Tjok Pemecutan Sodorkan Sudikerta-Rai Mantra
Sudikerta klaim duduki peringkat teratas dalam survei kandidat Calon Gubernur yang dilakukan internal Golkar, juga Partai Gerindra
Dianggap Punya Kans Menang di Pilgub Bali 2018
DENPASAR, NusaBali
Sempat bergulir wacana pasangan I Ketut Sudikerta-I Ketut Rochineng maju ke Pilgub Bali 2018, kini muncul lagi paket I Ketut Sudikerta-IB Rai Dharmawijaya Mantra sebagai kandidat Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali dari Golkar. Paket Sudikerta-Rai Mantra ini disodorkan Dewan Pertimbangan (Wantimbang) Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI.
Ida Tjokorda Pemetjutan XI melempar wacana paket Sudikerta-Rai Mantra, Minggu (4/12) sore, di sela-sela acara peringatan HUT ke-52 Partai Golkar di Kantor DPD II Golkar Denpasar. Dalam perayaan HUT tersebut, DPD II Golkar Denpasar memang secara khusus mengundang para sesepuh partai, selain juga undang para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se Bali. Perayaan HUT kemarin sore diisi pula dengan pelantikan Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Denpasar Barat, PK Golkar Denpasar Utara, PK Golkar Denpasar Timur, serta PK Golkar Denpasar Selatan.
Nah, sebelum acara dimulai, Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta dan Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira, lebih dulu menyambut kedatangan Ida Tjok Pemecutan XI. Saat itulah Tjok Pemecutan bicara soal pasangan calon yang layak diusung Golkar ke Pilgub Bali 2018. Dia terang-terangan menyebut Paket Sudikerta-Rai Mantra paling pas untuk diusung.
Ketut Sudikerta merupakan politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini menjabat Ketua DPD I Golkar Bali dan sekaligus masih menduduki posisi Wakil Gubernur Bali 2013-2018. Sedangkan IB Rai Dharmawijaya Mantra adalah tokoh asal Denpasar Timur yang putra Gubernur Bali (1978-1983, 1983-1988) almarhum Prof Dr IB Mantra. Rai Mantra merupakan Walikota Denpasar 2008-2010, 2010-2015, dan 2016-2021.
Tjok Pemecutan mengaku cenderung mendukung Sudikerta-Rai Mantra ketimbang yang lainnya, karena mlihat ada kans menang. “Saya cenderung dan lebih sepakat Anda (Sudikerta) bertandem dengan Rai Mantra. Ya, kalau mau menang, Anda bertandemlah dengan Rai Mantra,” ujar sesepuh Golkar asal Puri Pemecutan, Denpasar Barat ini kepada Sudikerta.
Tjok Pemecutan menegaskan, Sudikerta akan lebih kuat jika berpaket dengan Rai Mantra di posisi Cawagub Bali. Alasannya, sosok Rai Mantra punya basis massa di Kota Denpasar dan mengakar. Denpasar sendiri merupakan daerah di Bali yang memiliki pemilih terbesar kedua, setelah Kabupaten Buleleng.
“Mau koalisi atau mengusung calon sendiri ke Pilgub Bali 2018, itu kan kebijakan Anda selaku pimpinan partai. Silakan berkomunikasi. Saya yakin Paket Sudikerta- Rai Mantra berpeluang menang,” ujar mantan Ketua DPRD Badung dan anggota MPR di era Orde Baru ini.
Bukan hanya menyodorkan tandem buat Sudikerta, Tjok Pemecutan juga langsung memompa nyali kandidat Cagub Bali dari Golkar ini. “Anda jangan menyerah kalau mau maju tarung ke Pilgub Bali 2018. Partai Anda (Golkar) partai kuat. Golkar itu didirikan para pejuang, veteran, bahkan TNI/Polri ikut membuat Golkar berjaya. Motivasi sebagai penerus itu harus dijiwai. Jangan pernah menyerah, apalagi mundur di tengah jalan saat sudah dicalonkan,” tandas Raja Puri Pemetjutan yang semasa walaka bernama AA Ngurah Manik Parasara ini.
