Warung dan Bengkel Ludes Terbakar
Hanya saja warga yang membantu kesulitan dapat air, karena di sekitar TKP tidak ada pasokan air atau sungai.
TABANAN, NusaBali
Kebakaran hebat terjadi di wilayah Banjar Samsaman Kaja, Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Jumat (9/4) sekitar pukul 09.30 Wita. Warung dan bengkel milik I Putu Bela Arta,58, ludes dilalap api. Pemicu kebakaran dengan kerugian sekitar Rp 300 juta ini diduga karena ada bensin tersambar api.
Kapolsek Selemadeg Barat AKP I Gusti Lanang Jelantik menjelaskan sebelum terjadi kebakaran, pukul 06.30 Wita, korban bersama istrinya beraktivitas, seperti biasa buka warung. Istri korban pergi ke pasar membeli barang dagangan.
Selanjutnya setelah barang dagangan lengkap, istri korban kembali membeli bensin ke SPBU terdekat. Tak lama kemudian, pukul 08.30 Wita, istri korban kembali dari membeli bensin dengan membawa 2 jerigen minyak isian masing-masing 30 liter. Selanjutnya, korban Ketut Bela Arta bekerja di bengkelnya. Namun pada saat kerja ngelas,
tiba-tiba bensin dalam jerigen 30 liter di dekatnya, berjarak sekitar 4 meter, tersambar api las.“Dugaannya saat itu, kemungkinan percikan api dari las tersebut menyambar bensin dalam jerigen. Korban melihat api seketika menyala sangat besar,” ungkap AKP Lanang Jelantik, saat dikonfirmasi.
Setelah mengetahui kebakaran tersebut, jelas AKP Lanangan, korban berusaha memadamkan api dengan air di bengkelnya. Namun apes, karena pencatat listrik berada di atas bensin yang terbakar, maka listrik pun mati. Sehingga air sumur pompa yang digunakan juga mati.
Bahkan, kata AKP Lanang, korban juga sempat hendak menyelamatkan sejumlah tabunga gas di samping bensin. Hanya saja karena keburu api membesar, korban urung melakukan, dan memilih lebih menyelamatkan diri. Menurutnya, untuk menyelamatkan warung dan bengkelnya, korban Putu Bela Arta sempat memukul kentongan. Hanya saja warga yang membantu kesulitan dapat air, karena di sekitar TKP tidak ada pasokan air atau sungai. “Pemadam kebakaran datang setelah sejam kebakaran berlangsung. Ketika petugas pemadam datang, seluruh barang korban sudah hangus,” tegasnya.
Barang korban yang tidak bisa diselamatkan yakni sebuah genset listrik, dua unit mesin rumput, satu unit mesin traktor, tiga buah kompresor, satu buah kulkas, satu stokes, sebuah kulkas es krim, TV 21 inci, dan barang-barang lainnya. Kebakaran ini juga menyebabkan sejumlah suku cadang sepeda motor dan sembako ludes. “Apinya besar, sehingga semua barang korban ludes. Kerugian sekitar Rp 300 juta,” tandas AKP Lanang Jelantik.
Untuk diketahui, bencana kebakaran di wilayah barat Kota Tabanan tidak bisa dibantu maksimal oleh petugas Damkar. Karena Kantor/Pos Damkar jauh di Kota Tabanan. Satpol PP Kabupaten Tabanan sudah membuat konsep telaah membangun pos untuk wilayah Tabanan bagian barat dan utara. Hanya saja masih menunggu kebijakan pimpinan.
Kepala Satpol PP Tabanan Wayan Sarba mengatakan, untuk membuat pos Damkar, baru berupa konsep telaah staf, sehingga masih menunggu kebijakan pimpinan. Apakah anggaran memungkinkan atau anggaran tersedia. “Kalau kami bicara ideal seperti itu. Ini juga memerlukan lahan. Setelah seluruhnya lengkap baru bisa,” katanya.
Namun, papar Sarba, untuk memberikan pelayanan yang maksimal, Satpol PP sudah mengusulkan hibah ke Pemprov DKI memohon 2 unit mobil Damkar.
Jika hibah ini goal maka penanganan daruratnya artinya tanpa menunggu dibuatkan pos, kendaraan pemadam akan diposkan di Kantor Camat Selemadeg Barat dan Camat Baturiti. “Kami baru dua bulan (Juni 2021) usulkan. Proposal sudah masuk. Katanya sudah lampu hijau. Namun kami harus tetap menunggu kapan terealiasi,” katanya.
