Rotasi Kunci Sukses Chelsea
LONDON, NusaBali
Gelandang Chelsea Jorginho menilai, rotasi pemain menjadi kunci di balik sukses Thomas Tuchel.
Sebab, dengan rotasi itu semua pemain bersaing dan memberikan yang terbaik. Tuhcel tidak punya starting XI yang tetap.
Namun menurut Jorginho, sejauh ini keputusan Tuchel itu berdampak bagus dan membuat para pemain Chelsea bersaing dengan kompetitif untuk menjadi pilihan utama.
"Saya pikir starting XI yang sering berubah itu bagus untuk tim. Sebab, itu berarti kami punya banyak pemain pada top level, dengan kualitas yang hebat, dan siapa pun yang memasuki lapangan harus melakukan yang terbaik, tim harus menang," kata Jorginho, kepada teamTALK..
Pada akhirnya, kata Jorginho, jika segalanya berjalan dengan lancar, pelatih bakal pusing. Dia akan kesulitan memilih starting XI karena semua pemain berada dalam performa terbaiknya dan siap untuk dimainkan.
"Tapi saya pikir itu positif. Ini meningkatkan daya saing bahkan pada sesi latihan, karena kita tidak bisa santai. Kita harus berada pada tingkat fisik yang maksimum, berkonsentrasi, selalu di top level," kata Jorginho.
Tuchel mendapat banyak pujian atas hasil yang didapat sejak dia menjadi manajer Chelsea. Sebab, dari 14 laga yang sudah dijalani Chelsea bersama Tuchel, mereka belum pernah kalah.
Walau kesulitan mencetak gol, Chelsea dinilai tampil solid. The Blues memang belum pernah mencetak tiga gol atau lebih, tetapi hanya kebobolan dua gol. Itu pun satu gol dari aksi bunuh diri Antonio Rudiger.
Tuchel memberi kesempatan kedua bagi beberapa pemain yang tidak dipakai Lampard. Marcos Alonso, Andreas Christensen, Antonio Rudiger kembali bermain. Mereka punya kesempatan yang sama dengan pemain lain.
Selenjutnya, Chelsea yang di urutan keempat akan menjamu peringkat 19 West Brom di Stamford Bridge, pada pekan ke-30 Premier League, Sabtu (3/4) malam ini. Akan sangat mengejutkan jika Chelsea sampai gagal menang.
Pada pertemuan pertama musim ini, Chelsea hanya meraih hasil imbang 3-3 di kandang West Brom pada pekan ke-3. Saat itu, Chelsea ditangani Lampard, dan West Brom ditangani Slaven Bilic. Kali ini, duel Chelsea dan West Brom jadi ajang adu strategi Tuchel dan Allardyce. *
Namun menurut Jorginho, sejauh ini keputusan Tuchel itu berdampak bagus dan membuat para pemain Chelsea bersaing dengan kompetitif untuk menjadi pilihan utama.
"Saya pikir starting XI yang sering berubah itu bagus untuk tim. Sebab, itu berarti kami punya banyak pemain pada top level, dengan kualitas yang hebat, dan siapa pun yang memasuki lapangan harus melakukan yang terbaik, tim harus menang," kata Jorginho, kepada teamTALK..
Pada akhirnya, kata Jorginho, jika segalanya berjalan dengan lancar, pelatih bakal pusing. Dia akan kesulitan memilih starting XI karena semua pemain berada dalam performa terbaiknya dan siap untuk dimainkan.
"Tapi saya pikir itu positif. Ini meningkatkan daya saing bahkan pada sesi latihan, karena kita tidak bisa santai. Kita harus berada pada tingkat fisik yang maksimum, berkonsentrasi, selalu di top level," kata Jorginho.
Tuchel mendapat banyak pujian atas hasil yang didapat sejak dia menjadi manajer Chelsea. Sebab, dari 14 laga yang sudah dijalani Chelsea bersama Tuchel, mereka belum pernah kalah.
Walau kesulitan mencetak gol, Chelsea dinilai tampil solid. The Blues memang belum pernah mencetak tiga gol atau lebih, tetapi hanya kebobolan dua gol. Itu pun satu gol dari aksi bunuh diri Antonio Rudiger.
Tuchel memberi kesempatan kedua bagi beberapa pemain yang tidak dipakai Lampard. Marcos Alonso, Andreas Christensen, Antonio Rudiger kembali bermain. Mereka punya kesempatan yang sama dengan pemain lain.
Selenjutnya, Chelsea yang di urutan keempat akan menjamu peringkat 19 West Brom di Stamford Bridge, pada pekan ke-30 Premier League, Sabtu (3/4) malam ini. Akan sangat mengejutkan jika Chelsea sampai gagal menang.
Pada pertemuan pertama musim ini, Chelsea hanya meraih hasil imbang 3-3 di kandang West Brom pada pekan ke-3. Saat itu, Chelsea ditangani Lampard, dan West Brom ditangani Slaven Bilic. Kali ini, duel Chelsea dan West Brom jadi ajang adu strategi Tuchel dan Allardyce. *
1
Komentar