlah pengguna jalan untuk dimintai uang. Bahkan dari informasi yang diterima Satpol PP Jembrana, sejumlah pemotor juga sempat dikejar.
Menerima laporan itu, jajaran Satpol PP Jembrana kembali turun tangan mengamankan Johansyah. Petugas Satpol PP Jembrana yang sudah kedua kali berurusan dengan warga asal Marauke itu, dibuat kuwalahan. Selain berusaha melawan, pria tanpa identitas ini juga sempat berontak saat dibawa ke Kantor Satpol PP Jembrana. Karena terus berontak, petugas terpaksa harus memborgolnya. Bahkan, rantai borgol sempat dirusak, sehingga petugas Satpol PP terpaksa memborgolnya dengan dua rantai borgol sekaligus.
Saat dibawa ke Kantor Satpol PP Jembrana, pria yang mengaku punya orangtua angkat di Malang, Jawa Timur ini, juga terus berusaha dirayu petugas agar tenang. Namun sikapnya tetap berubah-ubah. Ketika tidak ada petugas yang mengawasinya, pria yang juga sudah berusaha diperlakukan dengan baik ini, sempat berusaha kabur. "Saya tidak mau pulang. Saya mau merantau cari makan,” ujarnya.
Saat berusaha ditanya oleh salah satu petugas yang mau diterima berkomunikasi dengan Johansyah, pria asal Marauke ini mengakui telah kabur saat dibawa ke rumah singgah Dinas Provinsi Bali. Dirinya kabur saat tidak diawasi, dan memutuskan kembali ke Jembrana dengan menumpang truk. "Sebenarnya kalau dibaikin, dia baik. Kalau galak, dia malah makin galak. Tetapi karena mersahkan, di sini juga tidak ada kerjaan dan kelaurganya, nanti tetap akan kita serahakan ke Dinsos untuk dipulangkan," ujar Kabid Tibumtranmas Satpol PP Jembrana, I Kadek Agus Arianta.
Kepala Dinas Sosial Jembrana I Made Dwipayana mengatakan, saat dikirim ke Dinsos Provinsi Bali pada Selasa pekan lalu, yang bersangkutan ditumpangkan bus. Namun, dirinya menegaskan, yang bersangkutan tidak lah kabur saat di perjalanan. “Kami selalu pantau waktu dibawa ke Denpasar. Baik pihak sopir bus maupun koordinasi Dinas Sosial Provinsi hingga dijemput petugas di Terminal Ubung, Denpasar," ujarnya.
Setelah dikonfirmasi ke Dinas Sosial Provinsi Bali, Dwipayana mengatakan, jika yang bersangkutan kembali berulah dan melarikan diri setelah tiba di Rumah Singgah Dinas Sosial Provinsi Bali. "Yang jelas sudah sampai di provinsi dan sempat ditangani. Tapi karena saat itu, sudah sore, sehingga ditempatkan di selter menunggu proses pemulangan keesokan harinya. Melihat ada kesempatan, dia melarikan diri. Surat pengantar ke daerahnya, informasinya juga dirobek," ujarnya.
Untuk penanganan selanjutnya, Dwipayana mengatakan, akan kembali menyerahkan yang bersangkutan ke Dinsos Bali agar dipulangkan ke keluarganya. Penyerahan ke Dinsos Bali, rencananya akan dilakukan Rabu (24/3) hari ini, dan sementara menitipkan yang bersangkutan di kantor Satpol PP. "Besok pagi (hari ini, red) akan kita bawa ke provinsi. Jaga-jaga agar tidak kabur di jalan, nanti kami antar langsung ke provinsi bersama Satpol PP," ucap Dwipayana. *ode
Pria yang diketahui terlantar dan hendak dipulangkan ke keluarganya ini, ternyata kabur dari Rumah Singgah Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali, dan ditemukan kembali berulah di Jembrana, Selasa (23/3). Johansyah diserahkan ke Dinsos Bali pada Selasa (16/3) sore lalu. Namun Selasa sore kemarin, dia kembali ditemukan mabuk dan meresahkan pengguna jalan di perempatan traffic light Pos Polantas Taman Makam Pahlawan (TMP) Jembrana, di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Dalam kondisi di bawah pengaruh alkohol, Johansyah menghadang sejumlah pengguna jalan untuk dimintai uang. Bahkan dari informasi yang diterima Satpol PP Jembrana, sejumlah pemotor juga sempat dikejar.
