Polisi Gerebek Dua PSK dan Mucikari Lintas Provinsi
Anggota Unit V Judi dan Asusila Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar mengerebek dua pekerja seks komersial (PSK) online di Hotel Puri Samaritan, Jalan Tukad Musi III, Renon Denpasar, Kamis (1/12) pukul 18.30 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Kedua PSK yang dipesan langsung dari Semarang dan Jakarta tersebut digerebek bersama seorang mucikari bernama I Made Candra Wisada alias Pak Wi alias Pan Jalu, 46. Ketiganya langsung dikeler ke Mapolresta Denpasar untuk menjalani pemeriksaan.
Pengungkapan kasus prostitusi online ini setelah kepolisian mengendus adanya jaringan 'bisnis lendir' luar pulau di Bali. Anggoa Unit V Polresta Denpasar langsung melakukan penyelidikan melalui akun media sosial. Selain itu, pengembangan demi pengembangan dilakukan dan berhasil meringkus mucikari bernama I Made Candra Wisada alias Pak Wi alias Pan Jalu di rumahnya di Jalan Kenari No 26 Renon Denpasar Selatan. “Kita melacak melalui situs online dan berhasil mendapati adanya keterlibatan pelaku (mucikari) ini. Makanya langsung kita tangkap di rumahnya,” jelas sumber di kepolisian, Jumat (2/12).
Selanjutnya, anggota melakukan pendalaman dan mendapati adanya dua wanita bernama Yeni Suryawati, 30, asal Semarang dan Riska Kuspita Sari, 22, asal Rawa Jaya 002/003 Situgede, Kota Bogor Barat. Keduanya usai melayani lelaki hidung belang di sebuah hotel kawasan Renon. Petugas langsung diterjunkan ke TKP, Hotel Puri Samaritan, Jalan Tukad Musi III, Renon Denpasar, pada Kamis (1/12) pukul 18.30 Wita. “Anggota melakukan penggerebekan di kamar nomor 207 dan 208. Mereka baru saja melayani pria hidung belang. Itu terbukti dari BB yang ditemukan di dalam kamar hotel,” beber sumber.
Dari dalam kamar itu, polisi mengamankan dua wanita tersebut beserta barang bukti berupa dua buah sepra, empat buah kondom bekas pakai, tiga buah kondom baru, dan 10 minyak pelumas. Selanjutnya, mereka dikeler ke Mapolresta. Dari keterangan kedua wanita tersebut, mereka dibayar bervariasi yakni dari kisaran Rp 1 juta atau lebih tergantung pelayanannya “Standar mereka memang sudah segitu (Rp 1 juta). Tapi, itu sudah bersih dari uang sewa hotel dan lain-lainnya selama di Bali ini,” jelas narasumber.
Sementara, mucikari bertugas menjajakan foto wanita tersebut ke online Expo. Setelah antara lelaki hidung belang sepakat, dimintai uang tanda jadi dan ditransfer ke rekening mucikari. Setelah itu, wanita langsung diantar ke tempat yang sudah disepakati antara mucikari dan pria hidung belang. “PSK ini hanya menjalankan perintah dari mucikari. Semuanya sudah diatur dari transprotasi sampai penginapan. Hanya mucikari dan pria hidung belang yang deal,” katanya seraya mengatakan semakin muda usia PSK yang ditawarkan, maka harga jual pun lebih mahal.
Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan saat dikonfirmasi, Jumat (2/12) membenarkan adanya bisnis prostitusi online lintas pulau itu. Dikatakan, barang bukti yang diamankan di antaranya uang tunai Rp 2.650.000. * dar
Kedua PSK yang dipesan langsung dari Semarang dan Jakarta tersebut digerebek bersama seorang mucikari bernama I Made Candra Wisada alias Pak Wi alias Pan Jalu, 46. Ketiganya langsung dikeler ke Mapolresta Denpasar untuk menjalani pemeriksaan.
Pengungkapan kasus prostitusi online ini setelah kepolisian mengendus adanya jaringan 'bisnis lendir' luar pulau di Bali. Anggoa Unit V Polresta Denpasar langsung melakukan penyelidikan melalui akun media sosial. Selain itu, pengembangan demi pengembangan dilakukan dan berhasil meringkus mucikari bernama I Made Candra Wisada alias Pak Wi alias Pan Jalu di rumahnya di Jalan Kenari No 26 Renon Denpasar Selatan. “Kita melacak melalui situs online dan berhasil mendapati adanya keterlibatan pelaku (mucikari) ini. Makanya langsung kita tangkap di rumahnya,” jelas sumber di kepolisian, Jumat (2/12).
Selanjutnya, anggota melakukan pendalaman dan mendapati adanya dua wanita bernama Yeni Suryawati, 30, asal Semarang dan Riska Kuspita Sari, 22, asal Rawa Jaya 002/003 Situgede, Kota Bogor Barat. Keduanya usai melayani lelaki hidung belang di sebuah hotel kawasan Renon. Petugas langsung diterjunkan ke TKP, Hotel Puri Samaritan, Jalan Tukad Musi III, Renon Denpasar, pada Kamis (1/12) pukul 18.30 Wita. “Anggota melakukan penggerebekan di kamar nomor 207 dan 208. Mereka baru saja melayani pria hidung belang. Itu terbukti dari BB yang ditemukan di dalam kamar hotel,” beber sumber.
Dari dalam kamar itu, polisi mengamankan dua wanita tersebut beserta barang bukti berupa dua buah sepra, empat buah kondom bekas pakai, tiga buah kondom baru, dan 10 minyak pelumas. Selanjutnya, mereka dikeler ke Mapolresta. Dari keterangan kedua wanita tersebut, mereka dibayar bervariasi yakni dari kisaran Rp 1 juta atau lebih tergantung pelayanannya “Standar mereka memang sudah segitu (Rp 1 juta). Tapi, itu sudah bersih dari uang sewa hotel dan lain-lainnya selama di Bali ini,” jelas narasumber.
Sementara, mucikari bertugas menjajakan foto wanita tersebut ke online Expo. Setelah antara lelaki hidung belang sepakat, dimintai uang tanda jadi dan ditransfer ke rekening mucikari. Setelah itu, wanita langsung diantar ke tempat yang sudah disepakati antara mucikari dan pria hidung belang. “PSK ini hanya menjalankan perintah dari mucikari. Semuanya sudah diatur dari transprotasi sampai penginapan. Hanya mucikari dan pria hidung belang yang deal,” katanya seraya mengatakan semakin muda usia PSK yang ditawarkan, maka harga jual pun lebih mahal.
Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan saat dikonfirmasi, Jumat (2/12) membenarkan adanya bisnis prostitusi online lintas pulau itu. Dikatakan, barang bukti yang diamankan di antaranya uang tunai Rp 2.650.000. * dar
Komentar