BUMDes Diminta Salurkan Gianyar Mineral Water
GIANYAR, NusaBali
Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra mengundang Perbekel/lurah dan Kepala Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se Kabupaten Gianyar, meninjau Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Banjar/Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Sabtu (3/4).
Peninjauan ini menyusul keinginan bupati agar BUMDes menggunakan dan menyalurkan air mineral bermerk Be Gianyar Mineral Water ini.
Dengan partisipasi BUMDes, diharapkan mampu menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gianyar. Dengan perkiraan pendapatan penjualan Rp 6 miliar per tahun, maka setengahnya masuk PAD. "Targetnya tergantung jenis kemasan yang ingin dijual. Jika pabrik beroperasi untuk produksi kemasan mineral dengan 8 jam kerja dan seluruh produk terkonsumsi di masyarakat, maka perkiraan profitnya sekitar Rp 6 miliar. Kontribusinya ke PAD sekitar Rp 3,3 miliar," jelas Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani Gianyar Ir Made Sastra Kencana, Minggu (4/4).
Secara teknis, jelasnya, pendistribusian AMDK Be Gianyar akan dikelola oleh Distributor BUMDes Bukian (CV BS Aman Mandiri) dan Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar. "Distributor yang punya tugas terkait pendistribusian," terangnya.
Sementara untuk produksi, beber Sastra Kencana, pabrik AMDK Bukian dapat menghasilkan 300 galon air kemasan per jam, 160 box air kemasan cup 240 ml per jam, 12.000 air kemasan botol 330 ml per jam, 8.000 botol air kemasan 600 ml per jam, 5000 botol air kemasan 1.500 ml per jam, 5.000 botol air kemasan beling 500 ml per jam, dan 4.000 botol air kemasan blowing.
Selain menggenjot PAD, profit yang dihasilkan dari pabrik ini untuk mensubsidi pelanggan Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani. "Mengingat pelanggan PAM Tirta Sanjiwani ada sekitar 6.600 SR (sambungan rumah) yang pakai 10 kubik atau Rp 275 juta per bulan, maka sesuai niat Bupati akan disubsidi rekeningnya dari Rp 3,3 miliar tersebut melalui perda subsidi tarif," jelasnya. *nvi
Dengan partisipasi BUMDes, diharapkan mampu menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gianyar. Dengan perkiraan pendapatan penjualan Rp 6 miliar per tahun, maka setengahnya masuk PAD. "Targetnya tergantung jenis kemasan yang ingin dijual. Jika pabrik beroperasi untuk produksi kemasan mineral dengan 8 jam kerja dan seluruh produk terkonsumsi di masyarakat, maka perkiraan profitnya sekitar Rp 6 miliar. Kontribusinya ke PAD sekitar Rp 3,3 miliar," jelas Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani Gianyar Ir Made Sastra Kencana, Minggu (4/4).
Secara teknis, jelasnya, pendistribusian AMDK Be Gianyar akan dikelola oleh Distributor BUMDes Bukian (CV BS Aman Mandiri) dan Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar. "Distributor yang punya tugas terkait pendistribusian," terangnya.
Sementara untuk produksi, beber Sastra Kencana, pabrik AMDK Bukian dapat menghasilkan 300 galon air kemasan per jam, 160 box air kemasan cup 240 ml per jam, 12.000 air kemasan botol 330 ml per jam, 8.000 botol air kemasan 600 ml per jam, 5000 botol air kemasan 1.500 ml per jam, 5.000 botol air kemasan beling 500 ml per jam, dan 4.000 botol air kemasan blowing.
Selain menggenjot PAD, profit yang dihasilkan dari pabrik ini untuk mensubsidi pelanggan Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani. "Mengingat pelanggan PAM Tirta Sanjiwani ada sekitar 6.600 SR (sambungan rumah) yang pakai 10 kubik atau Rp 275 juta per bulan, maka sesuai niat Bupati akan disubsidi rekeningnya dari Rp 3,3 miliar tersebut melalui perda subsidi tarif," jelasnya. *nvi
Komentar