BMKG Peringatkan Angin Berkekuatan 100 Km/Jam dan Gelombang Tinggi di Bali
DENPASAR, NusaBali.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini bagi masyarakat Bali terkait siklon tropis Seroja. Siklon tropis ini berpusat di NTT (NusaTenggara Timur) sehingga menyebabkan banjir bandang dan angin kencang di wilayah Flores Timur, pada Minggu (4/4/2021) dan menimbulkan korban jiwa mencapai 62 orang.
“Posisinya ada di 10 derajat lintang selatan di Laut Sawu, jadi ini memang dampaknya ada di Kupang dan sekitarnya,” kata Iman Faturahman, Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Senin (5/4/2021).
Iman menjelaskan siklon memiliki tekanan rendah, sehingga angin dari semua arah akan menuju ke pusaran siklon itu termasuk membawa uap air atau awan konvektif. Akibatnya, curah hujan menjadi sangat tinggi dan lembab yang menyebabkan banjir serta angin kencang. “Dampak di Bali sendiri akan lebih ke angin kencang karena angin akan menuju ke pusaran siklon di NTT,” terang Iman.
Selain itu gelombang laut juga semakin tinggi karena tiupan angin kencang. BMKG mengimbau warga Bali untuk tetap waspada, terutama untuk para nelayan.
“Selalu waspada menyikapi kondisi cuaca yang saat ini fluktuatif karena dinamika atmosfer. Walaupun agak jauh dari Bali, tapi dampaknya mungkin ada angin kencang dan gelombang tinggi yang akan berdampak di Selat Bali antara Bali dan Lombok dan di selatan Bali atau di Samudera Hindia,” kata Iman.
Sementara itu untuk pengguna transportasi laut, termasuk nelayan diminta lebih waspada dan hati-hati untuk mengantisipasi gelombang tinggi tersebut. “Kalau hujan deras lebih disebabkan oleh kondisi lokal saja dan kemungkinan hanya akan terjadi di beberapa tempat di Bali,” imbuh Iman.
BMKG juga memprediksikan dalam 24 jam ke depan siklon ini akan lebih menguat. Berdasarkan pantuan data BMKG, kecepatan angin pada Senin (5/4/2021) mencapat 35 knot dan pada Selasa (6/4/2021) diprediksikan akan mencapat 55 knot atau sekitar 100 kilometer per jam. Namun pergerakan siklon Seroja ini akan menjauhi Indonesia.
Iman menjelaskan siklon memiliki tekanan rendah, sehingga angin dari semua arah akan menuju ke pusaran siklon itu termasuk membawa uap air atau awan konvektif. Akibatnya, curah hujan menjadi sangat tinggi dan lembab yang menyebabkan banjir serta angin kencang. “Dampak di Bali sendiri akan lebih ke angin kencang karena angin akan menuju ke pusaran siklon di NTT,” terang Iman.
Selain itu gelombang laut juga semakin tinggi karena tiupan angin kencang. BMKG mengimbau warga Bali untuk tetap waspada, terutama untuk para nelayan.
“Selalu waspada menyikapi kondisi cuaca yang saat ini fluktuatif karena dinamika atmosfer. Walaupun agak jauh dari Bali, tapi dampaknya mungkin ada angin kencang dan gelombang tinggi yang akan berdampak di Selat Bali antara Bali dan Lombok dan di selatan Bali atau di Samudera Hindia,” kata Iman.
Sementara itu untuk pengguna transportasi laut, termasuk nelayan diminta lebih waspada dan hati-hati untuk mengantisipasi gelombang tinggi tersebut. “Kalau hujan deras lebih disebabkan oleh kondisi lokal saja dan kemungkinan hanya akan terjadi di beberapa tempat di Bali,” imbuh Iman.
BMKG juga memprediksikan dalam 24 jam ke depan siklon ini akan lebih menguat. Berdasarkan pantuan data BMKG, kecepatan angin pada Senin (5/4/2021) mencapat 35 knot dan pada Selasa (6/4/2021) diprediksikan akan mencapat 55 knot atau sekitar 100 kilometer per jam. Namun pergerakan siklon Seroja ini akan menjauhi Indonesia.
Komentar