Atasi Kekurangan Guru,18 SD Akan Diregrouping
TABANAN, NusaBali
Tahun 2021, Dinas Pendidikan Tabanan akan meregrouping (menggabung) 18 SD menjadi 9 SD.
Rencana tersebut tengah dikoordinasikan dengan pemangku kebijakan mulai dari masyarakat, perbekel, hingga kepala sekolah. Upaya ini guna mengatasi kekurangan guru jenjang SD dan SMP. Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra mengatakan regrouping sekolah ini karena minimnya jumlah siswa di sekolah tersebut dan kurangnya tenaga pengajar. "Jadi untuk lebih efisien, kami regrouping. Untuk apa sekolah banyak-banyak, tapi guru dan siswa sedikit," jelasnya, Minggu (11/6).
Kata dia, regrouping sekolah juga upaya mengurai pemerataan jumlah guru. Karena di Tabanan masih kekurangan tenaga pendidik. Namun yang paling penting meregouping sekolah sebagai antisipasi sekolah tersebut agar tidak nantinya kehilangan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
“Kalau tiga tahun berturut-turut jumlah siswa kurang dari 60 orang, berpotensi tidak dibayarkan dana bos-nya. Kecuali secara geografis sekolah tersebut tidak dapat dilakukan penggabungan (regrouping) karena sekolah ada pada daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terbelakang),” jelasnya.
Guna mengantisipasi kekurangan guru jejang SMP, jelas Putra, Dinas Pendidikan Tabanan sudah memanfaatkan guru kontrak. Jumlah guru SD sebanyak 1.437 berstatus PNS, dan 579 guru berstatus kontrak. Sementara guru SMP sebanyak 991 PNS dan kontrak 432.
Khusus untuk SD, jika dibandingkan jumlah guru dengan sekolah, masih ada kekurangan guru baik guru kelas, penjas (Pendidikan Jamani) dan agama. ‘’Sedangkan untuk SMP, saya rasa jumlah guru sudah memadai. Namun perlu ada penempatan secara merata guru-guru di satuan pendidikan,” tandasnya. *des
1
Komentar