Korban Tewas Bencana di NTT Tambah Jadi 128 Orang
Kodam IX/Udayana Bangun 8 Posko dan 16 Tenda Pengungsian
DENPASAR, NusaBali
Korban tewas akibat bencana banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut korban tewas sudah tembus 128 orang, sedangkan korban hilang 72 orang. Sementara, Kodam IX/Udayana bangun 8 Posko dan 16 tenda pengungsian untuk korban bencana di NTT dan NTB.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan jumlah 128 korban tewas dalambencana banjir bandang dan longsor di NTT tersebut adalah berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4) malam pukul 24.00 Wita. Rinciannya, korban tewas terbanyak jatuh di Kabupaten Lembata mencapai 67 orang, disusul Flores Timur (49 orang), dan Kabupaten Alor (12 orang).
Sedangkan 72 korban hilang, masing-masing berada di Kabupaten Alor (28 orang), Flores Timur (23 orang), dan Kabupaten Lembata (21 orang). "Sebanyak 2.019 kartu keluarga (KK) atau 8.424 orang mengungsi, sementara 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak," ujar Raditya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (6/4).
Menurut Raditya, warga yang mengungsi tersebar di 5 kabupaten. Pengungsian terbanyak berada di Kabupaten Sumba Timur mencapai 7.212 orang atau 1.803 KK, disusul Kabuoaren Lembata (958 orang), Rote Ndao (672 jiwa atau 153 KK), Sumba Barat (284 orang atau 63 KK), dan Flores Timur (256 orang).
Bencana banjir bandang dan longsor di NTT ini dipicu oleh Siklon Tropis Seroja, yang berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten/kota: Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Alor, dan Kota Kupang. Bencana cuaca ekstrem juga menyebabkan 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat, 118 unit rumah rusak sedang, dan 34 unit rumah rusak ringan. Selain itu, 14 unit fasilitas umum rusak berat dan 84 unit terdampak.
Sementara, Presiden Jokowi memerintahkan agar proses evakuasi korban banjir bandang di NTT dipercepat. Jokowi juga memerintahkan agar alat berat dikerah-kan ke lokasi untuk mempermudah akses ke titik bencana.
"Selama sepekan terakhir, cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Seroja telah dira-sakan di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di Provinsi NTT dan NTB yang mengalami dampak paling besar. Untuk itu, ada beberapa hal yang ingin saya tekankan, yang pertama percepatan proses evakuasi pencarian dan penyelamatan korban yang belum ditemukan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa kemarin.
Jokowi juga meminta petugas di lapangan ditambah. Hal itu supaya petugas dapat menjangkau daerah terdampak bencana secara lebih luas. "Saya minta Kepala BNPB, Kepala Basarnas dibantu Panglima TNI dan Kapolri dengan seluruh jajarannya mengerahkan tambahan personel SAR, sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak. Termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulau di NTT Pulau Alor, Pulau Padar, dan pulau-pulau lainnya untuk melancarkan proses evakuasi pencarian dan penyelamatan korban," tegas Jokowi.
Jokowi juga meminta Kementerian PUPR menerjunkan alat berat untuk membuka akses jalan, sehingga daerah terdampak bencana bisa diakses dengan baik. "Saya minta juga Menteri PUPR untuk mengerahkan alat-alat berat dari berbagai tempat. Jika jalur darat masih sulit ditempuh, saya minta dipercepat pembukaan akses melalui laut maupun udara," katanya.
Sementara itu, Kodam IX/Udayana memberikan atensi terhadap bencana alam NTT dan NTB. Untuk permudah memberikan pelayanan kepada masyarakat ter-dampak, Kodam IX/Udayana membangun 8 Posko dan 16 tenda di beberapa titik yang mengalami bencana parah.
Hal ini disampaikan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak saat mengikuti rapat melalui Vidcon yang dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Senin (5/4). Dalam rapat itu, Pang-dam melaporkan kerusakan fasilitas umum berupa jembatan penghubung antar desa, yakni 10 jembatan di NTT dan 3 jembatan di NTB.
Jembatan di NTT yang terputus, masing-masing berada di Flores Timur (4 jem-batan), di Alo (4 jembatan), di Sumba Timur (1 jembatan), dan di Malaka (1 jembatan). Sedangkan 3 jembatan di NTB yang putus semuanya berada di Kabupaten Bima.
Langkah-langkah yang dilakukan Kodam IX/Udayana dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, kata Pangdam, adalah menyiapkan 8 Posko dan 16 tenda untuk pengungsian. Selain itu, juga sudah digelar 20 dapur lapangan dan 6 kesehatan lapangan, sejak Senin pagi.
"Personel TNI yang sudah dikerahkan sebanyak 2.462 orang. Personel itu berasal dari gabungan Kodim jajaran Korem 161/Wirasakti dan Batalyon terdiri dari 337 orang di Flores Timur dan 2.125 orang di Kupang," katanya. *pol
1
Komentar