Diduga Penerima Beras Miskin Naik Terios
TABANAN, NusaBali
Masyarakat di Tabanan khususnya dikagetkan video seorang bapak dan ibu diduga membawa jatah beras raskin naik mobil Terios viral di media sosial facebook (FB).
Karena dianggap aneh, beras KK miskin dibawa pengendara mobil semi mewah, maka video in pun viral.
Sesuai postingan di akun Dek Dwi berdurasi 1 menit, video itu diambil di kawasan Banjar Kukub, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Senin (5/4). Di video itu terunkap seorang bapak dan ibu memikul beras yang diduga jatah beras miskin. Mereka berjalan kaki, kemudian naik mobil Terios putih. Dalam video terdengar suara orang yang memposting video dengan bahasa Bali, sebagai berikut; pebalih Gen, Kaden nak ijo bapak ne ngabe baas ngalih beras raskin nah. Pebalih gen nalu, cocok ape sing man raskin ne. Beneh bapak ne mejalan ngelodan jak ibukne. Nah ije ye tuun beras raskin ne. Kene gen jani penerima beras raskin ne. Terios penek beras raskin. Dong juari pak, buk, lek’ang rage dik. Menek terios beras raskin ne. (lihat saja, dikira kemana bapak ini bawa beras miskin. Lihat aja dulu cocok apa tidak ini dapat beras miskin, pantesan bapak, ibuk ini berjalan ke selatan. Dimana ini turun beras miskinya. Begini sekarang penerima beras raskin. Beras raskin naik terios. Kok berani pak buk, malu dong).
Ketika ditelusuri di akun FB Dek Dwi, postingan itu sudah dihapus. Namun postingan video sudah dibagikan ratusan kali oleh sejumlah pemegang akun. Saat dikonfirmasi, Camat Baturiti I Wayan Adi Sastrawan mengatakan pihaknya masih mengecek pembawa beras pakai mobil yang diduga beras miskin itu. Dia mengakui, Senin (5/4), memang ada pembagian beras miskin untuk lima desa di Kecamatan Baturiti. Diantaranya, Desa Perean, Perean Tengah, Perean Kangin, Luwus, dan Mekarsari. “Masih kami telusuri sampai ke rumah-rumah penerima beras miskin,” ujarnya Selasa (6/4).
Dia mengakui lokasi pengambilan video tersebut sesuai postingan, ada di Banjar Kukub, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti. Namun untuk pengambilan raskin peserta mengambil di e-warung yang sudah ditentukan oleh Dinas Sosial Tabanan. “Intinya kita sedang cek terkait informasi itu, nanti akan diinfokan lebih lanjut,” kata mantan Kabid Perijinan Tabanan ini.
Terpisah, Perbekel Perean I Nyoman Suda mengakui di desanya juga membagikan beras miskin. Karena itu dia sedang menelusuri kebenaran video tersebu. Pengambilan beras di postingan yang viral itu ada di e-warung Desa Perean Tengah. Namun untuk di desanya (Perean) penerima beras miskin tidak ada sampai membawa mobil. "Kami sedang telusuri bersama 4 desa lainnya yang ikut membagikan beras miskin. Kami telusuri video itu apa membawa beras itu penerima atau pengantar," katanya.
Dia menduga penerima beras miskin yang membawa Terios hanya diantar, kemungkinan malu sampai membawa mobil ke e-warung. "Kayaknya tidak mungkin punya gitu (mobil) kayaknya diantar itu. Tapi masih telusuri," tegas Suda.
Ditambahkan raskin tersebut merupakan bantuan dari pusat melalui Dinas Sosial. Penerima mendapatkan jatah sebulan 15 kg. Khusus untuk pengambilan Senin (5/4) mengambil jatah 2 kali untuk Maret dan April.
Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan menegaskan camat dan sejumlah perbekel sedang menelusuri video viral tersebut. Sampai saat ini dari beberapa perbekel di Kecamatan Baturiti belum mengetahui warga itu termasuk pendamping PKH (program keluarga harapan). TKSK (tenaga kesejahteraan sosial kecamatan) juga belum mengetahui. "Karena itu orangnya berjalan ke utara, jadi bukan di Perean, karena dikonfirmasi di Perean belum ada katanya warga itu," ungkap Gunawan.
Menurut dia sistem pengambilan program sembako (raskin) ini dimana pun boleh. Namun diharapkan tidak keluar mengambil dari agen e-warung yang sudah ditetapkan.
Bantuan ini sekarang bernama program sembako, bukan raskin. Dulu raskin, kemudian berubah jadi rastra (beras sejahtera), setelah rastra berubah menjadi bansos rastra, lalu berubah menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) karena sudah diberikan uang tidak barang. ‘’Setelah BNPT, sekarang berubah jadi program sembako. Mereka yang berhak menerima program sembako yang sudah terdaftar di DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) termasuk juga pengusulan dari perbekel," bebernya.