Bagaimana tanggapan Sudikerta atas nasihat Tjok Pemecutan? Menurut Sudikerta, dirinya saat ini belum menentukan siapa tandem di posisi Cawagub dalam Pilgub Bali 2018 mendatang. “Kita sekarang masih fokus dengan penguatan kader, pengurus, dan penguatan basis massa di bawah. Soal tandem Pilgub Bali, kita tentu ada mekanisme. Saya sangat hargai pemikiran beliau (Tjok Pemecutan) sebagai sesepuh dan senior,” ujar Sudikerta menjawab NusaBali di Kantor DPD II Golkar Denpasar, sore kemarin.
Sudikerta yang akrab dipanggil SGB (Sudikerta Gubernur Bali) juga menegaskan, Golkar sudah melaksanakan survei kandidat. Saat ini, kata dia, Sudikerta masih teratas di survei. Bahkan, Sudikerta juga klaim dapat rating tertinggi dalam survei yang dilakukan partai lainnya.
“Saat acara pertemuan dengan para atlet pencak silat, petinggi Gerindra mengatakan telah melakukan survei kandidat di Bali. Katanya, Sudikerta masih teratas. Itu arrtinya bukan hanya Golkar saja hasilnya demikian, tapi survei di partai lain juga sama: Sudikerta tertinggi,” kata Sudikerta dengan nada bangga.
Menurut Sudikerta, hingga saat ini belum berkomunikasi dengan tokoh atau kandidat yang akan dijajaki untuk diajak bertandem di psisi Cawagub Bali untuk Pilgub 2018 mendatang. “Saya belum komunikasi soal tandem. Tunggu survei dulu. Nanti akan ada juga survei dalam bentuk paket calon,” ujarnya.
Sementara, dukungan terhadap SGB untuk tarung ke Pilgub Bali 2018 muncul di sela-sela pelantikan PK Golkar se-Kota Denpasar, Minggu sore. Para kader Golkar teriakkan yel-yel SGB saat Sudikerta memberikan sambutan.
Ketua DPD II Golkar Denpasar, Wayan Mariyana Wandira, menegaskan pihaknya sudah siap memenangkan SGB di Pilgub Bali 2018. “Kami sekarang sedang gencar-gencarnya konsolidasi untuk mempersiapkan Pilgub Bali 2018 dan Pileg 2019 mendatang,” tegas Maryana Wandhira yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar 2014-2019.
Ketut Sudikerta telah dideklarasikan DPD II Golkar se-Bali sebagai kandidat Cagub Bali ke Pilgub 2018. Sejak awal, Sudikerta digadang-gadang akan bertarung head to head melawan Wayan Koster di Pilgub Bali 2018. Wayan Koster merupakan Ketua DPD PDIP Bali dan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode. Politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini sudah dapoat dukungan bulat dari DPC PDIP se-Bali---kecuali Denpasar---sebagai Cagub Bali 2018. Wayan Koster akrab dengan julukan KBS (Koster Bali Satu).
Sementara itu, sebelum Tjok Pemecutan menyodorkan pasangan Sudikerta-Rai Mantra, di internal Golkar lebih dulu bergulir wacana paket Sudikerta-Ketut Rochineng. Ketut Rochineng merupakan birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali. Rochineng dianggap sebagai representasi kekuatan Bali Utara, sementara Sudikerta representasi kekuatan Bali Selatan.
