Ekspor Produk Kelautan Tinggi, Bea Cukai Lakukan Pemetaan Proses Bisnis
MANGUPURA, NusaBali
Ekspor produk kelautan lebih tinggi ketimbang komoditas lain, meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Tak ayal, Bea Cukai Ngurah Rai, melakukan pemetaan terhadap proses bisnis ekspor produk kelautan di wilayah Bali, NTB, dan NTT. Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Himawan Indarjono, mengatakan pemetaan yang dilakukan tersebut notabene merupakan langkah inisiatif guna merintis penataan Ekosistem Logistik Nasional (National Logistics Ecosystem/NLE) angkutan udara, sekaligus mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Pemetaan ini begitu penting, melihat kegiatan ekspor produk kelautan di tengah pandemi berperan krusial sebagai tulang punggung realisasi ekspor di Bea Cukai Ngurah Rai,” katanya, Selasa (30/3).
“Selain untuk PEN, pemetaan proses bisnis ekspor produk kelautan ini adalah langkah awal Penataan Ekosistem Logistik Nasional angkutan udara yang berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, yang saat ini masih difokuskan pada angkutan laut,” imbuh Himawan.
Penataan ekosistem logistik nasional, lanjut Himawan, merupakan program pemerintah untuk meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional. “Kami memetakan pintu-pintu perijinan yang dilalui oleh eksportir ikan dan produk hasil laut, sampai akhirnya mengajukan pemberitahuan ekspor barang kepada kami. Sehingga dapat diketahui, apa kendalanya dan berapa biayanya. Informasi tersebut akan kami jadikan sebagai masukan penyusunan single platform,” sambungnya.
Langlah yang dilakukan ini mendapat sambutan antusias dari para pengguna jasa. Khususnya perusahaan yang telah dikunjungi secara virtual sepanjang Maret 2021. “Sampai saat ini ada delapan perusahaan yang sudah kami petakan. Antusiasmenya tinggi. Target kami bisa mencapai lebih dari 20 perusahaan, sehingga gambaran utuh proses yang dilalui oleh eksportir produk kelautan dapat kami peroleh. Serta tidak lupa, pihak-pihak lain yang berhubungan dengan proses bisnis ekspor produk kelautan juga akan kami kunjungi secara virtual,” kata Himawan. *asa
“Selain untuk PEN, pemetaan proses bisnis ekspor produk kelautan ini adalah langkah awal Penataan Ekosistem Logistik Nasional angkutan udara yang berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, yang saat ini masih difokuskan pada angkutan laut,” imbuh Himawan.
Penataan ekosistem logistik nasional, lanjut Himawan, merupakan program pemerintah untuk meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional. “Kami memetakan pintu-pintu perijinan yang dilalui oleh eksportir ikan dan produk hasil laut, sampai akhirnya mengajukan pemberitahuan ekspor barang kepada kami. Sehingga dapat diketahui, apa kendalanya dan berapa biayanya. Informasi tersebut akan kami jadikan sebagai masukan penyusunan single platform,” sambungnya.
Langlah yang dilakukan ini mendapat sambutan antusias dari para pengguna jasa. Khususnya perusahaan yang telah dikunjungi secara virtual sepanjang Maret 2021. “Sampai saat ini ada delapan perusahaan yang sudah kami petakan. Antusiasmenya tinggi. Target kami bisa mencapai lebih dari 20 perusahaan, sehingga gambaran utuh proses yang dilalui oleh eksportir produk kelautan dapat kami peroleh. Serta tidak lupa, pihak-pihak lain yang berhubungan dengan proses bisnis ekspor produk kelautan juga akan kami kunjungi secara virtual,” kata Himawan. *asa
1
Komentar