Menurutnya program bantuan sembako yang diberikan dari Kemensos ada dua, yakni program sembako reguler dan program bantuan sembako pandemi Covid-19. Yang dimaksud program sembako regular data yang sudah betul-betul mendapatkan bantuan, sedangkan program sembako di pandemi diberikan karena ada penerima sembako bertambah. "Vidio yang viral itu kita belum bisa pastikan, siapa tahu dia diantarkan itu, jadi belum berani saya pastikan," tandasnya.
Kata dia, apabila orang penerima bantuan itu benar tak layak sebagai penerima, maka dipastikan nanti kartu kesejahteraan sosial (KKS)nya akan dibekukan. "Kami akan bekukkan lewat bank, kemudian diteruskan ke pusat," tegas Gunawan. *des
Ketika ditelusuri di akun FB Dek Dwi, postingan itu sudah dihapus. Namun postingan video sudah dibagikan ratusan kali oleh sejumlah pemegang akun. Saat dikonfirmasi, Camat Baturiti I Wayan Adi Sastrawan mengatakan pihaknya masih mengecek pembawa beras pakai mobil yang diduga beras miskin itu. Dia mengakui, Senin (5/4), memang ada pembagian beras miskin untuk lima desa di Kecamatan Baturiti. Diantaranya, Desa Perean, Perean Tengah, Perean Kangin, Luwus, dan Mekarsari. “Masih kami telusuri sampai ke rumah-rumah penerima beras miskin,” ujarnya Selasa (6/4).
Dia mengakui lokasi pengambilan video tersebut sesuai postingan, ada di Banjar Kukub, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti. Namun untuk pengambilan raskin peserta mengambil di e-warung yang sudah ditentukan oleh Dinas Sosial Tabanan. “Intinya kita sedang cek terkait informasi itu, nanti akan diinfokan lebih lanjut,” kata mantan Kabid Perijinan Tabanan ini.
Terpisah, Perbekel Perean I Nyoman Suda mengakui di desanya juga membagikan beras miskin. Karena itu dia sedang menelusuri kebenaran video tersebu. Pengambilan beras di postingan yang viral itu ada di e-warung Desa Perean Tengah. Namun untuk di desanya (Perean) penerima beras miskin tidak ada sampai membawa mobil. "Kami sedang telusuri bersama 4 desa lainnya yang ikut membagikan beras miskin. Kami telusuri video itu apa membawa beras itu penerima atau pengantar," katanya.
Dia menduga penerima beras miskin yang membawa Terios hanya diantar, kemungkinan malu sampai membawa mobil ke e-warung. "Kayaknya tidak mungkin punya gitu (mobil) kayaknya diantar itu. Tapi masih telusuri," tegas Suda.
Ditambahkan raskin tersebut merupakan bantuan dari pusat melalui Dinas Sosial. Penerima mendapatkan jatah sebulan 15 kg. Khusus untuk pengambilan Senin (5/4) mengambil jatah 2 kali untuk Maret dan April.
Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan menegaskan camat dan sejumlah perbekel sedang menelusuri video viral tersebut. Sampai saat ini dari beberapa perbekel di Kecamatan Baturiti belum mengetahui warga itu termasuk pendamping PKH (program keluarga harapan). TKSK (tenaga kesejahteraan sosial kecamatan) juga belum mengetahui. "Karena itu orangnya berjalan ke utara, jadi bukan di Perean, karena dikonfirmasi di Perean belum ada katanya warga itu," ungkap Gunawan.
Menurut dia sistem pengambilan program sembako (raskin) ini dimana pun boleh. Namun diharapkan tidak keluar mengambil dari agen e-warung yang sudah ditetapkan.
Bantuan ini sekarang bernama program sembako, bukan raskin. Dulu raskin, kemudian berubah jadi rastra (beras sejahtera), setelah rastra berubah menjadi bansos rastra, lalu berubah menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) karena sudah diberikan uang tidak barang. ‘’Setelah BNPT, sekarang berubah jadi program sembako. Mereka yang berhak menerima program sembako yang sudah terdaftar di DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) termasuk juga pengusulan dari perbekel," bebernya.
Menurutnya program bantuan sembako yang diberikan dari Kemensos ada dua, yakni program sembako reguler dan program bantuan sembako pandemi Covid-19. Yang dimaksud program sembako regular data yang sudah betul-betul mendapatkan bantuan, sedangkan program sembako di pandemi diberikan karena ada penerima sembako bertambah. "Vidio yang viral itu kita belum bisa pastikan, siapa tahu dia diantarkan itu, jadi belum berani saya pastikan," tandasnya.
Kata dia, apabila orang penerima bantuan itu benar tak layak sebagai penerima, maka dipastikan nanti kartu kesejahteraan sosial (KKS)nya akan dibekukan. "Kami akan bekukkan lewat bank, kemudian diteruskan ke pusat," tegas Gunawan. *des
Komentar