"Rochineng akan pensiun tahun 2018 nanti. Dia pastikan maju ke Pilgub Bali 2018. Rochineng punya elektibilitas bagus untuk bertandem dengan Sudikerta," ujar sumber di internal Golkar, Jumat (2/12) lalu. "Bicara soal wilayah, Paket Sudikerta-Rochineng ini memenuhi peta kewilayahan untuk meraup dukungan," lanjutnya. * nat
DENPASAR, NusaBali
Sempat bergulir wacana pasangan I Ketut Sudikerta-I Ketut Rochineng maju ke Pilgub Bali 2018, kini muncul lagi paket I Ketut Sudikerta-IB Rai Dharmawijaya Mantra sebagai kandidat Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali dari Golkar. Paket Sudikerta-Rai Mantra ini disodorkan Dewan Pertimbangan (Wantimbang) Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI.
Ida Tjokorda Pemetjutan XI melempar wacana paket Sudikerta-Rai Mantra, Minggu (4/12) sore, di sela-sela acara peringatan HUT ke-52 Partai Golkar di Kantor DPD II Golkar Denpasar. Dalam perayaan HUT tersebut, DPD II Golkar Denpasar memang secara khusus mengundang para sesepuh partai, selain juga undang para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se Bali. Perayaan HUT kemarin sore diisi pula dengan pelantikan Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Denpasar Barat, PK Golkar Denpasar Utara, PK Golkar Denpasar Timur, serta PK Golkar Denpasar Selatan.
Nah, sebelum acara dimulai, Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta dan Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira, lebih dulu menyambut kedatangan Ida Tjok Pemecutan XI. Saat itulah Tjok Pemecutan bicara soal pasangan calon yang layak diusung Golkar ke Pilgub Bali 2018. Dia terang-terangan menyebut Paket Sudikerta-Rai Mantra paling pas untuk diusung.
Ketut Sudikerta merupakan politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini menjabat Ketua DPD I Golkar Bali dan sekaligus masih menduduki posisi Wakil Gubernur Bali 2013-2018. Sedangkan IB Rai Dharmawijaya Mantra adalah tokoh asal Denpasar Timur yang putra Gubernur Bali (1978-1983, 1983-1988) almarhum Prof Dr IB Mantra. Rai Mantra merupakan Walikota Denpasar 2008-2010, 2010-2015, dan 2016-2021.
Tjok Pemecutan mengaku cenderung mendukung Sudikerta-Rai Mantra ketimbang yang lainnya, karena mlihat ada kans menang. “Saya cenderung dan lebih sepakat Anda (Sudikerta) bertandem dengan Rai Mantra. Ya, kalau mau menang, Anda bertandemlah dengan Rai Mantra,” ujar sesepuh Golkar asal Puri Pemecutan, Denpasar Barat ini kepada Sudikerta.
Tjok Pemecutan menegaskan, Sudikerta akan lebih kuat jika berpaket dengan Rai Mantra di posisi Cawagub Bali. Alasannya, sosok Rai Mantra punya basis massa di Kota Denpasar dan mengakar. Denpasar sendiri merupakan daerah di Bali yang memiliki pemilih terbesar kedua, setelah Kabupaten Buleleng.
“Mau koalisi atau mengusung calon sendiri ke Pilgub Bali 2018, itu kan kebijakan Anda selaku pimpinan partai. Silakan berkomunikasi. Saya yakin Paket Sudikerta- Rai Mantra berpeluang menang,” ujar mantan Ketua DPRD Badung dan anggota MPR di era Orde Baru ini.
Bukan hanya menyodorkan tandem buat Sudikerta, Tjok Pemecutan juga langsung memompa nyali kandidat Cagub Bali dari Golkar ini. “Anda jangan menyerah kalau mau maju tarung ke Pilgub Bali 2018. Partai Anda (Golkar) partai kuat. Golkar itu didirikan para pejuang, veteran, bahkan TNI/Polri ikut membuat Golkar berjaya. Motivasi sebagai penerus itu harus dijiwai. Jangan pernah menyerah, apalagi mundur di tengah jalan saat sudah dicalonkan,” tandas Raja Puri Pemetjutan yang semasa walaka bernama AA Ngurah Manik Parasara ini.
