Bali Raih Satu Perak
Jatim Juara Kompetisi Panjat Tebing
DENPASAR, NusaBali
Tuan rumah Bali di posisi empat besar dengan hanya meraih satu medali perak, pada Mini Kompetisi Panjat Tebing Road to PON XX/2021 Papua, di Lintasan Panjat Tebing Alit Saputra, Tabanan, yang berakhir Rabu (3/8).
Sedangkan Jawa Timur meraih 7 emas, 5 perak dan 6 perunggu, untuk keluar sebagai juara umum. Lalu Papua dengan 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu di posisi kedua. DKI Jakarta 1 perak dan 1 perunggu. Lalu Aceh, Jawa Barat, Kaltim dan Riau gagal meraih satu medali pun.
Meski hanya meraih satu perak, Bali dinilai sukses sebagai tuan rumah dengan menunjukkan kemampuan menggelar kejuaraan dengan protokol kesehatan ketat. Artinya, dengan persiapan terbatas dan belum bicara soal medali dulu. Namun lebih kepada kejuaraan dapat digelar dengan sukses.
"Pelaksanaan Mini Kompetisi Panjat Tebing itu utamanya untuk menunjukkan pada masyarakat Indonesia maupun dunia, jika Bali mampu mengatasi pandemi Covid-19, serta khusus Kabupaten Tabanan akan menuju daerah hijau dan bebas Covid,” kata Ketua Umum FPTI Bali, Putu Yudi Atmika, Kamis (8/4).
Misi lainnya, kata Yudi Atmika, juga meningkatkan kunjungan wisata di Bali dan khususnya di Tabanan agar siap menyongsong peningkatan pariwisata dengan dibukanya obyek wisata Tanah Lot dan Alas Kedaton. Menurut Yudi Atmika, juga menunjukkan pada Indonesia dan dunia bahwa Bali siap melaksanakan segala komponen olahraga.
Kejuaraan diikuti delapan provinsi, termasuk tuan rumah Bali. Yakni, Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Aceh, Riau, Jawa Barat dan Kalimantan Timur. Para peserta, khususnya atlet dari luar Bali langsung jalan-jalan di Denpasar maupun Badung , serta ber wisata ke Songan Kintamani, Bangli.
“Mereka merasa senang di Bali. Tak hanya soal pelayanan, teknis pertandingan dan persaudaraannya, tapi juga karena bisa berwisata di Bali setelah even selesai digelar. Bahkan kualitas kejurnas kalah dengan Mini Kompetisi ini dalam sisi tersebut. Inilah misi positif dibalik Mini Kompetisi,” kata Putu Yudi Atmika. *dek
Meski hanya meraih satu perak, Bali dinilai sukses sebagai tuan rumah dengan menunjukkan kemampuan menggelar kejuaraan dengan protokol kesehatan ketat. Artinya, dengan persiapan terbatas dan belum bicara soal medali dulu. Namun lebih kepada kejuaraan dapat digelar dengan sukses.
"Pelaksanaan Mini Kompetisi Panjat Tebing itu utamanya untuk menunjukkan pada masyarakat Indonesia maupun dunia, jika Bali mampu mengatasi pandemi Covid-19, serta khusus Kabupaten Tabanan akan menuju daerah hijau dan bebas Covid,” kata Ketua Umum FPTI Bali, Putu Yudi Atmika, Kamis (8/4).
Misi lainnya, kata Yudi Atmika, juga meningkatkan kunjungan wisata di Bali dan khususnya di Tabanan agar siap menyongsong peningkatan pariwisata dengan dibukanya obyek wisata Tanah Lot dan Alas Kedaton. Menurut Yudi Atmika, juga menunjukkan pada Indonesia dan dunia bahwa Bali siap melaksanakan segala komponen olahraga.
Kejuaraan diikuti delapan provinsi, termasuk tuan rumah Bali. Yakni, Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Aceh, Riau, Jawa Barat dan Kalimantan Timur. Para peserta, khususnya atlet dari luar Bali langsung jalan-jalan di Denpasar maupun Badung , serta ber wisata ke Songan Kintamani, Bangli.
“Mereka merasa senang di Bali. Tak hanya soal pelayanan, teknis pertandingan dan persaudaraannya, tapi juga karena bisa berwisata di Bali setelah even selesai digelar. Bahkan kualitas kejurnas kalah dengan Mini Kompetisi ini dalam sisi tersebut. Inilah misi positif dibalik Mini Kompetisi,” kata Putu Yudi Atmika. *dek
1
Komentar