Musim Kemarau di Bali Diprakirakan April 2021
MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, memprakirakan musim kemarau di Pulau Dewata akan berlangsung pada April 2021.
Meski memasuki musim kemarau, tidak menutup kemungkinan Pulau Dewata masih diguyur hujan. Hal ini disebabkan fenomena La Lina masih bertahan di sekitar wilayah Indonesia.
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, mengatakan musim kemarau 2021 akan mulai terjadi pada April 2021. Dari 342 zona musim (ZOM), tercatat 22,8 persen wilayah ZOM di Indonesia termasuk Bali mengalami kemarau lebih awal.
“Dari prakiraan, peralihan angin monsun akan terjadi pada akhir Maret 2021, dan setelah itu Monsun Australia akan mulai aktif. Karena itu, musim kemarau 2021 diprediksi akan mulai terjadi pada April 2021, di beberapa wilayah termasuk Bali,” kata Iman beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, April sampai Mei 2021 merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (masa pancaroba), namun tidak serentak. Hal ini dikarenakan dari hasil pemantauan terhadap anomali iklim global menunjukkan kondisi La Nina diprediksi masih akan terus berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas yang terus melemah. “Selain Bali, sejumlah wilayah yang akan memasuki musim kemarau pada April 2021, yaitu seperti wilayah Jawa, kemudian sebagian wilayah Kalimantan,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi berbagai kondisi saat peralihan musim, Imam mengimbau agar diwaspadai potensi hujan lebat dengan durasi singkat, angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang biasa terjadi pada periode tersebut. “Tentu prakiraan ini untuk memudahkan pengambil kebijakan dalam menghadapi musim kemarau. Meski musim kemarau kali ini tidak serentak di seluruh Bali,” katanya seraya mengakui ada beberapa wilayah yang akan mengalami musim kemarau pada Mei 2021. *dar
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, mengatakan musim kemarau 2021 akan mulai terjadi pada April 2021. Dari 342 zona musim (ZOM), tercatat 22,8 persen wilayah ZOM di Indonesia termasuk Bali mengalami kemarau lebih awal.
“Dari prakiraan, peralihan angin monsun akan terjadi pada akhir Maret 2021, dan setelah itu Monsun Australia akan mulai aktif. Karena itu, musim kemarau 2021 diprediksi akan mulai terjadi pada April 2021, di beberapa wilayah termasuk Bali,” kata Iman beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, April sampai Mei 2021 merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (masa pancaroba), namun tidak serentak. Hal ini dikarenakan dari hasil pemantauan terhadap anomali iklim global menunjukkan kondisi La Nina diprediksi masih akan terus berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas yang terus melemah. “Selain Bali, sejumlah wilayah yang akan memasuki musim kemarau pada April 2021, yaitu seperti wilayah Jawa, kemudian sebagian wilayah Kalimantan,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi berbagai kondisi saat peralihan musim, Imam mengimbau agar diwaspadai potensi hujan lebat dengan durasi singkat, angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang biasa terjadi pada periode tersebut. “Tentu prakiraan ini untuk memudahkan pengambil kebijakan dalam menghadapi musim kemarau. Meski musim kemarau kali ini tidak serentak di seluruh Bali,” katanya seraya mengakui ada beberapa wilayah yang akan mengalami musim kemarau pada Mei 2021. *dar
1
Komentar