Sarba menyebutkan dengan lima unit kendaraan yang ada sekarang, tidak bisa satu pun kendaraan diposkan di kantor camat. Sebab dari lima unit kendaraan ini, hanya dua unit yang kondisinya prima. Tiga unit lainnya sudah berumur. “Saya berharap mudah-mudahan hibah ini segera bisa turun. Karena dari hasil koordinasi sudah ada lampu hijau dari Pemprov DKI, katanya masih menunggu keputusan pusat,” tandas mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Tabanan ini. *des
Kapolsek Selemadeg Barat AKP I Gusti Lanang Jelantik menjelaskan sebelum terjadi kebakaran, pukul 06.30 Wita, korban bersama istrinya beraktivitas, seperti biasa buka warung. Istri korban pergi ke pasar membeli barang dagangan.
Selanjutnya setelah barang dagangan lengkap, istri korban kembali membeli bensin ke SPBU terdekat. Tak lama kemudian, pukul 08.30 Wita, istri korban kembali dari membeli bensin dengan membawa 2 jerigen minyak isian masing-masing 30 liter. Selanjutnya, korban Ketut Bela Arta bekerja di bengkelnya. Namun pada saat kerja ngelas,
tiba-tiba bensin dalam jerigen 30 liter di dekatnya, berjarak sekitar 4 meter, tersambar api las.“Dugaannya saat itu, kemungkinan percikan api dari las tersebut menyambar bensin dalam jerigen. Korban melihat api seketika menyala sangat besar,” ungkap AKP Lanang Jelantik, saat dikonfirmasi.
Setelah mengetahui kebakaran tersebut, jelas AKP Lanangan, korban berusaha memadamkan api dengan air di bengkelnya. Namun apes, karena pencatat listrik berada di atas bensin yang terbakar, maka listrik pun mati. Sehingga air sumur pompa yang digunakan juga mati.
Bahkan, kata AKP Lanang, korban juga sempat hendak menyelamatkan sejumlah tabunga gas di samping bensin. Hanya saja karena keburu api membesar, korban urung melakukan, dan memilih lebih menyelamatkan diri. Menurutnya, untuk menyelamatkan warung dan bengkelnya, korban Putu Bela Arta sempat memukul kentongan. Hanya saja warga yang membantu kesulitan dapat air, karena di sekitar TKP tidak ada pasokan air atau sungai. “Pemadam kebakaran datang setelah sejam kebakaran berlangsung. Ketika petugas pemadam datang, seluruh barang korban sudah hangus,” tegasnya.
Barang korban yang tidak bisa diselamatkan yakni sebuah genset listrik, dua unit mesin rumput, satu unit mesin traktor, tiga buah kompresor, satu buah kulkas, satu stokes, sebuah kulkas es krim, TV 21 inci, dan barang-barang lainnya. Kebakaran ini juga menyebabkan sejumlah suku cadang sepeda motor dan sembako ludes. “Apinya besar, sehingga semua barang korban ludes. Kerugian sekitar Rp 300 juta,” tandas AKP Lanang Jelantik.
Untuk diketahui, bencana kebakaran di wilayah barat Kota Tabanan tidak bisa dibantu maksimal oleh petugas Damkar. Karena Kantor/Pos Damkar jauh di Kota Tabanan. Satpol PP Kabupaten Tabanan sudah membuat konsep telaah membangun pos untuk wilayah Tabanan bagian barat dan utara. Hanya saja masih menunggu kebijakan pimpinan.
Kepala Satpol PP Tabanan Wayan Sarba mengatakan, untuk membuat pos Damkar, baru berupa konsep telaah staf, sehingga masih menunggu kebijakan pimpinan. Apakah anggaran memungkinkan atau anggaran tersedia. “Kalau kami bicara ideal seperti itu. Ini juga memerlukan lahan. Setelah seluruhnya lengkap baru bisa,” katanya.
Namun, papar Sarba, untuk memberikan pelayanan yang maksimal, Satpol PP sudah mengusulkan hibah ke Pemprov DKI memohon 2 unit mobil Damkar.
Jika hibah ini goal maka penanganan daruratnya artinya tanpa menunggu dibuatkan pos, kendaraan pemadam akan diposkan di Kantor Camat Selemadeg Barat dan Camat Baturiti. “Kami baru dua bulan (Juni 2021) usulkan. Proposal sudah masuk. Katanya sudah lampu hijau. Namun kami harus tetap menunggu kapan terealiasi,” katanya.
Sarba menyebutkan dengan lima unit kendaraan yang ada sekarang, tidak bisa satu pun kendaraan diposkan di kantor camat. Sebab dari lima unit kendaraan ini, hanya dua unit yang kondisinya prima. Tiga unit lainnya sudah berumur. “Saya berharap mudah-mudahan hibah ini segera bisa turun. Karena dari hasil koordinasi sudah ada lampu hijau dari Pemprov DKI, katanya masih menunggu keputusan pusat,” tandas mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Tabanan ini. *des
1
Komentar