Polres Klungkung Buru Pencuri
Terkait Temuan Pratima Dikubur di Negari
Setelah dicocokkan dengan dokumentasi foto pratima, dari pihak pemiliknya. Seluruh pratima berasal dari satu pura di Kuta.
SEMARAPURA, NusaBali
Jajaran Polres Klungkung kini memburu pencuri pratima Rambut Sedana Lanang Istri (laki-perempuan) yang ditemukan terkubur dalam sebuah brankas, di pekarangan gudang batako milik I Gusti Ngurah Arimbawa, Dusun Sarimerta, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klingkung, Jumat (2/4) siang. Setelah berkoordinasi dengan jajaran Polres dan Polsek wilayah Polda Bali, diduga pratima itu berasal dari wilayah Kecamatan Kuta, Badung.
Selain sepasang pratima tersebut, dalam brankas juga ditemukan sebuah Genta, 3 ikat uang bolong, 3 buah bunga emas, sebuah bokor kecil. Termasuk ditemukan, 4 biji pratima anting, 2 buah bapang emas, 2 kojong kwangen emas, 2 biji sabuk emas, 2 biji gelung emas, masing-masing sebuah gelang emas, masker warna putih, sarung tangan warna hitam dengan gambar spriderman. Diduga, keberadaan pratima ini dari tindak kejahatan kasus pencurian.
Waka Polres Klungkung Kompol Luh Ketut Amy Ramayathi Prakasa memaparkan, temuan pratima tersebut kini diamankan di Polres Klungkung dan akan di tindaklanjuti berkoordinasi dengan jajaran Polres dan Polsek di Polda bali. "Dari hasil koordinasi kami, pratima itu identik dari laporan kehilangan pratima di wilayah Kuta, untuk itu dari pihak korban juga akan datang ke Polres Klungkung untuk mencocokan temuan ini," jelasnya saat menggelar jumpa pers di Polres Klungkung, Sabtu (3/4).
Sesuai laporan kasus kehilangan, jelas Kompol Ramayathi, pratima di wilayah Kuta sebanyak 2 item, dengan nilai sekitar Rp 77 juta. Namun, dalam brankas ini ditemukan beberapa item. Sehingga diduga kasus ini diduga terjadi di sejumlah TKP yang dijadikan satu dalam brankas tersebut. "Kami masih melakukan koordinasi dengan Polres dan Polsek jajaran Polda Bali," katanya, didampingi Kasubag Humas Polres Klungkung AKP Putu Gede Ardana, dan Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Ario Seno Wimoko.
Sebelumnya, sepasang pratima Rambut Sedana Lanang Istri (laki-perempuan) tiba-tiba ditemukan terkubur dalam sebuah brankas, di pekarangan gudang milik I Gusti Ngurah Arimbawa, 84, di Dusun Sarimerta, Desa Negari. Pratima dalam brankas tersebut kali pertama ditemukan oleh seorang buruh bernama Samsudin alias Kipli, 25, warga Dusun Jabondarik, Desa Menemeng, Kecamatab Pinggirrata, Lombok Tengah, yang notabene disuruh oleh Gusti Arimbawa sendiri, untuk membantu bersih-bersih di areal pekarangan gudang.
Saat mencangkul pohon di pekarangan gudang seluas 25 are itu pada kedalaman 30 cm, Jumat sekitar pukul 14.00 Wita, tiba-tiba terdengar seperti suara seng dari dalam tanah. Ternyata setelah dicek oleh Samsudin dan Gusti Arimbawa, suara seng itu merupakan brankas besi berukuran 60 cm x 40 cm yang terkubur. Temuan ini kemudian dilaporkan ke Polres Klungkung.
Pratima yang ditemukan terkubur tersebut, sudah dikembalikan kepada pemiliknya, Sabtu sore. Di mana pemilik pratima diketahui berasal dari pangempon salah satu pura wilayah Kecamatan Kuta, Badung. "Setelah kami cocokkan, pratima itu milik mereka yang sempat hilang," ujar Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Ario Seno Wimoko, Minggu (4/4).
