Konsisten Beri Pendidikan Gratis ke Siswa Tidak Mampu
Komunitas Kakak Asuh Bali
AMLAPURA, NusaBali
Relawan pendidikan, Komunitas Kakak Asuh Bali konsisten mendidik 85 siswa, dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usai Dini), SD, SMP dan SMA, sejak tahun 1997.
Guna mencegah siswa putus sekolah, relawan memberikan biaya sekolah tiap bulan dengan besaran bervariasi dari tingkat SD, SMP hingga SMA dan SMK.
Pertemuannya setiap Rabu, Jumat dan Minggu. Tiap bulan relawan membagikan biaya sekolah untuk siswa. Koordinator Relawan, Ni Made Sujani SPd SD memaparkan di sela-sela mendidik 85 siswa dari berbagai tingkatan di kediamannya, Banjar Pemuteran, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (4/4).
Relawan lainnya yang ikut membantu, suaminya I Ketut Sengker SPd MPd dan anaknya I Gede Angga Bayu Permana, juga dibantu relawan I Gede Sudiarsa, Ni Wayan Megayani dan Putu Nia Puspayanti. Tiap bulan anak didiknya dapat bantuan biaya pendidikan, masing-masing: Siswa SD kebagian Rp 150.000 hingga Rp 200.000, siswa SMP Rp 200.000 hingga Rp 300.000 dan SMA/SMK kebagian Rp 400.000 hingga Rp 700.000.
Besaran bantuan diterima siswa tergantung kondisi keluarga siswa tersebut. Tiap melakukan pertemuan belajar berkelompok, siswa dapat makan gratis.
Made Sujani mengatakan, bertekad mendidik siswa secara gratis dan dengan teknik menyenangkan, yang berasal dari wilayah tempat tinggalnya dan sekitarnya, guna mengikis angka putus sekolah. Maka bergabunglah siswa dari SD, SMP dan SMA. Mereka berasal dari Banjar/Desa Besakih (Kecamatan Rendang), Banjar Kunyit (Desa Besakih, Kecamatan Rendang), Banjar Keladian (Desa Pempatan, Kecamatan Rendang) dan dari Kabupaten Bangli.
Pendidikan yang berlangsung Rabu dan Jumat, tiap pukul 15.00 Wita-17.00 Wita. Sedangkan pedidikan berlangsung Minggu, pukul 08.00 Wita hingga 12.00 Wita. Materi pendidikannya beragam, berlangsung serentak. Misalnya ada yang belajar main catur, ada belajar Matematika, IPA, IPS, menggambar, bernyanyi, bermain dan lain-lain.
"Kalau bukan begini caranya mendidik siswa, dengan cara menyenangkan, diberikan makan gratis, dan biaya sekolah setiap bulan, bisa-bisa 50 persen siswa itu putus sekolah," jelas Made Sujani yang guru SD.
Sehingga siswa katanya selalu bersemangat belajar, bersama rekan-rekannya satu kampung. Sebab pendidikan diberdayakan tidak semata-mata menguasai materi akademis, juga memberdayakan bakat siswa. Sehingga siswa belajar dalam suasana menyenangkan, sesuai PAKEM (pendidikan aktif kreatif efektif dan menyenangkan).
Misalnya saat makan, dilakukan bersama-sama secara tertib, dengan duduk melingkar. Sehingga pendidikan didapatkan siswa, selain belajar budi pekerti, belajar tertib, belajar saling menghormati sesama teman, dan juga masing-masing dapat ilmu pengetahuan, yang beragam. Pendidikan itu juga berguna untuk memperkuat pendidikan yang didapatkan di sekolah formal sehari-hari.
I Ketut Sengker yang sehari-hari bertugas sebagai Kasek SMP Negeri Satu Atap Desa Besakih, Kecamatan Rendang, juga berupaya optimal memberikan pendidikan. "Bagi yang hobi bermain catur, saya ajari teknik-teknik bermain catur. Setelah mereka sedang asik bermain, saya tinggalkan untuk mengajar siswa lain mata pelajaran IPA," katanya. *k16
1
Komentar