Devina Bertha, The Next Putri Indonesia Bali
Devina Bertha berhasil menyandang gelar Putri Indonesia Bali 2016 setelah berkompetisi dengan sembilan gadis lainnya dalam ajang Pemilihan Putri Indonesia Bali yang dilangsungkan di Bali Safari and Marine Park, Gianyar, Sabtu (3/12) malam.
GIANYAR, NusaBali
Devina berhak melaju mewakili Bali dalam ajang Putri Indonesia 2017 yang digelar Februari tahun depan. Sedari awal ada sepuluh dara yang bersaing katat di atas panggung. Sepuluh gadis itu antara lain, Devina Bertha, Ni Luh Putu Lilyk Rahmawati, Putu Ayu Sita Laksmi, Putu Ayu Nadya Pradnya Gita, Putu Ayu Nareswari, Ni Putu Indah Primantari, dr Made Sanitca Indah, Ni Putu Laksmilia Dewi, Desak Made Wulandari, dan Ni Putu Ayuni Megantari. Melangkah ke tiga besar, Devina unggul bersama dua rivalnya, yakni dr Made Sanitca Indah dan Ni Luh Putu Lilyk Rahmawati.
Ketua Panitia Seleksi, Putu Suryasewana Gede Wiwin Gunawasika mengatakan, sepuluh finalis yang bertarung di malam puncak pemilihan merupakan hasil dari seleksi awal yang dilaksanakan Minggu (27/11) lalu di Fave Hotel, Tohpati, Denpasar. Kemudian mereka mengikuti masa karantina selama 5 hari 4 malam, mulai 30 November hingga 4 Desember 2016.
“10 orang finalis ini merupakan hasil dari seleksi yang kita lakukan minggu lalu. Lanjut dengan tanggal (29/11) foto sesion, kemudian masa karantina. Nah, dalam masa karatina itu mereka belajar banyak hal di Bali Safari and Marine Park, salah satunya belajar tentang binatang. Mereka juga berkolaborasi dengan Teater Bale Agung untuk penampilan malam ini,” ujar Wiwin di sela pemilihan.
Wiwin menambahkan, ajang ini tidak sekedar kontes kecantikan, melainkan ada tiga aspek yang dinilai dari para wanita itu. Ketiga aspek itu antara lain, punya wawasan luas (brain), berpenampilan menarik (beauty), berkepribadian luhur (behaviour).
Gubernur Bali yang diwakili oleh Kadis Pariwisata Provinsi Bali, AA Gede Yuniartha Putra menyampaikan, bahwa ajang ini jangan hanya menitikberatkan pada penampilan luar semata, namun lebih jauh adalah bagaimana mampu menjadi duta Bali, dan sebagai cerminan remaja Bali di mata nasional bahkan internasional. “Melalui pemilihan ini diharapkan bisa menghasilkan duta-duta pariwisata Bali yang berdimensi global sekaligus memilki kepedulian tehadap lingkungan secara universal. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membentuk insan Bali seutuhnya sebagai insan yang memiliki intelekttualitas dalam berperan serta membangun daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Devina yang menggantikan AA Sagung Karina Prabasari (Puteri Bali 2015) mengungkapkan, kebanggaannya setelah dinobatkan menjadi Putri Indonesia Bali 2016. Bajang asal Denpasar ini menceritakan, selama masa karantina banyak sekali rintangan yang dihadapi dengan penuh perjuangan. Kesempatan menang kali ini pun tidak ingin disia-siakannya. Dia memiliki misi untuk memajukan Bali dengan budayanya. “Saya memiliki misi memajukan budaya Bali, saya ingin menanamkan pada anak muda bahwa budaya adalah sesuatu yang keren dan perlu dijaga kuat,” katanya.
Disinggung mengenai persiapan melaju ke ajang Putri Indonesia 2017, alumni SMAN 1 Denpasar yang kini melajutkan pendidikan di Universitas Udayana itu mengaku lebih banyak mempersiapkan fisik dan metalnya melalui meditasi dan yoga. “Selain itu, lebih menambah wawasan lagi sih, dengan banyak membaca buku,” katanya sembari mengatakan pernah mengikuti ajang serupa di salah satu stasiun televisi. * in
Ketua Panitia Seleksi, Putu Suryasewana Gede Wiwin Gunawasika mengatakan, sepuluh finalis yang bertarung di malam puncak pemilihan merupakan hasil dari seleksi awal yang dilaksanakan Minggu (27/11) lalu di Fave Hotel, Tohpati, Denpasar. Kemudian mereka mengikuti masa karantina selama 5 hari 4 malam, mulai 30 November hingga 4 Desember 2016.
“10 orang finalis ini merupakan hasil dari seleksi yang kita lakukan minggu lalu. Lanjut dengan tanggal (29/11) foto sesion, kemudian masa karantina. Nah, dalam masa karatina itu mereka belajar banyak hal di Bali Safari and Marine Park, salah satunya belajar tentang binatang. Mereka juga berkolaborasi dengan Teater Bale Agung untuk penampilan malam ini,” ujar Wiwin di sela pemilihan.
Wiwin menambahkan, ajang ini tidak sekedar kontes kecantikan, melainkan ada tiga aspek yang dinilai dari para wanita itu. Ketiga aspek itu antara lain, punya wawasan luas (brain), berpenampilan menarik (beauty), berkepribadian luhur (behaviour).
Gubernur Bali yang diwakili oleh Kadis Pariwisata Provinsi Bali, AA Gede Yuniartha Putra menyampaikan, bahwa ajang ini jangan hanya menitikberatkan pada penampilan luar semata, namun lebih jauh adalah bagaimana mampu menjadi duta Bali, dan sebagai cerminan remaja Bali di mata nasional bahkan internasional. “Melalui pemilihan ini diharapkan bisa menghasilkan duta-duta pariwisata Bali yang berdimensi global sekaligus memilki kepedulian tehadap lingkungan secara universal. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membentuk insan Bali seutuhnya sebagai insan yang memiliki intelekttualitas dalam berperan serta membangun daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Devina yang menggantikan AA Sagung Karina Prabasari (Puteri Bali 2015) mengungkapkan, kebanggaannya setelah dinobatkan menjadi Putri Indonesia Bali 2016. Bajang asal Denpasar ini menceritakan, selama masa karantina banyak sekali rintangan yang dihadapi dengan penuh perjuangan. Kesempatan menang kali ini pun tidak ingin disia-siakannya. Dia memiliki misi untuk memajukan Bali dengan budayanya. “Saya memiliki misi memajukan budaya Bali, saya ingin menanamkan pada anak muda bahwa budaya adalah sesuatu yang keren dan perlu dijaga kuat,” katanya.
Disinggung mengenai persiapan melaju ke ajang Putri Indonesia 2017, alumni SMAN 1 Denpasar yang kini melajutkan pendidikan di Universitas Udayana itu mengaku lebih banyak mempersiapkan fisik dan metalnya melalui meditasi dan yoga. “Selain itu, lebih menambah wawasan lagi sih, dengan banyak membaca buku,” katanya sembari mengatakan pernah mengikuti ajang serupa di salah satu stasiun televisi. * in
Komentar