Buleleng Terima Tambahan 3.000 Vial Vaksin
Tambahan ini nanti kita prioritaskan untuk PMI, sehingga mereka siap berangkat bekerja kembali.
SINGARAJA, NusaBali
Kabupaten Buleleng kembali mendapat tambahan vaksin Covid-19 sebanyak 3.000 vial yang akan disuntikkan kepada 30 ribu orang. Tambahan vaksin tersebut dijemput Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Kamis (8/4) kemarin. Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng pun memilih memberikan prioritas Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sudah mendapat panggilan dari perusahaan tempatnya bekerja.
Ketua Satgas Putu Agus Suradnyana, mengatakan tambahan vaksin yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali (Pemprov) Bali, sasaran vaksinasinya diserahkan kepada masing-masing daerah. Keputusan memprioritaskan PMI untuk mendapatkan vaksin di tahap II ini selain pelayan publik yang masih terus berjalan mempertimbangkan aspek pemulihan sosial ekonomi.
“Sasaran dari pemerintah pusat vaksinasi diutamakan kepada lansia terlebih dahulu. Tapi itu rencana atau sasaran terhadap masyarakat Indonesia secara umum, di Buleleng juga sudah berjalan, tambahan ini nanti kita prioritaskan untuk PMI sehingga mereka siap berangkat bekerja kembali,” Agus Suradnyana yang juga Bupati Buleleng ini.
Keberangkatan PMI untuk kembali bekerja akan membuat ekonomi bergeliat kembali. “Dengan mereka bekerja ada penghasilan, bisa kirimkan uang untuk keluarga di rumah. Sehingga bisa memutar perekonomian di daerah,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan ini. Setelah semua PMI tervaksin prioritas selanjutnya adalah pusat-pusat interaksi masyarakat. Seperti pasar, pekerja pariwisata, restoran, supermarket.
Agus Suradnyana juga menekankan kepada Dinas Kesehatan yang menangani vaksinasi, tidak lagi memikirkan pembagian vaksin dosis satu dan dua. Jumlah vaksin yang ada harus disuntikkan semuanya. Sedangkan untuk dosis kedua menunggu kedatangan vaksin lanjutan. Dinkes juga diharapkan dapat memperkuat basis data sasarannya. Sehingga memiliki laporan harian progress vaksinasi setiap harinya.
Sementara itu Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Gede Suyasa menyebutkan, ada skema baru yang diputuskan saat Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali. Vaksin yang dikirim ke kabupaten/kota harus digunakan secara tuntas. Tidak untuk mempersiapkan atau sebagai stok dosis kedua. “Karena dosis kedua akan dikirim lagi oleh provinsi. Nah ini skemanya berubah. Kalau dulu kan diberi vaksin untuk dibagi dua, sekarang diberi vaksin untuk dihabiskan,” kata Suyasa.
Skema baru ini disebut Suyasa yang juga Sekda Buleleng jauh lebih efesien. terutama untuk realisasi vaksin. Setelah mendapatkan tambahan vaksin jumlah sasaran masyarakat Buleleng yang akan divaksin total 40 ribu jiwa. “Tiga puluh ribu dari tambahan vaksin hari ini dan sepuluh ribu lagi dari sisa vaksin di gudang farmasi,” jelas birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.
Disisi lain perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng ditemukan 22 orang penambahan kasus konfirmasi baru. Sebanyak 10 orang dari Kecamatan Buleleng, 7 orang dari Kecamatan Seririt, 2 orang dari Kecamatan Sukasada, dan satu orang masing-masing dari Kecamatan Banjar, Gerokgak dan Kubutambahan. Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 24 orang. Mereka tersebar 8 orang dari Kecamatan Seririt, 7 orang dari Kecamatan Buleleng, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Sukasada, Gerokgak dan Kubutambahan serta 1 orang masing-masing dari Kecamatan Sawan, Kecamtan Banjar dan Busungbiu.
Sebanyak dua pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19, asal Kecamatan Seririt. Pasien pertama telah dirawat di RSUD Buleleng sejak Selasa (6/4) lalu. Pria 56 tahun ini mengalami gejala demam, sesak, nyeri kepala, mual. Kondisinya terus menurun karena memiliki komorbid ginjal hingga dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (7/4) kemarin. Pasien kedua yang dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (8/4) kemarin sudah menjalani perawatan di RSUD Buleleng sejak Selasa (6/4). Pria berusia 75 tahun ini mengalami gejala demma, batuk sesak dan menderita penyakit penyerta asma serta jantung.
