Atap SMA Suta Dharma Ambruk Diguyur Hujan
Atap gedung lantai II SMA Suta Dharma di Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, roboh, Jumat (2/12) sore.
NEGARA, NusaBali
Atap bangunan itu roboh diguyur hujan deras. Bangunan ini sudah terbengkalai sejak tahun ajaran 2014/2015 karena tak dapat siswa baru.
Menurut warga sekitar, Komang Surana, 38, atap sekolah itu roboh sekitar pukul 16.30 Wita saat turun hujan gerimis. Saat atap roboh dibarengi suara cukup keras yang membuat warga sekitar dan pengendara yang melintasi jalur Denpasar-Gilimanuk kaget. Menurut Surana, warga sekitar sudah lama khawatir karena atap bangunan SMA Suta Dharma itu rawan jebol. Sebab atap sekolah telah keropos dan posisinya semakin miring sejak Kamis (1/12).
Surana menambahkan, pagi hari sebelum ambruk, genting mulai berjatuhan. “Jatuh sedikit demi sedikit, sorenya langsung ambruk,” ujar Surana. Beruntung, atap yang ambruk jatuh langsung ke dalam gedung dan tidak berceceran ke jalan. Meski begitu, sisa atap di sisi selatan yang juga sudah mulai keropos dikhawatirkan dapat mencelakai pengguna jalan. Apalagi di sebelah baratnya, merupakan jalan gang yang sering dilintasi warga. “Kalau sudah tidak digunakan, harapannya dibongkar saja biar aman. Karena semisal terjadi sesuatu, siapa tanggungjawab,” ujar Surana, didampigi istrinya, Ni Made Sudiardi, 34.
Sementara Ketua Yayasan Suta Dharma, I Nengah Ridja, saat dikonfirmasi mengaku belum sempat mengecek ke lokasi secara langsung. Namun beberapa warga sudah melapor kepadanya. Menurutnya, setelah tidak mendapat siswa lagi, bangunan sekolah yang direhab pada tahun 1997, rencana akan digunakan kembali dengan mengandeng lembaga pendidikan. “Sebenarnya, dulu ada universitas yang tertarik, tetapi belum datang-datang. Rencana memang akan diaktifkan kembali," katanya.
Mengenai masalah sisa atap yang dikhawatirkan kembali roboh, akan segera dikoordinasikan dengan aparat desa maupun penyanding. “Kami pasti menindaklanjuti sudah oke. Kami juga tidak ingin sampai membuat orang celaka,” ujarnya. * ode
Atap bangunan itu roboh diguyur hujan deras. Bangunan ini sudah terbengkalai sejak tahun ajaran 2014/2015 karena tak dapat siswa baru.
Menurut warga sekitar, Komang Surana, 38, atap sekolah itu roboh sekitar pukul 16.30 Wita saat turun hujan gerimis. Saat atap roboh dibarengi suara cukup keras yang membuat warga sekitar dan pengendara yang melintasi jalur Denpasar-Gilimanuk kaget. Menurut Surana, warga sekitar sudah lama khawatir karena atap bangunan SMA Suta Dharma itu rawan jebol. Sebab atap sekolah telah keropos dan posisinya semakin miring sejak Kamis (1/12).
Surana menambahkan, pagi hari sebelum ambruk, genting mulai berjatuhan. “Jatuh sedikit demi sedikit, sorenya langsung ambruk,” ujar Surana. Beruntung, atap yang ambruk jatuh langsung ke dalam gedung dan tidak berceceran ke jalan. Meski begitu, sisa atap di sisi selatan yang juga sudah mulai keropos dikhawatirkan dapat mencelakai pengguna jalan. Apalagi di sebelah baratnya, merupakan jalan gang yang sering dilintasi warga. “Kalau sudah tidak digunakan, harapannya dibongkar saja biar aman. Karena semisal terjadi sesuatu, siapa tanggungjawab,” ujar Surana, didampigi istrinya, Ni Made Sudiardi, 34.
Sementara Ketua Yayasan Suta Dharma, I Nengah Ridja, saat dikonfirmasi mengaku belum sempat mengecek ke lokasi secara langsung. Namun beberapa warga sudah melapor kepadanya. Menurutnya, setelah tidak mendapat siswa lagi, bangunan sekolah yang direhab pada tahun 1997, rencana akan digunakan kembali dengan mengandeng lembaga pendidikan. “Sebenarnya, dulu ada universitas yang tertarik, tetapi belum datang-datang. Rencana memang akan diaktifkan kembali," katanya.
Mengenai masalah sisa atap yang dikhawatirkan kembali roboh, akan segera dikoordinasikan dengan aparat desa maupun penyanding. “Kami pasti menindaklanjuti sudah oke. Kami juga tidak ingin sampai membuat orang celaka,” ujarnya. * ode
Komentar