Keluarga Korban Teruskan Pencarian
Tim Hentikan Pencarian Warga Hilang di Tukad Petanu
Kami akan tetap mencari. Sampai adik ipar saya ditemukan dalam situasi apapun. (keluarga korban, Wayan Sumirat).
GIANYAR, NusaBali
Tim gabungan menghentikan pencarian korban hilang, Ni Komang Ayu Ardani,37, pada Kamis (25/3) hingga pukul 15.30 Wita. Pencarian dihentikan pada hari ketujuh pasca kecelakaan maut korban terjun ke jurang di Jalan Gunung Sari, Banjar Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar, Kamis (18/3) lalu.
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar Basarnas Bali AA Ketut Alit Supartana mengatakan, penghentian pencarian sesuai ketentuan. "Apabila selama 7 hari pencarian tidak ada tanda ditemukan, pencarian terhadap target dapat dihentikan," jelasnya. Dia didampingi Kepala BPBD Gianyar Ida Bagus Putu Suamba, Kasatpolair Polres Gianyar, serta instansi terkait saat bertemu dengan keluarga korban di Bale Bengong area parkir Objek Wisata Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kamis (25/3) sore.
Namun bukan berarti pencarian dihentikan secara permanen. "Apabila di kemudian hari ada informasi dari masyarakat. Ada tanda sesuai yang digunakan target, berupa hal yang meyakinkan maka kami aktifkan kembali pencarian," tegasnya.
Dijelaskan, selama 7 hari pencarian tim gabungan sudah menyisir sepanjang aliran Tukad Petanu. Dari lokasi jatuhnya korban sampai loloan atau muara pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh. Bahkan tim gabungan melakukan pengulangan penyisiran sampai 3 kali. "Ada permintaan dari keluarga agar mencari di lokasi kejadian, kami sudah lakukan. Bahkan sudah 3 kali pengulangan. Hasilnya nihil," jelasnya. Saat pencarian, tim gabungan juga banyak mendapat usul saran dari paranormal. "Kami tetap sesuai prosedur, tapi jika ada permintaan keluarga korban, ada informasi dari paranormal, kami cari target sesuai informasi itu. Karena kami tak ingin abaikan setiap informasi," jelasnya. Personel yang terjun setiap hari 30 - 40 orang dari unsur Basarnas, Polda Bali, Brimob, BPBD Gianyar. Masyarakat juga antusias membantu pencarian. Diakui, lokasi pencarian cukup ekstrem berbatu.
Kepala BPBD Gianyar Ida Bagus Putu Suamba anggotanya melakukan penyisiran dari selatan ke utara. Namun tidak ada tanda-tanda keberadaan target. Atas kondisi ini, mantan Camat Ubud ini mewakili Pemkab Gianyar meminta maaf kepada keluarga korban. Dia berharap korban cepat ditemukan dalam kondisi apapun.
Keluarga korban yang hadir yakni Suami korban Kadek Sumansa dan kakak ipar korban I Wayan Sumirat. Keluarga mengucapkan terima kasih atas kerja keras tim gabungan. Hanya saja, keluarga tidak akan berhenti mencari. "Kami akan tetap mencari. Sampai adik ipar saya ditemukan dalam situasi apapun," tegas Wayan Sumirat.
Sembari terus mencari, keluarga juga akan mempersiapkan prosesi pemakaman Ni Ketut Rindit, ibu dari Wayan Sumirat yang ditemukan meninggal dunia saat kejadian. "Rencananya tanggal 5 April ini pemakaman, istilahnya nyulubin," jelasnya.
Sementara menunggu hari baik, jenasah korban Ni Ketut Rindit masih dititip di ruang jenasah RSUD Sanjiwani Gianyar. "Awalnya pihak keluarga maunya menanti kabar baik adik ipar. Jika ditemukan dalam keadaan terburuk, meninggal biar sekalian. Tapi karena sampai saat ini belum ada tanda-tanda, keluarga sepakat agar ibu diupacarai terlebih dahulu," jelasnya.
Seperti diketahui, korban Ni Komang Ayu Ardani,37, warga Banjar Teruna, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar, Gianyar, jatuh ke jurang, tepatnya Jembatan Tukad Petanu, memasuki Banjar Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar, Kamis (18/3) sekitar pukul 19.00 Wita. Korban diduga hanyut bersama I Putu Kevin Ramansa,9, dan Ni Ketut Rindit,55. Ketiganya merupakan warga Banjar Teruna, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar. Namun bocah Putu Kevin ditemukan dalam kondisi selamat. Ni Ketut Rindit meninggal. Korban Ni Komang Ayu, belum ditemukan, hingga kemarin. *nvi
Tim gabungan menghentikan pencarian korban hilang, Ni Komang Ayu Ardani,37, pada Kamis (25/3) hingga pukul 15.30 Wita. Pencarian dihentikan pada hari ketujuh pasca kecelakaan maut korban terjun ke jurang di Jalan Gunung Sari, Banjar Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar, Kamis (18/3) lalu.
