Cok Agung Pastikan Akan Maju di Pilkada Klungkung 2018
Lampu hijau dari pasemetonan Puri Agung Klungkung sebagai legitimasi keluarga Puri tercetus saat Pasamuan Agung di Puri Agung Klungkung.
DENPASAR, NusaBali
Calon Kandidat Bupati Klungkung, Tjokorda Gede Agung memastikan maju di Pilkada Klungkung 2018 mendatang. Tjok Agung mengaku sudah mengantongi restu Puri Agung Klungkung. Lampu hijau dari pasemetonan Puri Agung Klungkung sebagai legitimasi keluarga Puri tercetus saat Pasamuan Agung di Puri Agung Klungkung, Minggu (4/12) sore.
Tjokorda Gede Agung sendiri adalah Wakil Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Bidang Kesekretriatan. Dia adalah cucu raja Klungkung terakhir. Tjok Agung sendiri pernah menjabat Wakil Bupati Klungkung pada masa jabatan 14 Desember 2008 sampai 17 Juli 2013. Dia juga sempat menjabat Plt Bupati Klungkung 17 Juli sampai 15 Oktober. Kemudian 15 Oktober bupati defitnitif sampai 14 Desember 2013 menggantikan posisi Bupati Klungkung, I Wayan Candra.
Ditemui NusaBali di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar, Senin (5/12) siang, Tjok Agung mengatakan dalam Pasamuan Agung di Puri Agung Klungkung Kelurahan Semarapura, Kecamatan Klungkung secara bulat semeton Puri Agung Klungkung mendukung dirinya untuk maju di Pilkada Klungkung 2018 sebagai Cabup.
Dalam Pasamuan Agung yang dihadiri Ida Dalem Semara Putra tersebut Tjok Agung didukung secara bulat dan semeton Puri Agung Klungkung tidak melahirkan kandidat. Hal ini mengacu pada pengalaman Pilkada 2013 ketika dari keluarga Puri Agung Klungkung ada yang maju dan membuat dukungan terpecah. "Dalam Pasamuan Agung di Puri Agung Klungkung semeton sudah bulat memberikan dukungan kepada tiyang (saya). Dan dipastikan hanya 1 saja. Sehingga dukungan ini bulat," ujar politisi asal Puri Semaranegara, Klungkung ini.
Dukungan bulat dari semeton dan panglingsir Puri Agung Klungkung buat Tjok Agung ini setelah dirinya mengutarakan niat untuk berlaga. "Setelah saya sampaikan untuk maju semeton sepakat hanya satu saja yang dicalonkan," kata Tjok Agung yang akan maju melalui PDIP. Ketika ditanya tandem Tjok Agung mengatakan akan penjajakan dulu. "Pengalaman saya kan di wakil bupati. Nanti tandemnya untuk wakil yang kira-kira paham birokrasi. Jangan sampai baru nganten sudah cerai. Kita suami istri sampai anak cuculah memimpin pemerintahan," tegas mantan Wakil Ketua KNPI Klungkung. Menurut Tjok Agung kandidat yang sudah masuk ada tokoh-tokoh masyarakat, dan kader partai.
"PDIP akan berkoalisi. Kader-kader siap. Yang penting tandemnya paham bupatinya dan satu visi. Pengalaman saya sebagai wakil kan pengawasan. Itu penting dan harus matching (sesuai/klop) dengan bupati," ujar kader senior Pemuda Panca Marga ini. Soal koalisi merah-kuning (PDIP-Golkar)? Tjok Agung menyebutkan bisa saja terjadi. "Bisa iya bisa tidak (koalisi merah kuning). Kayak apa koalisinya partai yang memutuskan. Kalau saya tugas komunikasi politik dengan sejumlah partai. Yang sudah kita ajak komunikasi semua partai, kecuali Gerindra dan Demokrat," imbuh pria kelahiran 24 september 1956 seraya menyebutkan siap berproses sesuai mekanisme di partai. * nat
Tjokorda Gede Agung sendiri adalah Wakil Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Bidang Kesekretriatan. Dia adalah cucu raja Klungkung terakhir. Tjok Agung sendiri pernah menjabat Wakil Bupati Klungkung pada masa jabatan 14 Desember 2008 sampai 17 Juli 2013. Dia juga sempat menjabat Plt Bupati Klungkung 17 Juli sampai 15 Oktober. Kemudian 15 Oktober bupati defitnitif sampai 14 Desember 2013 menggantikan posisi Bupati Klungkung, I Wayan Candra.
Ditemui NusaBali di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar, Senin (5/12) siang, Tjok Agung mengatakan dalam Pasamuan Agung di Puri Agung Klungkung Kelurahan Semarapura, Kecamatan Klungkung secara bulat semeton Puri Agung Klungkung mendukung dirinya untuk maju di Pilkada Klungkung 2018 sebagai Cabup.
Dalam Pasamuan Agung yang dihadiri Ida Dalem Semara Putra tersebut Tjok Agung didukung secara bulat dan semeton Puri Agung Klungkung tidak melahirkan kandidat. Hal ini mengacu pada pengalaman Pilkada 2013 ketika dari keluarga Puri Agung Klungkung ada yang maju dan membuat dukungan terpecah. "Dalam Pasamuan Agung di Puri Agung Klungkung semeton sudah bulat memberikan dukungan kepada tiyang (saya). Dan dipastikan hanya 1 saja. Sehingga dukungan ini bulat," ujar politisi asal Puri Semaranegara, Klungkung ini.
Dukungan bulat dari semeton dan panglingsir Puri Agung Klungkung buat Tjok Agung ini setelah dirinya mengutarakan niat untuk berlaga. "Setelah saya sampaikan untuk maju semeton sepakat hanya satu saja yang dicalonkan," kata Tjok Agung yang akan maju melalui PDIP. Ketika ditanya tandem Tjok Agung mengatakan akan penjajakan dulu. "Pengalaman saya kan di wakil bupati. Nanti tandemnya untuk wakil yang kira-kira paham birokrasi. Jangan sampai baru nganten sudah cerai. Kita suami istri sampai anak cuculah memimpin pemerintahan," tegas mantan Wakil Ketua KNPI Klungkung. Menurut Tjok Agung kandidat yang sudah masuk ada tokoh-tokoh masyarakat, dan kader partai.
"PDIP akan berkoalisi. Kader-kader siap. Yang penting tandemnya paham bupatinya dan satu visi. Pengalaman saya sebagai wakil kan pengawasan. Itu penting dan harus matching (sesuai/klop) dengan bupati," ujar kader senior Pemuda Panca Marga ini. Soal koalisi merah-kuning (PDIP-Golkar)? Tjok Agung menyebutkan bisa saja terjadi. "Bisa iya bisa tidak (koalisi merah kuning). Kayak apa koalisinya partai yang memutuskan. Kalau saya tugas komunikasi politik dengan sejumlah partai. Yang sudah kita ajak komunikasi semua partai, kecuali Gerindra dan Demokrat," imbuh pria kelahiran 24 september 1956 seraya menyebutkan siap berproses sesuai mekanisme di partai. * nat
1
Komentar