Bagaimana tanggapan Sudikerta atas nasihat Tjok Pemecutan? Menurut Sudikerta, dirinya saat ini belum menentukan siapa tandem di posisi Cawagub dalam Pilgub Bali 2018 mendatang. “Kita sekarang masih fokus dengan penguatan kader, pengurus, dan penguatan basis massa di bawah. Soal tandem Pilgub Bali, kita tentu ada mekanisme. Saya sangat hargai pemikiran beliau (Tjok Pemecutan) sebagai sesepuh dan senior,” ujar Sudikerta menjawab NusaBali di Kantor DPD II Golkar Denpasar, sore kemarin.
Sudikerta yang akrab dipanggil SGB (Sudikerta Gubernur Bali) juga menegaskan, Golkar sudah melaksanakan survei kandidat. Saat ini, kata dia, Sudikerta masih teratas di survei. Bahkan, Sudikerta juga klaim dapat rating tertinggi dalam survei yang dilakukan partai lainnya.
“Saat acara pertemuan dengan para atlet pencak silat, petinggi Gerindra mengatakan telah melakukan survei kandidat di Bali. Katanya, Sudikerta masih teratas. Itu arrtinya bukan hanya Golkar saja hasilnya demikian, tapi survei di partai lain juga sama: Sudikerta tertinggi,” kata Sudikerta dengan nada bangga.
Menurut Sudikerta, hingga saat ini belum berkomunikasi dengan tokoh atau kandidat yang akan dijajaki untuk diajak bertandem di psisi Cawagub Bali untuk Pilgub 2018 mendatang. “Saya belum komunikasi soal tandem. Tunggu survei dulu. Nanti akan ada juga survei dalam bentuk paket calon,” ujarnya.
Sementara, dukungan terhadap SGB untuk tarung ke Pilgub Bali 2018 muncul di sela-sela pelantikan PK Golkar se-Kota Denpasar, Minggu sore. Para kader Golkar teriakkan yel-yel SGB saat Sudikerta memberikan sambutan.
Ketua DPD II Golkar Denpasar, Wayan Mariyana Wandira, menegaskan pihaknya sudah siap memenangkan SGB di Pilgub Bali 2018. “Kami sekarang sedang gencar-gencarnya konsolidasi untuk mempersiapkan Pilgub Bali 2018 dan Pileg 2019 mendatang,” tegas Maryana Wandhira yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar 2014-2019.
Ketut Sudikerta telah dideklarasikan DPD II Golkar se-Bali sebagai kandidat Cagub Bali ke Pilgub 2018. Sejak awal, Sudikerta digadang-gadang akan bertarung head to head melawan Wayan Koster di Pilgub Bali 2018. Wayan Koster merupakan Ketua DPD PDIP Bali dan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode. Politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini sudah dapoat dukungan bulat dari DPC PDIP se-Bali---kecuali Denpasar---sebagai Cagub Bali 2018. Wayan Koster akrab dengan julukan KBS (Koster Bali Satu).
Sementara itu, sebelum Tjok Pemecutan menyodorkan pasangan Sudikerta-Rai Mantra, di internal Golkar lebih dulu bergulir wacana paket Sudikerta-Ketut Rochineng. Ketut Rochineng merupakan birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali. Rochineng dianggap sebagai representasi kekuatan Bali Utara, sementara Sudikerta representasi kekuatan Bali Selatan.
"Rochineng akan pensiun tahun 2018 nanti. Dia pastikan maju ke Pilgub Bali 2018. Rochineng punya elektibilitas bagus untuk bertandem dengan Sudikerta," ujar sumber di internal Golkar, Jumat (2/12) lalu. "Bicara soal wilayah, Paket Sudikerta-Rochineng ini memenuhi peta kewilayahan untuk meraup dukungan," lanjutnya. * nat
Komentar