Rayakan Paskah, Jemaat Anak-Anak dan Dewasa Berburu Telur Puyuh
MANGUPURA, NusaBali.com - Ada yang menarik pada perayaan Kebangkitan Isa Al Masih atau Hari Raya Paskah di Unshakeable Church Bali, Minggu (4/4/2021).
Umat Kristiani diajak berburu telur Paskah setelah menjalankan peribadatan di Hall of Fame 2, Fame Hotel, Jalan Sunset Road, Kuta. Uniknya, pencarian telur Paskah yang biasanya hanya diikuti anak-anak, kali ini diikuti orang dewasa. Selain itu, telur yang digunakan bukan telur plastik atau telur ayam seperti pada umumnya, melainkan menggunakan telur puyuh yang sudah direbus.
“Puji Tuhan ibadah hari ini berjalan dengan baik, sesuai dengan apa yang kami harapkan juga. Konsep ibadahnya sebenarnya sama seperti ibadah-ibadah Minggu sebelumnya, tetapi memang kami punya nuansa yang lebih menonjolkan Paskah yang melambangkan kebangkitan Kristus yang kami rayakan. Di akhir ibadah, kami ada game mencari telur Paskah. Sebenarnya hanya simbolik saja untuk jemaat bisa lebih fun, bisa dikatakan ini games atau permainan yang khas dari umat Kristiani,” ujar Fernandez Pakpahan, Pastor Unshakeable Church Bali.
Sebanyak 30 orang jemaat dewasa dan anak-anak yang terbagi dalam empat kelompok mengikuti permainan ini. Yang berbeda dalam pencarian telur Paskah ini adalah setiap telur puyuh memiliki warna yang berbeda. Pada setiap warnanya ada poin tersendiri yang akan menentukan pemenang di akhir permainan.
“Puji Tuhan ibadah hari ini berjalan dengan baik, sesuai dengan apa yang kami harapkan juga. Konsep ibadahnya sebenarnya sama seperti ibadah-ibadah Minggu sebelumnya, tetapi memang kami punya nuansa yang lebih menonjolkan Paskah yang melambangkan kebangkitan Kristus yang kami rayakan. Di akhir ibadah, kami ada game mencari telur Paskah. Sebenarnya hanya simbolik saja untuk jemaat bisa lebih fun, bisa dikatakan ini games atau permainan yang khas dari umat Kristiani,” ujar Fernandez Pakpahan, Pastor Unshakeable Church Bali.
Sebanyak 30 orang jemaat dewasa dan anak-anak yang terbagi dalam empat kelompok mengikuti permainan ini. Yang berbeda dalam pencarian telur Paskah ini adalah setiap telur puyuh memiliki warna yang berbeda. Pada setiap warnanya ada poin tersendiri yang akan menentukan pemenang di akhir permainan.
Setelah 10 menit pencarian, kelompok pemenang menemukan 12 butir telur puyuh dengan total poin 130 poin. Kelompok pemenang pun mendapatkan hadiah voucher Free Trial bermain di Shotgun Social Bali, Sanur.
“Luar biasa banget karena ini kan acara Paskah, sambil memeriahkan hari kebangkitan Tuhan kita jadi wow banget gitu terus gamesnya juga menarik dan seru bisa bersama-sama terus malah bisa jadi pemenang juga. Ini sama seperti kebangkitan Tuhan yang membuat kita jadi pemenang,” ungkap Emia Boru Ginting antusias, sebagai perwakilan dari kelompok pemenang yang juga mengajar Sekolah Minggu untuk anak-anak di gereja ini.
Pastor Fernandez juga menekankan bahwa esensi kebangkitan Kristus adalah untuk menyadarkan umat harus bisa mengalami kebangkitan di dalam setiap proses kehidupan, apalagi di dalam kondisi hari-hari ini yang serba tidak jelas bahkan mengalami keterpurukan atau hal-hal yang tidak sesuai ekspektasi.
“Harapannya kita juga tidak boleh diam-diam saja tapi juga harus bangkit dengan mempersiapkan segala sesuatu dengan kreativitas atau mulai menata kembali kehidupan supaya lebih baik di masa depan,” tandas pastor muda berusia 32 tahun ini.
“Luar biasa banget karena ini kan acara Paskah, sambil memeriahkan hari kebangkitan Tuhan kita jadi wow banget gitu terus gamesnya juga menarik dan seru bisa bersama-sama terus malah bisa jadi pemenang juga. Ini sama seperti kebangkitan Tuhan yang membuat kita jadi pemenang,” ungkap Emia Boru Ginting antusias, sebagai perwakilan dari kelompok pemenang yang juga mengajar Sekolah Minggu untuk anak-anak di gereja ini.
Pastor Fernandez juga menekankan bahwa esensi kebangkitan Kristus adalah untuk menyadarkan umat harus bisa mengalami kebangkitan di dalam setiap proses kehidupan, apalagi di dalam kondisi hari-hari ini yang serba tidak jelas bahkan mengalami keterpurukan atau hal-hal yang tidak sesuai ekspektasi.
“Harapannya kita juga tidak boleh diam-diam saja tapi juga harus bangkit dengan mempersiapkan segala sesuatu dengan kreativitas atau mulai menata kembali kehidupan supaya lebih baik di masa depan,” tandas pastor muda berusia 32 tahun ini.
1
Komentar