Pandemi Tidak Pengaruhi Penjualan Penjor
BANGLI, NusaBali
Jelang Hari Raya Galungan (14 April 2021), aktivitas penjualan sarana penjor maupun penjor yang sudah jadi mulai ramai di Bangli.
Meski situasi pandemi Covid-19 tidak berpengaruh pada aktivitas penjualan penjor. Seperti yang diakui salah seorang pedagang Wayan Sukania.
Menurut Wayan Sukania, pandemi Covid-19 tidak menghalangi warga untuk melaksanakan yadnya di Hari Raya Galungan. Pedagang asal Banjar Sedih, Kelurahan Bebalang, Kecamatan/Kabupaten Bangli ini mengatakan pesanan penjor serangkaian Hari Raya Galungan ini tetap tinggi bahkan mengalami peningkatan dibanding Galungan sebelumnya. “Pesanan penjor cukup banyak. Memasuki H-4 Galungan (Sabtu, 10/4), pesanan yang masuk sekitar 40 penjor,” ungkapnya, Sabtu (10/4).
Pedagang yang berjualan di seputaran LC Uma Aya, Kelurahan Bebalang, ini menyatakan pada Hari Raya Galungan sebelumnya (September 2020) jumlah pesanan mencapai 350 penjor. Untuk proses pengerjaan, dirinya mempekerjakan beberapa orang dengan sistem borongan.
Soal harga penjor, menurut Wayan Sukania, tergantung ukuran. Penjor ukuran jumbo dibandrol dengan harga Rp 500 ribu, sedangkan ukuran sedang Rp 300 ribu, dan ukuran kecil Rp 250 ribu. “Harga penjor tergantung ukuran dan pernak pernik yang digunakan,” ucapnya.
Meski permintaan tinggi, tidak mempengaruhi harga. Wayan Sukania tidak menaikkan harga barang dagangannya.
Selain penjor jadi, pihaknya juga melayani penjualan bambu penjor. Harga bambu ukuran besar Rp 70 ribu per batang dan ukuran sedang Rp 30 ribu. Serangkaian Galungan pihaknya menyediakan sekitar 1.600 batang bambu. “Bambu kami datangkan dari daerah Desa Suter, Kecamatan Kintamani. Terjadi kenaikan ongkos angkut, tapi kami tidak langsung menaikkan harga jual,” ujarnya seraya menyebutkan pesanan penjor datang dari berbagai wilayah di Bangli. *esa
Komentar