Jalan di Sekumpul Kembali Dapat Perbaikan Darurat
SINGARAJA, NusaBali
Jalan di wilayah Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Buleleng, yang ambrol tergerus aliran air kembali mendapatkan perbaikan darurat.
Sebelumnya, jalan yang berstatus jalan kabupaten itu ambrol akibat hujan dan mendapatkan perbaikan darurat. Namun, selang sepekan mendapat perbaikan darurat akses utama tiga desa di Kecamatan Sawan itu kembali ambrol.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengungkapkan, perbaikan darurat jalan kembali dilakukan secara gotong royong oleh personel BPBD, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Pemerintah Kecamatan Sawan, perwakilan warga Desa Galungan, Sekumpul, dan Lemukih sejak Selasa (30/3) kemarin hingga Rabu (31/3).
Ariadi Pribadi mengatakan, perbaikan darurat kali ini menggunakan tiga batang kayu mahoni berukuran berdiameter sekitar 30 cm dengan panjang sekitar 8 meter. Batang kayu itu dipasang di badan jalan yang ambles seperti jembatan. Pada bagian punggung kayu diratakan agar kendaraan bisa melintas dengan baik. Sedangkan bagian ujung kayu disangga menggunakan tanah.
"Perbaikan di Desa Sekumpul, sudah dibuat lagi jalan darurat menggunakan tiga batang kayu mahoni, dengan model jembatan. Hari ini sudah mencapai 85 persen. Tadi sudah dilakukan uji coba dan kendaraan roda dua dan empat sudah bisa melintas. Besok perbaikan dilanjutkan lagi untuk finishing," jelas mantan Kadis Lingkungan Hidup Buleleng ini.
Pada bagian bawah jalan juga disangga menggunakan karung yang berisi tanah untuk memperkuat dan menghindari potensi ambles saat dilintasi kendaraan. Tinggi perbaikan jalan darurat ini juga disetarakan. Kendati sudah bisa dilewati, lanjut Ariadi Pribadi, jalan yang mendapat perbaikan darurat ini belum menjamin bisa dilalui kendaraan berat seperti truk bermuatan.
Mantan Camat Gerokgak ini menuturkan, kegiatan gotong royong perbaikan darurat akses jalan Sekumpul dilakukan sejak Selasa kemarin, namun sempat tertunda karena hujan lebat. Untuk mengantisipasi kemungkinan ambrol lagi, akan dibuatkan pengalihan arus air yang mengalir dari sisi jalan, sehingga tidak terlalu besar meluap ke jalan.
"Ini kan kemarin karena aliran airnya hanya satu titik ke jalan darurat, sehingga menggerus dan ambrol. Ke depan akan dipecah aliran airnya, sambil menunggu perbaikan permanen. Nanti saat perbaikan permanen drainase wajib diperbaiki dahulu agar tidak jebol," jelas Ariadi Pribadi.
Kata Ariadi Pribadi, dengan perbaikan darurat yang dilakukan secara bergotong royong ini, setidaknya jalan yang menjadi akses utama warga di tiga desa sudah dapat dilewati sembari menunggu perbaikan permanen yang telah direncanakan oleh Dinas PUTR dengan anggaran sekitar Rp 625 juta. Saat ini masih dalam proses lelang di Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Kabupaten Buleleng. *m
Komentar