Perkembangan data Covid-19 di Buleleng membuat jumlah kasus konfimasi kumulatid sebanyak 3.087 orang. Sebanyak 2.773 orang dinyatakan sembuh, 127 orang meninggal dunia dan menyisakan 187 orang pasien positif. *k23
Kabupaten Buleleng kembali mendapat tambahan vaksin Covid-19 sebanyak 3.000 vial yang akan disuntikkan kepada 30 ribu orang. Tambahan vaksin tersebut dijemput Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Kamis (8/4) kemarin. Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng pun memilih memberikan prioritas Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sudah mendapat panggilan dari perusahaan tempatnya bekerja.
Ketua Satgas Putu Agus Suradnyana, mengatakan tambahan vaksin yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali (Pemprov) Bali, sasaran vaksinasinya diserahkan kepada masing-masing daerah. Keputusan memprioritaskan PMI untuk mendapatkan vaksin di tahap II ini selain pelayan publik yang masih terus berjalan mempertimbangkan aspek pemulihan sosial ekonomi.
“Sasaran dari pemerintah pusat vaksinasi diutamakan kepada lansia terlebih dahulu. Tapi itu rencana atau sasaran terhadap masyarakat Indonesia secara umum, di Buleleng juga sudah berjalan, tambahan ini nanti kita prioritaskan untuk PMI sehingga mereka siap berangkat bekerja kembali,” Agus Suradnyana yang juga Bupati Buleleng ini.
Keberangkatan PMI untuk kembali bekerja akan membuat ekonomi bergeliat kembali. “Dengan mereka bekerja ada penghasilan, bisa kirimkan uang untuk keluarga di rumah. Sehingga bisa memutar perekonomian di daerah,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan ini. Setelah semua PMI tervaksin prioritas selanjutnya adalah pusat-pusat interaksi masyarakat. Seperti pasar, pekerja pariwisata, restoran, supermarket.
Agus Suradnyana juga menekankan kepada Dinas Kesehatan yang menangani vaksinasi, tidak lagi memikirkan pembagian vaksin dosis satu dan dua. Jumlah vaksin yang ada harus disuntikkan semuanya. Sedangkan untuk dosis kedua menunggu kedatangan vaksin lanjutan. Dinkes juga diharapkan dapat memperkuat basis data sasarannya. Sehingga memiliki laporan harian progress vaksinasi setiap harinya.
Sementara itu Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Gede Suyasa menyebutkan, ada skema baru yang diputuskan saat Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali. Vaksin yang dikirim ke kabupaten/kota harus digunakan secara tuntas. Tidak untuk mempersiapkan atau sebagai stok dosis kedua. “Karena dosis kedua akan dikirim lagi oleh provinsi. Nah ini skemanya berubah. Kalau dulu kan diberi vaksin untuk dibagi dua, sekarang diberi vaksin untuk dihabiskan,” kata Suyasa.
Skema baru ini disebut Suyasa yang juga Sekda Buleleng jauh lebih efesien. terutama untuk realisasi vaksin. Setelah mendapatkan tambahan vaksin jumlah sasaran masyarakat Buleleng yang akan divaksin total 40 ribu jiwa. “Tiga puluh ribu dari tambahan vaksin hari ini dan sepuluh ribu lagi dari sisa vaksin di gudang farmasi,” jelas birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.
Disisi lain perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng ditemukan 22 orang penambahan kasus konfirmasi baru. Sebanyak 10 orang dari Kecamatan Buleleng, 7 orang dari Kecamatan Seririt, 2 orang dari Kecamatan Sukasada, dan satu orang masing-masing dari Kecamatan Banjar, Gerokgak dan Kubutambahan. Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 24 orang. Mereka tersebar 8 orang dari Kecamatan Seririt, 7 orang dari Kecamatan Buleleng, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Sukasada, Gerokgak dan Kubutambahan serta 1 orang masing-masing dari Kecamatan Sawan, Kecamtan Banjar dan Busungbiu.
Sebanyak dua pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19, asal Kecamatan Seririt. Pasien pertama telah dirawat di RSUD Buleleng sejak Selasa (6/4) lalu. Pria 56 tahun ini mengalami gejala demam, sesak, nyeri kepala, mual. Kondisinya terus menurun karena memiliki komorbid ginjal hingga dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (7/4) kemarin. Pasien kedua yang dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (8/4) kemarin sudah menjalani perawatan di RSUD Buleleng sejak Selasa (6/4). Pria berusia 75 tahun ini mengalami gejala demma, batuk sesak dan menderita penyakit penyerta asma serta jantung.
Perkembangan data Covid-19 di Buleleng membuat jumlah kasus konfimasi kumulatid sebanyak 3.087 orang. Sebanyak 2.773 orang dinyatakan sembuh, 127 orang meninggal dunia dan menyisakan 187 orang pasien positif. *k23
Komentar