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar Basarnas Bali AA Ketut Alit Supartana mengatakan, penghentian pencarian sesuai ketentuan. "Apabila selama 7 hari pencarian tidak ada tanda ditemukan, pencarian terhadap target dapat dihentikan," jelasnya. Dia didampingi Kepala BPBD Gianyar Ida Bagus Putu Suamba, Kasatpolair Polres Gianyar, serta instansi terkait saat bertemu dengan keluarga korban di Bale Bengong area parkir Objek Wisata Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kamis (25/3) sore.
Namun bukan berarti pencarian dihentikan secara permanen. "Apabila di kemudian hari ada informasi dari masyarakat. Ada tanda sesuai yang digunakan target, berupa hal yang meyakinkan maka kami aktifkan kembali pencarian," tegasnya.
Dijelaskan, selama 7 hari pencarian tim gabungan sudah menyisir sepanjang aliran Tukad Petanu. Dari lokasi jatuhnya korban sampai loloan atau muara pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh. Bahkan tim gabungan melakukan pengulangan penyisiran sampai 3 kali. "Ada permintaan dari keluarga agar mencari di lokasi kejadian, kami sudah lakukan. Bahkan sudah 3 kali pengulangan. Hasilnya nihil," jelasnya. Saat pencarian, tim gabungan juga banyak mendapat usul saran dari paranormal. "Kami tetap sesuai prosedur, tapi jika ada permintaan keluarga korban, ada informasi dari paranormal, kami cari target sesuai informasi itu. Karena kami tak ingin abaikan setiap informasi," jelasnya. Personel yang terjun setiap hari 30 - 40 orang dari unsur Basarnas, Polda Bali, Brimob, BPBD Gianyar. Masyarakat juga antusias membantu pencarian. Diakui, lokasi pencarian cukup ekstrem berbatu.
Kepala BPBD Gianyar Ida Bagus Putu Suamba anggotanya melakukan penyisiran dari selatan ke utara. Namun tidak ada tanda-tanda keberadaan target. Atas kondisi ini, mantan Camat Ubud ini mewakili Pemkab Gianyar meminta maaf kepada keluarga korban. Dia berharap korban cepat ditemukan dalam kondisi apapun.
Keluarga korban yang hadir yakni Suami korban Kadek Sumansa dan kakak ipar korban I Wayan Sumirat. Keluarga mengucapkan terima kasih atas kerja keras tim gabungan. Hanya saja, keluarga tidak akan berhenti mencari. "Kami akan tetap mencari. Sampai adik ipar saya ditemukan dalam situasi apapun," tegas Wayan Sumirat.
Sembari terus mencari, keluarga juga akan mempersiapkan prosesi pemakaman Ni Ketut Rindit, ibu dari Wayan Sumirat yang ditemukan meninggal dunia saat kejadian. "Rencananya tanggal 5 April ini pemakaman, istilahnya nyulubin," jelasnya.
Sementara menunggu hari baik, jenasah korban Ni Ketut Rindit masih dititip di ruang jenasah RSUD Sanjiwani Gianyar. "Awalnya pihak keluarga maunya menanti kabar baik adik ipar. Jika ditemukan dalam keadaan terburuk, meninggal biar sekalian. Tapi karena sampai saat ini belum ada tanda-tanda, keluarga sepakat agar ibu diupacarai terlebih dahulu," jelasnya.
Seperti diketahui, korban Ni Komang Ayu Ardani,37, warga Banjar Teruna, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar, Gianyar, jatuh ke jurang, tepatnya Jembatan Tukad Petanu, memasuki Banjar Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar, Kamis (18/3) sekitar pukul 19.00 Wita. Korban diduga hanyut bersama I Putu Kevin Ramansa,9, dan Ni Ketut Rindit,55. Ketiganya merupakan warga Banjar Teruna, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar. Namun bocah Putu Kevin ditemukan dalam kondisi selamat. Ni Ketut Rindit meninggal. Korban Ni Komang Ayu, belum ditemukan, hingga kemarin. *nvi
Komentar