Paguyuban Lamaholot Bali Buka Posko Bali Peduli Adonara
DENPASAR, NusaBali.com – Menyikapi bencana banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/4/2021), warga Flores Timur yang tergabung dalam Paguyuban Lamahalot Bali membuka Posko Bali Peduli Adonara.
Korban di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, menjadi perhatian lantaran menjadi wilayah yang paling terdampak pada bencana yang terjadi pada Minggu dini hari lalu. Selain puluhan korban meninggal dunia, ratusan orang harus mengungsi.
Posko yang dioperasikan mulai Rabu (7/4/2021) diharapkan bisa memupuk solidaritas warga NTT di Bali, termasuk menyalurkan donasi dari para dermawan di Pulau Dewata. "Posko ini untuk menerima bantuan baik dalam bentuk materi maupun uang dari para donatar atau mereka yang simpati dengan nasib para korban dan pengungsi," kata Rahman Sabon Nama, inisiator gerakan sosial ini.
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Selasa (6/4/2021) malam, mengkonfirmasi dari 117 korban jiwa bencana alam di NTT, sebagian besar berasal dari Kabupaten Flores Timur yang mencapai 60 korban. Sejauh ini juga masih dilakukan pencarian orang yang hilang.
“Terkait upaya pencarian korban masih terkendala karena alat berat yang ada belum bisa dikirim ke tempat sasaran, terutama di tiga wilayah paling terdampak, yakni Adonara Flores Timur, Alor dan Lembata,” kata Doni.
Posko Bali Peduli Adonara sendiri dibuka di Jalan Tukad Batanghari XI Nomor 16 Panjer, Denpasar. “Kerja kemanusiaan ini tidak hanya melibatkan warga Lamaholot Bali melainkan juga dengan komunitas warga Australia di Bali,” kata Rahman yang juga Humas ITB STIKOM Bali ini.
Posko Bali Peduli Adonara direncanakan dibuka hingga 30 April 2021. "Untuk tahap awal, target kami bisa terkumpul uang tunai Rp 50 juta dan sejumlah kebutuhan pokok pengungsi. Sehingga awal Mei 2021 sudah didistribusikan di lokasi bencana, " ucap Petrus Seli Tupen, Koordinator Posko.
Agar bantuan tepat sasaran, Lamaholot Bali akan berkoordinasi dengan Pastor Dekenat Adonara di Waiwerang (Adonara Timur) untuk distribusi bantuan. "Tapi fokus bantuan kami adalah mengisi kekurangan. Di lokasi pengungsi mana, kekurangannya apa, di situlah kami masuk," terang Seli Tupen.
Sementara itu Ketua Lamaholot Bali Yosep Boleng menambahkan. Lamaholot Bali juga konsen dengan kelanjutan pendidikan anak-anak, terutama para siswa kelas XII yang sebentar lagi menamatkan pendidikan dan ingin melanjutkan kuliah.
“Lamaholot Bali akan mendata berapa jumlah siswa kelas XII yang terdampak bencana ini dan akan diupayakan bisa melanjutkan kuliah di Bali, baik dengan beasiswa dari Pemkab Flores Timur, KIP-Kuliah maupun dengan sistem orangtua asuh dari warga Australia di Bali,” tegas Yosep Boleng.
Bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Adonara sendiri melanda Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur; Desa Nele Lamadike di Kecamatan Ile Boleng; Desa Oyang Baran dan Desa Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado; serta Desa Waiwadan dan Desa Duanur di Adonara Barat dan di Adonara Tengah.
Komentar