Bandara Ngurah Rai Siapkan GeNose C19
Rencana Uji Coba Minggu Kedua April 2021
Untuk Bandara Ngurah Rai, direncanakan mendapatkan 8 hingga 14 mesin GeNose C19. Sedangkan kantung tiup rencananya sebanyak 500 hingga 600 kantong setiap hari.
MANGUPURA, NusaBali
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, bakal dilengkapi Gajah Mada Electric Nose Covid-19 (GeNose C19). Alat ini berfungsi untuk mendeteksi virus corona, dan hasil negatif tes GeNose dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi para pelaku perjalanan transportasi udara.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira, Rabu (31/3), mengatakan tengah mempersipakan uji coba penggunaan GeNose C19 di Bandara Ngurah Rai. Hal ini merujuk pada SE Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun 2021 dan SE Kementerian Perhubungan Nomor 26 Tahun 2021.
Menurut Taufan, mengacu pada aturan tersebut, pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) dengan moda transportasi udara wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR, rapid test, ataupun GeNose C19 yang masih berlaku. Peraturan itu sendiri mulai berlaku efektif sejak 1 April 2021, sampai dengan tanggal yang akan ditentukan kemudian. “Namun, untuk di Bandara Ngurah Rai, saat ini sedang dilakukan persiapan-persiapan seperti pengadaan mesin GeNose C19, ketersediaan plastik tiup, dan lokasi pelayanan GeNose C19,” katanya.
Rencana, lanjut Taufan, pelayanan GeNose C19, akan diuji coba pada minggu kedua April 2021. Sekaligus dijadikan sebagai momentum dimulainya pelayanan GeNose C19 secara resmi di Bandara I Gusti Ngurah Rai. “Berkisar antara tanggal 7-8 April 2021 nanti,” katanya.
Meski demikian, Taufan memastian penyediaan layanan GeNose C19, tidak menggantikan pelayanan rapid test antigen yang sudah ada. “Jadi Bandara Ngurah Rai ke depannya akan memiliki 3 pelayanan deteksi Covid-19, yaitu dua pelayanan rapid test antigen dan 1 pelayanan GeNose C19,” jelas Taufan.
Untuk jumlah mesin GeNose C19, sambung Taufan, Angkasa Pura I menyediakan total sebanyak 120 unit. Mesin-mesin tersebut akan ditempatkan tersebar pada bandara-bandara di bawah kelola Angkasa Pura I sendiri. “Untuk Bandara Ngurah Rai, direncanakan mendapatkan 8 hingga 14 mesin GeNose C19. Sedangkan untuk kantung tiup yang disediakan, rencananya sebanyak 500 hingga 600 kantong setiap hari. Namun, saat uji coba, akan disiapkan 150 kantong saja,” bebernya.
“Pelayanan GeNose C19 di Bandara Ngurah Rai, adalah hasil kerjasama Angkasa Pura I dengan anak perusahaan dan Farmalab. Untuk harga pelayanan GeNose C19, saat ini masih dalam pembahasan oleh Angkasa Pura I dan mitra kerja,” tandasnya. *asa
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, bakal dilengkapi Gajah Mada Electric Nose Covid-19 (GeNose C19). Alat ini berfungsi untuk mendeteksi virus corona, dan hasil negatif tes GeNose dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi para pelaku perjalanan transportasi udara.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira, Rabu (31/3), mengatakan tengah mempersipakan uji coba penggunaan GeNose C19 di Bandara Ngurah Rai. Hal ini merujuk pada SE Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun 2021 dan SE Kementerian Perhubungan Nomor 26 Tahun 2021.
Menurut Taufan, mengacu pada aturan tersebut, pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) dengan moda transportasi udara wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR, rapid test, ataupun GeNose C19 yang masih berlaku. Peraturan itu sendiri mulai berlaku efektif sejak 1 April 2021, sampai dengan tanggal yang akan ditentukan kemudian. “Namun, untuk di Bandara Ngurah Rai, saat ini sedang dilakukan persiapan-persiapan seperti pengadaan mesin GeNose C19, ketersediaan plastik tiup, dan lokasi pelayanan GeNose C19,” katanya.
Rencana, lanjut Taufan, pelayanan GeNose C19, akan diuji coba pada minggu kedua April 2021. Sekaligus dijadikan sebagai momentum dimulainya pelayanan GeNose C19 secara resmi di Bandara I Gusti Ngurah Rai. “Berkisar antara tanggal 7-8 April 2021 nanti,” katanya.
Meski demikian, Taufan memastian penyediaan layanan GeNose C19, tidak menggantikan pelayanan rapid test antigen yang sudah ada. “Jadi Bandara Ngurah Rai ke depannya akan memiliki 3 pelayanan deteksi Covid-19, yaitu dua pelayanan rapid test antigen dan 1 pelayanan GeNose C19,” jelas Taufan.
Untuk jumlah mesin GeNose C19, sambung Taufan, Angkasa Pura I menyediakan total sebanyak 120 unit. Mesin-mesin tersebut akan ditempatkan tersebar pada bandara-bandara di bawah kelola Angkasa Pura I sendiri. “Untuk Bandara Ngurah Rai, direncanakan mendapatkan 8 hingga 14 mesin GeNose C19. Sedangkan untuk kantung tiup yang disediakan, rencananya sebanyak 500 hingga 600 kantong setiap hari. Namun, saat uji coba, akan disiapkan 150 kantong saja,” bebernya.
“Pelayanan GeNose C19 di Bandara Ngurah Rai, adalah hasil kerjasama Angkasa Pura I dengan anak perusahaan dan Farmalab. Untuk harga pelayanan GeNose C19, saat ini masih dalam pembahasan oleh Angkasa Pura I dan mitra kerja,” tandasnya. *asa
1
Komentar