Komunitas Mahasiswa Cipayung Plus di Bali Kutuk Aksi Teror
DENPASAR, NusaBali.com -Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Minggu (28/3/2021) membuat Indonesia berduka. Komunitas Mahasiswa Cipayung Plus mengadakan doa bersama, Rabu (31/3/2021) sore, sekaligus mengutuk aksi terorisme.
Aksi pukul 16.00 Wita di Monumen Bajra Sandhi Denpasar diawali dengan orasi beberapa perwakilan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, di antaranya ada LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Bali, GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Denpasar, KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) dan 11 organisasi lainnya.
Sebanyak 35 orang perwakilan dari 16 organisasi mengikuti aksi ini. “Tujuan aksi ini adalah bentuk aksi solidaritas kami terhadap masyarakat yang ada di Makassar bahwa kami turut berduka cita dan berbela sungkawa atas apa yang terjadi disana, mengingat Bali juga punya rekam jejak mengenai aksi teror yang beberapa kali terjadi. Kami sebagai mahasiswa di Bali ingin menyampaikan hal itu,” terang Jonathan Kevin, Humas Aksi sekaligus Ketua LMND.
Dalam aksi ini, koordinator aksi, I Gusti Ngurah Arya Gangga dari KMHDI membacakan lima pernyataan sikap yang diikuti oleh peserta aksi. Lima pernyataan sikap tersebut selain mengecam dan mengutuk aksi terorisme yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar juga meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus terorisme yang terjadi di Makassar sampai ke akar-akarnya.
Selanjutnya, tuntutan aksi juga meminta pihak kepolisian untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan meminta Presiden RI untuk mengevaluasi kinerja dari pihak-pihak terkait seperti Polri, BIN (Badan Intelijen Negara) serta BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dalam penanganan kasus terorisme. Terakhir, pernyataan sikap aksi meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap solid dan tidak terprovokasi atas kejadian terorisme di Makassar.
Selanjutnya massa aksi melakukan doa bersama selama satu menit dan dilanjutkan dengan penyalaan lilin. Sembari penyalaan lilin perwakilan GMKI membacakan puisi berjudul ‘Teroris Biadab’ untuk memeriahkan aksi. Aksi selesai tepat pukul 18.00 Wita dan massa membubarkan diri dengan tertib.
Sebanyak 35 orang perwakilan dari 16 organisasi mengikuti aksi ini. “Tujuan aksi ini adalah bentuk aksi solidaritas kami terhadap masyarakat yang ada di Makassar bahwa kami turut berduka cita dan berbela sungkawa atas apa yang terjadi disana, mengingat Bali juga punya rekam jejak mengenai aksi teror yang beberapa kali terjadi. Kami sebagai mahasiswa di Bali ingin menyampaikan hal itu,” terang Jonathan Kevin, Humas Aksi sekaligus Ketua LMND.
Dalam aksi ini, koordinator aksi, I Gusti Ngurah Arya Gangga dari KMHDI membacakan lima pernyataan sikap yang diikuti oleh peserta aksi. Lima pernyataan sikap tersebut selain mengecam dan mengutuk aksi terorisme yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar juga meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus terorisme yang terjadi di Makassar sampai ke akar-akarnya.
Selanjutnya, tuntutan aksi juga meminta pihak kepolisian untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan meminta Presiden RI untuk mengevaluasi kinerja dari pihak-pihak terkait seperti Polri, BIN (Badan Intelijen Negara) serta BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dalam penanganan kasus terorisme. Terakhir, pernyataan sikap aksi meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap solid dan tidak terprovokasi atas kejadian terorisme di Makassar.
Selanjutnya massa aksi melakukan doa bersama selama satu menit dan dilanjutkan dengan penyalaan lilin. Sembari penyalaan lilin perwakilan GMKI membacakan puisi berjudul ‘Teroris Biadab’ untuk memeriahkan aksi. Aksi selesai tepat pukul 18.00 Wita dan massa membubarkan diri dengan tertib.
Komentar