Menerima laporan itu, jajaran Satpol PP Jembrana kembali turun tangan mengamankan Johansyah. Petugas Satpol PP Jembrana yang sudah kedua kali berurusan dengan warga asal Marauke itu, dibuat kuwalahan. Selain berusaha melawan, pria tanpa identitas ini juga sempat berontak saat dibawa ke Kantor Satpol PP Jembrana. Karena terus berontak, petugas terpaksa harus memborgolnya. Bahkan, rantai borgol sempat dirusak, sehingga petugas Satpol PP terpaksa memborgolnya dengan dua rantai borgol sekaligus.
Saat dibawa ke Kantor Satpol PP Jembrana, pria yang mengaku punya orangtua angkat di Malang, Jawa Timur ini, juga terus berusaha dirayu petugas agar tenang. Namun sikapnya tetap berubah-ubah. Ketika tidak ada petugas yang mengawasinya, pria yang juga sudah berusaha diperlakukan dengan baik ini, sempat berusaha kabur. "Saya tidak mau pulang. Saya mau merantau cari makan,” ujarnya.
Saat berusaha ditanya oleh salah satu petugas yang mau diterima berkomunikasi dengan Johansyah, pria asal Marauke ini mengakui telah kabur saat dibawa ke rumah singgah Dinas Provinsi Bali. Dirinya kabur saat tidak diawasi, dan memutuskan kembali ke Jembrana dengan menumpang truk. "Sebenarnya kalau dibaikin, dia baik. Kalau galak, dia malah makin galak. Tetapi karena mersahkan, di sini juga tidak ada kerjaan dan kelaurganya, nanti tetap akan kita serahakan ke Dinsos untuk dipulangkan," ujar Kabid Tibumtranmas Satpol PP Jembrana, I Kadek Agus Arianta.
Kepala Dinas Sosial Jembrana I Made Dwipayana mengatakan, saat dikirim ke Dinsos Provinsi Bali pada Selasa pekan lalu, yang bersangkutan ditumpangkan bus. Namun, dirinya menegaskan, yang bersangkutan tidak lah kabur saat di perjalanan. “Kami selalu pantau waktu dibawa ke Denpasar. Baik pihak sopir bus maupun koordinasi Dinas Sosial Provinsi hingga dijemput petugas di Terminal Ubung, Denpasar," ujarnya.
Setelah dikonfirmasi ke Dinas Sosial Provinsi Bali, Dwipayana mengatakan, jika yang bersangkutan kembali berulah dan melarikan diri setelah tiba di Rumah Singgah Dinas Sosial Provinsi Bali. "Yang jelas sudah sampai di provinsi dan sempat ditangani. Tapi karena saat itu, sudah sore, sehingga ditempatkan di selter menunggu proses pemulangan keesokan harinya. Melihat ada kesempatan, dia melarikan diri. Surat pengantar ke daerahnya, informasinya juga dirobek," ujarnya.
Untuk penanganan selanjutnya, Dwipayana mengatakan, akan kembali menyerahkan yang bersangkutan ke Dinsos Bali agar dipulangkan ke keluarganya. Penyerahan ke Dinsos Bali, rencananya akan dilakukan Rabu (24/3) hari ini, dan sementara menitipkan yang bersangkutan di kantor Satpol PP. "Besok pagi (hari ini, red) akan kita bawa ke provinsi. Jaga-jaga agar tidak kabur di jalan, nanti kami antar langsung ke provinsi bersama Satpol PP," ucap Dwipayana. *ode
1
Komentar