SMPN 4 Singaraja Borong 14 Medali di Ajang POSI
SINGARAJA, NusaBali
SMPN 4 Singaraja, Buleleng berjaya dalam ajang Pelatihan Olimpiade Sain Indonesia (POSI) Tahun 2021.
Dalam kompetisi tingkat nasional yang digelar di Jakarta secara daring, 21 Maret 2021 tersebut, siswa-siswi SMPN 4 Singaraja sukses mem-borong 3 medali emas, 1 perak, dan 10 perunggu. Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 4 Singaraja, Putu Budiastana, mengatakan dalam event POSI Tahun 2021 yang digelar pihak swasta ini, SMPN 4 Singaraja awalnya mendaftarkan 23 siswa untuk mengikuti lomba empat mata pelajaran: IPA, Matematika, IPS, Bahasa Inggris. Dari jumlah itu, 14 orang siswa SMPN 4 Singaraja yang dinyatakan lo-los ke babak grand final, Minggu (21/3). Mereka bersaing dengan ribuan siswa SMP dari berbagai daerah se-Indonesia.
Hebatnya, seluruh 14 siswa SMPN 4 Singaraja yang lolos ke grand final berhasil sabet medali. “Syukurlah, 14 siswa yang lolos ke grand final dapat medali,” ungkap Putu Budiastana saat ditemui NusaBali di SMPN 4 Singaraja, Rabu (31/3) siang.
Ada pun 3 medali emas masing-masing dipersembahkan I Putu Rajendra Pradana Putra, 14 (mata pelajaran IPA), Joshua Setia Imanuel, 13 (mata pelajaran IPA), dan Putu Agus Sumerta Yasa (mata pelajaran Matematika). Sedangkan satu-satunya medali perak dipersembahkan Putu Nadia Indraswari dalam lomba mata pelajaran IPA.
Sementara, 10 medali perunggu bagi SMPN 4 Singaraja, masing-masing dipersembahkan I Komang Gauthama Danoeanada Radiasa (mata pelajaran Matematika), Kadek Adjie Sastra (mata pelajaran Matematika), Kaderk Tora Mahatma (mata pelajaran Matematika), Puru Rizki Manik Widiadnyana (mata pelajaran Matematika), Komang Tri Dana Widiarta Kusuma (mata pelajaran IPS), Made Dea Vio Lantini (mata pelajaran IPS), Gede Deva Riyananda (mata pelajaran IPS), Putu Anindia Kyan Putri (mata pelajaran IPS), Komag Prajna Paramitha (mata pelajaran IPS), dan Ni Putu Verlinda Mahayanti Devi (mata pelajaran Bahasa Inggris).
Selaku Kasek SMPN 4 Singaraja, Putu Budiastana mengaku senang para siswa yang diutus mengikuti ajang POSI secara daring di tengah pandemi Covid-19 ini berhasil meraih prestasi. Menurut Budiastana, sekolahnya selama ini memang aktif mengikuti berbagai ajang lomba.
Sebelum pandemi Covid-19, kata Budiastana, pemerintah biasanya menggelar Olimpiade Sains Nasional (OSN), yang kemudian berganti tajuk menjadi Kompetisi Sains Nasional (KSN). Tapi, saat pandemi Covid-19, pemerintah tidak melaksanakan KSN. Muncul kemudian pihak swasta menggelar kometisi serupa yang bertajuk POSI (Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia).
“Begitu muncul informasi ada lomba POSI ini, kami langsung panggil guru pembina penggemar mata pelajaran untuk megikutsertakan siswanya. Kami dari sekolah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk berlatih dan berprestasi,” papar Budiastana. “Hasil yang didapat cukup membanggakan. Meski dalam situai pandemi Covid-19, anak-anak tetap bisa berprestasi,” imbuhnya.
Menurut Budiastana, penyelenggaraan event POSI di tengah pandemi Covid-19 ini sangat membantu menjaga produktivitas guru dan siswa SMPN 4 Singaraja. Dengan keterbatasan tatap muka, para siswa dapat kesempatan untuk berlatih dan mengasah kemampuannya.
“Sekolah menanggung seluruh biaya pendaftaran sebagai komitmen mendukung anak-anak untuk berkompetisi dan mengukur kemampuannya. Lomba POSI yang digelar secara online ini punya kelebihan, yakni tidak ada batasan jumlah seperti lomba tatap muka langsung, sehingga kami lebih banyak bisa memberikan kesempatan kepada siswa.”
Sementara itu, dua siswa SMPN 4 Singaraja peraih medali emas bidang IPA dalam ajang POSI, I Putu Rajendra Pradana Putra dan Joshua Setia Imanuel, mengatakan di babak grand final mereka harus menjawab 40 soal secara online dalam waktu 2 jam, mulai pukul 09.00 Wita hingga 11.00 Wita. Keduanya mengikuti lomba dari rumah masing-masing.
Baik Putu Rajendra maupun Joshua Setia mengaku tidak menyangka bisa sabet medali emas, mengingat peserta lomba di bidang IPA cukup banyak. Selain itu, juga ada beberapa soal yang tak dapat diselesaikannya, karena tingkat kesulitan dengan waktu pengerjaan yang singkat. “Ada beberapa soal tidak terjawab, karena cukup sulit dan waktunya kurang,” tutur Putu Rajendra, yang kini duduk di Kelas VIII SMPN 4 Singaraja.
Menurut Putu Rajendra, selain mendapatkan pembinaan dari guru di sekolah, dirinya juga rajin browsing soal-soal di google dan latihan tambahan mandiri di rumah. Dalam lomba POSI secara online ini, dirinya lebih dapat mengendalikan emosi, terutama menekan rasa grogi jika dibandingkan dengan lomba tatap muka langsung.
“Kalau lomba tatap muka langsung, lebih tegang dan ada takutnya juga. Soalnya kan ketemu lawan langsung, diawasi langsung, dan suasana ruang lomba. Kalau daring begini, jawabnya di rumah, jadi lebih nyaman,” papar Putu Rajendra diamini Joshua. *k23
Komentar