Ekspor Kayu hingga Nikel RI Terhambat
Dampak Macet di Terusan Suez
JAKARTA, NusaBali
Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto mengungkap, macet totalnya Terusan Suez berdampak pada komoditas ekspor impor di Indonesia.
Akibat kapal kontainer MV Ever Given terjebak di arteri perdagangan global itu, keluar masuk komoditas dari dan ke Indonesia terhambat.
"Mungkin akan ada beberapa jenis komoditi ekspor ke Eropa yang ikut terdelay. Misalnya, olahan kayu, mebel, olahan makanan (food& beverage), nikel, tembakau, dan lain-lain," kata Carnelita seperti dilansir Kompas.com, Minggu (28/3).
Tak hanya ekspor, barang-barang impor dari luar negeri mungkin saja jadi tak maksimal. Muatan impor yang mungkin terhambat adalah impor dari Eropa dan Mediterania.
Meski Eropa dan Mediterania bukan mitra dagang terbesar RI, keterlambatan barang akan mengganggu produksi industri, termasuk industri manufaktur. Tercatat, impor dari Eropa dan Mediterania berkisar 8,5 persen dari keseluruhan.
"Cukup mengganggu juga akibat keterlambatan barang import seperti barang-barang mesin mekanik, kimia organik, kelistrikan, plastik, besi baja, komponen kendaraan, dan lain-lain," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Otoritas SCA belum bisa memastikan kapal kontainer Ever Given Shoei Kisen yang terjebak bisa kembali terapung bebas. Selain mengeruk pasir di sekitar kapal, kini upaya penyelamatan kapal kemungkinan bergeser untuk membongkar kembali seluruh muatan kapal.
Adapun hingga Sabtu waktu setempat, kapal baru bergerak sedikit setelah dilakukan pengerukan pasir dan ditarik oleh kapal penarik.
Jika muatan kapal diturunkan, kemungkinan pembukaan kembali kanal akan tertunda hingga berminggu-minggu kemudian. Akibat kendala itu, lusinan kapal kontainer dan kapal tanker minyak telah mulai mengubah rute ke sekitar Afrika, rute yang akan menambah waktu perjalanan lebih dari seminggu.
Bahkan, beberapa kapal telah diperintahkan untuk menurunkan kargo di pelabuhan terdekat. Jumlah kapal yang menunggu untuk transit di kanal itu membengkak menjadi sekitar 320 kapal.
Lloyd's List memperkirakan, lebih dari 10 miliar dollar AS per hari barang telah tertunda di pintu masuk utara dan selatan ke terusan Suez sejak Ever Given macet pada hari Selasa. Berdasarkan hitungannya, Mesir kehilangan dana hingga 14 juta dollar AS sehari untuk membiayai masalah di terusan Suez itu.
Sebelumnya diberitakan sebuah kapal kontainer besar bermuatan 220.000 ton terjebak secara diagonal di dua tepi kanal Terusan Suez, Mesir. Terjebaknya kapal di Terusan Suez tak pelak membuat gangguan parah pada rantai pasokan dunia, mulai dari suku cadang mobil, komoditas seperti minyak mentah, hingga mainan anak-anak. Pasalnya ada sekitar 12 persen perdagangan lintas laut melewati Terusan Suez, yang merupakan rute tercepat pengiriman barang dari Eropa ke Asia. *
"Mungkin akan ada beberapa jenis komoditi ekspor ke Eropa yang ikut terdelay. Misalnya, olahan kayu, mebel, olahan makanan (food& beverage), nikel, tembakau, dan lain-lain," kata Carnelita seperti dilansir Kompas.com, Minggu (28/3).
Tak hanya ekspor, barang-barang impor dari luar negeri mungkin saja jadi tak maksimal. Muatan impor yang mungkin terhambat adalah impor dari Eropa dan Mediterania.
Meski Eropa dan Mediterania bukan mitra dagang terbesar RI, keterlambatan barang akan mengganggu produksi industri, termasuk industri manufaktur. Tercatat, impor dari Eropa dan Mediterania berkisar 8,5 persen dari keseluruhan.
"Cukup mengganggu juga akibat keterlambatan barang import seperti barang-barang mesin mekanik, kimia organik, kelistrikan, plastik, besi baja, komponen kendaraan, dan lain-lain," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Otoritas SCA belum bisa memastikan kapal kontainer Ever Given Shoei Kisen yang terjebak bisa kembali terapung bebas. Selain mengeruk pasir di sekitar kapal, kini upaya penyelamatan kapal kemungkinan bergeser untuk membongkar kembali seluruh muatan kapal.
Adapun hingga Sabtu waktu setempat, kapal baru bergerak sedikit setelah dilakukan pengerukan pasir dan ditarik oleh kapal penarik.
Jika muatan kapal diturunkan, kemungkinan pembukaan kembali kanal akan tertunda hingga berminggu-minggu kemudian. Akibat kendala itu, lusinan kapal kontainer dan kapal tanker minyak telah mulai mengubah rute ke sekitar Afrika, rute yang akan menambah waktu perjalanan lebih dari seminggu.
Bahkan, beberapa kapal telah diperintahkan untuk menurunkan kargo di pelabuhan terdekat. Jumlah kapal yang menunggu untuk transit di kanal itu membengkak menjadi sekitar 320 kapal.
Lloyd's List memperkirakan, lebih dari 10 miliar dollar AS per hari barang telah tertunda di pintu masuk utara dan selatan ke terusan Suez sejak Ever Given macet pada hari Selasa. Berdasarkan hitungannya, Mesir kehilangan dana hingga 14 juta dollar AS sehari untuk membiayai masalah di terusan Suez itu.
Sebelumnya diberitakan sebuah kapal kontainer besar bermuatan 220.000 ton terjebak secara diagonal di dua tepi kanal Terusan Suez, Mesir. Terjebaknya kapal di Terusan Suez tak pelak membuat gangguan parah pada rantai pasokan dunia, mulai dari suku cadang mobil, komoditas seperti minyak mentah, hingga mainan anak-anak. Pasalnya ada sekitar 12 persen perdagangan lintas laut melewati Terusan Suez, yang merupakan rute tercepat pengiriman barang dari Eropa ke Asia. *
1
Komentar