Disebutkan, setelah dicocokkan dengan dokumentasi foto pratima, dari pihak pemiliknya. Seluruh pratima berasal dari satu pura di Kuta. "Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku yang mengubur pratima tersebut," tegasnya. *wan
Selain sepasang pratima tersebut, dalam brankas juga ditemukan sebuah Genta, 3 ikat uang bolong, 3 buah bunga emas, sebuah bokor kecil. Termasuk ditemukan, 4 biji pratima anting, 2 buah bapang emas, 2 kojong kwangen emas, 2 biji sabuk emas, 2 biji gelung emas, masing-masing sebuah gelang emas, masker warna putih, sarung tangan warna hitam dengan gambar spriderman. Diduga, keberadaan pratima ini dari tindak kejahatan kasus pencurian.
Waka Polres Klungkung Kompol Luh Ketut Amy Ramayathi Prakasa memaparkan, temuan pratima tersebut kini diamankan di Polres Klungkung dan akan di tindaklanjuti berkoordinasi dengan jajaran Polres dan Polsek di Polda bali. "Dari hasil koordinasi kami, pratima itu identik dari laporan kehilangan pratima di wilayah Kuta, untuk itu dari pihak korban juga akan datang ke Polres Klungkung untuk mencocokan temuan ini," jelasnya saat menggelar jumpa pers di Polres Klungkung, Sabtu (3/4).
Sesuai laporan kasus kehilangan, jelas Kompol Ramayathi, pratima di wilayah Kuta sebanyak 2 item, dengan nilai sekitar Rp 77 juta. Namun, dalam brankas ini ditemukan beberapa item. Sehingga diduga kasus ini diduga terjadi di sejumlah TKP yang dijadikan satu dalam brankas tersebut. "Kami masih melakukan koordinasi dengan Polres dan Polsek jajaran Polda Bali," katanya, didampingi Kasubag Humas Polres Klungkung AKP Putu Gede Ardana, dan Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Ario Seno Wimoko.
Sebelumnya, sepasang pratima Rambut Sedana Lanang Istri (laki-perempuan) tiba-tiba ditemukan terkubur dalam sebuah brankas, di pekarangan gudang milik I Gusti Ngurah Arimbawa, 84, di Dusun Sarimerta, Desa Negari. Pratima dalam brankas tersebut kali pertama ditemukan oleh seorang buruh bernama Samsudin alias Kipli, 25, warga Dusun Jabondarik, Desa Menemeng, Kecamatab Pinggirrata, Lombok Tengah, yang notabene disuruh oleh Gusti Arimbawa sendiri, untuk membantu bersih-bersih di areal pekarangan gudang.
Saat mencangkul pohon di pekarangan gudang seluas 25 are itu pada kedalaman 30 cm, Jumat sekitar pukul 14.00 Wita, tiba-tiba terdengar seperti suara seng dari dalam tanah. Ternyata setelah dicek oleh Samsudin dan Gusti Arimbawa, suara seng itu merupakan brankas besi berukuran 60 cm x 40 cm yang terkubur. Temuan ini kemudian dilaporkan ke Polres Klungkung.
Pratima yang ditemukan terkubur tersebut, sudah dikembalikan kepada pemiliknya, Sabtu sore. Di mana pemilik pratima diketahui berasal dari pangempon salah satu pura wilayah Kecamatan Kuta, Badung. "Setelah kami cocokkan, pratima itu milik mereka yang sempat hilang," ujar Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Ario Seno Wimoko, Minggu (4/4).
Disebutkan, setelah dicocokkan dengan dokumentasi foto pratima, dari pihak pemiliknya. Seluruh pratima berasal dari satu pura di Kuta. "Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku yang mengubur pratima tersebut," tegasnya. *wan
Komentar