Berbagai Kegiatan Digelar Mengenang Umbu Landu Paranggi
DENPASAR, NusaBali
Upacara penghormatan terakhir untuk penyair legendaris Indonesia, Umbu Landu Paranggi masih belum diputuskan hingga, Jumat (9/4).
Sementara itu, berbagai kegiatan sastra dari berbagai daerah di Indonesia akan dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada mahaguru penyair yang dijuluki ‘Presiden Malioboro’ itu.
Menurut sahabat penyair Umbu Landu Paranggi, Syahruwardi Abbas, pihak keluarga masih menginginkan jenazah Umbu bisa dibawa ke Sumba, NTT, tempat kelahirannya. “Sampai sekarang belum ada kepastian. Keluarga masih menginginkan dibawa ke Sumba. Tapi secara teknis masih dipertimbangkan,” ungkapnya melalui pesan whatsapp, Jumat (9/4).
Sementara itu berbagai komunitas berencana akan menggelar kegiatan sastra dan diskusi untuk mengenang sosok Umbu Landu Paranggi yang berdedikasi luar biasa pada dunia sastra Indonesia. Seperti misalnya organisasi Satu Pena akan menggelar diskusi zoom yang akan mendiskusikan sosok Umbu Landu Pranggi dan Dhaniel Dhakidae, Sabtu (10/4) pagi.
Sedangkan Komunitas Seniman Nusantara yang berasal dari luar Bali juga akan menggelar kegiatan ‘Indonesia Membaca Sajak-sajak’ juga melalui zoom meeting pada Sabtu (10/4) petang. Narahubung penyelenggara ‘Indonesia Membaca Sajak-sajak’, Agus Winoto menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada Umbu yang sudah mewariskan banyak ilmu pengetahuan kepada anak-anak muda Jogja, Bali, maupun di daerah lainnya. Agus mengatakan, meski tidak kenal secara pribadi, namun dia merasa Umbu memiliki aura yang diwariskannya masih merebak di kalangan senior-seniornya.
“Waktu saya di Jogja, Pak Umbu adalah orang yang sangat concern dengan sastra, sampai beliau melahirkan sastrawan-sastrawan besar. Setelah itu Umbu pindah ke Bali. Keterkenalan Umbu ini terus menyebar di seluruh Jogja, bahkan sampai beliau pergi dari Jogja,” ujarnya dari Surabaya saat dihubungi NusaBali, Jumat (9/4) petang.
Dalam zoom meeting tersebut akan menghadirkan budayawan Bali, Putu Suasta, Umbu Wulang, Agus Winoto, Bambang Is, Clara Sinta Rendra, Yuli Mumpuni, Diasma Swandaru, Janoe Arijanto, dan Benny Sustyo. Komunitas Seniman Nusantara juga mengundang semua sahabat penyair, penulis, wartawan, teaterawan, pedagang, dan siapa saja dalam zoom meeting tersebut.
“Nanti akan ada pembacaan karya-karyanya Umbu. Termasuk ada diskusi dan berbagi. Dalam zoom nanti, saya juga mengundang banyak orang dari berbagai profesi untuk bercerita tentang perkenalan dan persahabatan dengan Umbu. Tidak mengenang kesedihannya, tapi menghargai Umbu dengan membaca karyanya adalah sebuah kebahagiaan,” kata Agus. *ind
1
Komentar