Pecalang Jaga Jembatan Tukad Petanu
GIANYAR, NusaBali
Pasca kecelakaan maut, kawasan Jembatan Tukad Petanu, Banjar Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, bagaikan objek wisata.
Hampir setiap hari, masyarakat ramai berkunjung. Ada yang sekadar melihat situasi, ada pula dari kalangan paranormal melakukan penerawangan. Sejumlah sesajen telah dihaturkan. Namun satu korban hilang, Ni Komang Ayu Ardani,37, belum juga ditemukan. Korban hilang secara misterius terhitung sudah sekitar 15 hari hingga, Jumat (2/4) kemarin. Ramainya kedatangan masyarakat diakui oleh I Made Latra, seorang Pecalang Desa Adat Laplapan. "Karena ini masih wilayah Adat Laplapan, saya inisiatif untuk datang setiap saat," ujar Latra. Bahkan Latra sudah hadir sejak malam pertama penemuan korban selamat dan satunya tewas pada Kamis (18/3) lalu.
Sejak kejadian, Latra mengaku setiap hari datang. Lengkap dengan atribut Pecalang. Biasanya Latra tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 Wita berjaga hingga pukul 23.00 Wita. "Tergantung situasi juga. Kalau ramai, saya stanby disini sampai malam sekalipun. Kalau sudah sepi ya balik," ungkapnya. Tidak saja Latra, masyarakat setempat yang tidak punya kesibukan juga rutin datang untuk memantau situasi. "Masyarakat yang tidak sibuk pasti kesini. Kemarin sampai jam 11 malam ramai di sini," ujarnya.
Dalam pengamatannya, masyarakat datang mulai pukul 10.00 Wita. Mereka yang datang sekedar melihat, turun ke sungai hingga melakukan pencarian mandiri. "Ada banyak paranormal. Ada bilang dari Jogjakarta, Banyuwangi, ada Lombok. Macem-macem," jelas Latra.
Saking ramainya, Latra sampai menyiapkan dua buah tikar sebagai tempat duduk. Secara spontanitas, masyarakat juga ada yang membelikan air mineral. Bahkan Latra sampai menyiapkan kotak donasi dana punia. "Ya, karena kadang ada yang mau nyumbang tidak jelas nyumbang ke siapa. Makanya inisiatif buat kotak dana punia," jelasnya. Isi dalam kotak, kata Latra sepenuhnya diberikan kepada pihak keluarga. "Karena kan kasihan juga, keluarga terus mencari. Korban belum ditemukan sampai hari ke-15," ujarnya.
Menurut Latra yang setiap hari di TKP, keberadaan korban belum ada tanda-tanda akan ditemukan. Informasi yang diterimanya, ada menyebut bahwa korban saat ini berada di sekitar lokasi jatuhnya. "Ada paranormal yang menerawang, korban masih di sekitar tempat jatuhnya. Radius 150 meter, kedalaman 15 meter, di bawah batu dihalangi kayu," ujarnya. Dia pun berharap, ada upaya pencarian dengan cara penyelaman. "Mudah-mudahan ada tim penyelam bisa bantu. Kalau relawan tiap hari pasti ada yang datang," ujarnya.
Made Latra menambahkan, Tim dari PMI Kabupaten Gianyar bersama BPBD Gianyar berencana melakukan pencarian pada Sabtu (3/4) pagi. "Besok infonya ada tim gabungan datang sekitar pukul 09.00 Wita," jelasnya. Rencana tersebut dibenarkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Gianyar Ida Bagus Putu Suamba. "Ya benar, PMI Gianyar minta bantuan ke TRC untuk melakukan pencarian Sabtu-Minggu ini," jelas mantan Camat Ubud ini. *nvi
Komentar