Komisi III DPR RI Soroti Peredaran Narkoba di Bali
BNNP Bali Sebut Saat ini sedang Musim Panen Ganja
Anggota Komisi III DPR, Benny K Harman menyoroti peredaran narkoba di Bali cukup tinggi, termasuk peredaran narkoba di Lapas.
DENPASAR, NusaBali
Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Polda Bali, Sabtu (10/4). Rombongan Komisi III yang dikomandoi Ketua Komisi III, Adies Kadir bersama 11 anggota diterima Kapolda Bali Irjen Pol Dr Putu Jayan Danu Putra di Gedung Perkasa Raga Garwita Polda Bali.
Anggota Komisi III DPR RI, Komjen (Purn) Adang Daradjatun menyoroti beberapa hal. Salah satunya peredaran narkoba di Bali. Selain itu perlunya pengawasan orang asing yang ada di Bali. Disebutkan ada beberapa daerah rawan di Bali, seperti di Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung.
Sementara anggota Komisi III lainnya, Benny Kabur Harman menyoroti hal serupa. Dia mengatakan peredaran narkoba di Bali cukup tinggi, termasuk peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan (Lapas). "Apa tidak bisa dilakukan pemeriksaan dan penangkapan dengan menggunakan anjing pelacak ?," tutur Politisi asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur ini.
Sementara itu Kapolda Bali, Irjen Putu Jayan mengatakan pengamanan sudah dilakukan secara maksimal. Tim Siber yang ada di Polda Bali baik dari Reskrim dan Inteltek juga sudah bergerak. Di hadapan para wakil rakyat itu Kapolda mengaku sudah melakukan beberapa kali penangkapan terhadap kejahatan perbankan.
“Untuk sidak ke Lapas terkadang sebelum masuk kita ditahan dulu oleh pihak Lapas dan hal tersebut dicurigai menjadi permainan di dalam Lapas. Saat dilakukan penggeledahan tidak ditemukan barang yang dicari," ungkap Kapolda.
Peredaran narkoba di wilayah Bali belakangan terbilang tinggi. Utamanya narkoba jenis ganja. Pada bulan Maret 2021 lalu Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali berhasil mengungkap peredaran 30 kilogram ganja kering. dikonfirmasi terpisah Kabid Berantas BNNP Bali, Putu Bagus Arjaya mengatakan ada beberapa pemicu tingginya peredaran narkoba di Bali. Salah satunya saat ini sedang musim panen ganja di beberapa daerah perkebunan ganja.
Selain itu juga akibat pandemi Covid-19. Banyak orang menjadi jaringan narkoba karena ingin dapat uang dengan mudah. "Saat ini peredaran ganja kering marak. Pengaruh musim panen ganja. Apalagi saat ini musim pandemi. Banyak orang mencari uang dengan menjadi jaringan narkoba. Pelaku bahkan ada yang pemusik, seniman, dan peselancar," ungkap Putu Bagus Arjaya. *pol
Anggota Komisi III DPR RI, Komjen (Purn) Adang Daradjatun menyoroti beberapa hal. Salah satunya peredaran narkoba di Bali. Selain itu perlunya pengawasan orang asing yang ada di Bali. Disebutkan ada beberapa daerah rawan di Bali, seperti di Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung.
Sementara anggota Komisi III lainnya, Benny Kabur Harman menyoroti hal serupa. Dia mengatakan peredaran narkoba di Bali cukup tinggi, termasuk peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan (Lapas). "Apa tidak bisa dilakukan pemeriksaan dan penangkapan dengan menggunakan anjing pelacak ?," tutur Politisi asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur ini.
Sementara itu Kapolda Bali, Irjen Putu Jayan mengatakan pengamanan sudah dilakukan secara maksimal. Tim Siber yang ada di Polda Bali baik dari Reskrim dan Inteltek juga sudah bergerak. Di hadapan para wakil rakyat itu Kapolda mengaku sudah melakukan beberapa kali penangkapan terhadap kejahatan perbankan.
“Untuk sidak ke Lapas terkadang sebelum masuk kita ditahan dulu oleh pihak Lapas dan hal tersebut dicurigai menjadi permainan di dalam Lapas. Saat dilakukan penggeledahan tidak ditemukan barang yang dicari," ungkap Kapolda.
Peredaran narkoba di wilayah Bali belakangan terbilang tinggi. Utamanya narkoba jenis ganja. Pada bulan Maret 2021 lalu Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali berhasil mengungkap peredaran 30 kilogram ganja kering. dikonfirmasi terpisah Kabid Berantas BNNP Bali, Putu Bagus Arjaya mengatakan ada beberapa pemicu tingginya peredaran narkoba di Bali. Salah satunya saat ini sedang musim panen ganja di beberapa daerah perkebunan ganja.
Selain itu juga akibat pandemi Covid-19. Banyak orang menjadi jaringan narkoba karena ingin dapat uang dengan mudah. "Saat ini peredaran ganja kering marak. Pengaruh musim panen ganja. Apalagi saat ini musim pandemi. Banyak orang mencari uang dengan menjadi jaringan narkoba. Pelaku bahkan ada yang pemusik, seniman, dan peselancar," ungkap Putu Bagus Arjaya. *pol
1
Komentar