Pemungut Sampah dan Donor Darah Diapresiasi Beras
GIANYAR, NusaBali
Sekaa Truna (ST) Pandawa Banjar Tarukan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, menggelar beragam kegiatan.
Minggu (4/4), ST ini menggelar aksi plastic exchange (penukaran sampah plastik) dan donor darah. Penukar sampash dan pendonor darah diapresiasi dengan beras., Ketua ST Pandawa I Komang Gede Tri Juliana menjelaskan guna memaknai peringatan hari jadi ST, pihaknya memfokuskan kegiatan pada bidang sosial, pendidikan, olahraga, dan lingkungan. Dalam situasi pandemi, penukaran plastik dan donor darah diapresiasi berupa beras. “Beras penukar yang disiapkan mencapai 200 kg, merupakan sumbangsih dari donatur atau warga negara asing yang tinggal di kampung wisata Tarukan,” jelasnya. Sasaran penerima beras penukar adalah warga sekitar.
Dengan kriteria, warga yang melakukan donor darah diberi reward berupa 1 kilogram beras. Sedangkan untuk plastic exchange sesuai kategori sampah yang ditukar. Ada 6 jenis sampah yang diterima, seperti kresek, botol plastik, rongsokan plastik, kardus, buku,besi dan botol kaca. Sampah plastik yang terkumpul, dijual kembali ke pengepul. “Uang hasil penjualan, kami putar kembali untuk pembelian beras. Sehingga banyak manfaat yang didapat dari aksi ini. Pertama lingkungan bersih, warga terpanggil untuk memilah sampah, dan warga dapat beras penukar,” jelas Komang Tri.
Alat penukar beras, diakui sangat dibutuhkan oleh warga saat ini yang terdampak pandemic Covid-19. “Karena dominan mengandalkan sektor pariwisata, saat ini ketersediaan beras paling penting di setiap rumah tangga,” ujarnya. Termasuk kegiatan donor darah, Sekaa Truna juga memberikan apresiasi berupa beras. “Jika biasanya hanya dapat kacang hijau atau telur, kali ini kami berikan beras,” ujarnya. Pihaknya berharap, puluhan kantong darah yang berhasil didapatkan dari aksi ini dapat membantu PMI Kabupaten Gianyar.
Selain donor darah dan plastic exchange, serangkaian HUT juga digelar lomba mesatua dan nyurat aksara Bali tingkat SD se Desa Mas, Lomba Penjor Galungan dan bakti sosial bersama Komunitas Anak Alam di Desa/Kecamatan Kintamani, Bangli, Sabtu (17/4). Kata Komang Tri, lomba penjor Galungan rutin digelar serangkaian HUT. Hal ini karena Sekaa Truna Pandawa Banjar Tarukan memperingati hari jadi sesuai penanggalan kalender Bali. “Jatuh setiap rahina Pemacekan Agung setelah hari suci Galungan, sebelum Kuningan. Tahun ini jatuh pada Soma Kliwon Kuningan, Senin (19/4),” jelas Komang Tri. Salah satu kriteria penilaian adalah penggunaan bahan alami, keserasian, rapi. “Kami membentuk tim penilai. Keliling ke rumah-rumah anggota pemuda saat proses pembuatan sampai penjor didirikan,” jelasnya.
Kelian Dinas Banjar Tarukan I Putu Agus Juni Artawan menambahkan aksi plastic exchange sudah rutin digelar sejak pandemi. “Untuk membangun budaya memilah sampah dari sumbernya yaitu rumah. Sudah puluhan kali digelar di banjar, kami menghimpun donasi dari villa, hotel yang ada di kampung wisata Tarukan ini. Tidak saja berupa beras, pernah juga berupa sayur dan alat penukar lain yang dibutuhkan masyarakat saat pandemi,” jelasnya. Putu Agus pun mengapresiasi partisipasi dari kalangan pemuda. Sebagai upaya peduli lingkungan, menutup celah warga untuk membuang sampah ke sungai. “Saat ini kesadaran masyarakat menjaga lingkungan sudah semakin tumbuh. Warga kami sudah semakin menyadari, kalau lingkungan bersih otomatis warganya sehat," ujarnya didampingi Kelihan Adat Banjar Tarukan I Ketut Putra. *nvi
Komentar