Angkat Jenazah Covid-19 Bukan Termasuk Kontak Erat
AMLAPURA, NusaBali
Direktur RSUD Karangasem, dr I Wayan Suardana MRepro, mengungkapkan mengangkat jenazah terkonfirmasi positif Covid-19 bukan termasuk kontak erat.
Sebab jenazah telah terbungkus kain dan seluruh lubang tertutup. Sesuai ketentuan terbaru dari Kementerian Kesehatan, petugas cukup menggunakan masker dan sarung tangan saat mengangkat atau memindahkan jenazah terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebelumnya, I Komang Arya Mahardika dari Banjar Tauka, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Karangasem sempat menjalani karantina mandiri gara-gara membantu memindahkan jenazah mertua pamannya yang meninggal akibat Covid-19. Kasi Pelayanan RSUD Karangasem, dr I Gede Yuliasena, menjelaskan Komang Arya hanya membantu memindahkan jenazah dari tempat rawat inap di Sal Gangga ke kamar jenazah, sekitar 10 detik. “Komang Arya Mahardika tidak termasuk kontak erat karena hanya membantu memindahkan jenazah, tidak menemani almarhum selama menjalani rawat inap,” ungkap dr Gede Yuliasena.
dr Gede Yuliasena menjelaskan, seluruh lubang jenazah ditutup dan terbungkus kain batik. Komang Arya menjalani karantina mandiri karena mis komunikasi. Terpisah, Komang Arya bersyukur setelah ada penjelasan dari RSUD Karangasem yang menegaskan dirinya bukan kategori kontak erat. “Sehingga tidak perlu menjalani karantina mandiri, apalagi sehari-hari saya buka warung,” ungkap Komang Arya. Dia mengungkapkan, mertua pamannya, I Gede Kramas, 70, mengeluhkan sakit pada kaki kiri karena bengkak dan batuk berkepanjangan. Sempat periksa ke dokter praktek selanjutnya disarankan ke IRD RSUD Karangasem. Menjalani perawatan Selasa (30/3), meninggal Rabu (31/3) sekitar pukul 12.20 Wita.
Maka Komang Arya bersama istri Ni Ketut Widianawati dan anak almarhum I Nengah Budi mendatangi RSUD Karangasem. Saat itu anak almarhum I Nengah Budi mengurus catatan kematian ayahnya. Disusul datang petugas sal Gangga menunjukkan hasil tes swab PCR, menyatakan almarhum positif Covid-19. Setelah Komang Arya Mahardika berkoordinasi dengan keluarga almarhum, hanya ada hari baik mengupacarai jenazah pada Buda Umanis Julungwangi, Rabu (31/3). Sehingga hari itu jenazah dibawa pulang.
Maka Komang Arya Mahardika berkoordinasi dengan petugas di kamar jenazah. Saat itulah Komang Arya Mahardika dimintai petugas paramedis membantu memindahkan jenazah almarhum dari tempat rawat inap ke kamar jenazah. Komang Arya Mahardika sempat menolak karena tidak menggunakan APD. Petugas menjanjikan memberikan APD di Sal Gangga. Setelah tiba Sal Gangga, Komang Arya tak dapat APD. Maka petugas memberitahukan tidak perlu pakai APD lengkap, cukup pakai sarung tangan dan masker. *k16
Komentar