105 Pecalang Amankan Pujawali di Lempuyang
AMLAPURA, NusaBali
Kapolsek Abang, Karangasem, AKP I Putu Agus Ady Wijaya SH membina para pecalang dari 7 desa adat di Terminal Banjar Kemuda, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, Senin (12/4).
Para pecalang ini akan bertugas mengamankan jalannya pujawali di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Desa Adat Purwayu, Desa Tribuana, Kecamatan Abang. Pengamaan pujawali di Pura Sad Kahyangan Lempuyang melibatkan 105 pecalang.
Pengamanan pujawali di Pura Sad Kahyangan Lempuyang dimulai sejak Hari Raya Galungan, Buda Kliwon Dungulan, Rabu (14/4). Puncak pujawali pada Umanis Galungan, Wraspasti Umanis Dunggulan, Kamis (15/4). Ida Bhatara kasineb pada Olihan, Redite Wage Kuningan, Minggu (18/4). Pecalang yang dilibatkan berasal dari 7 desa adat yakni Desa Adat Purwayu, Desa Adat Ngis, Desa Adat Tista, Desa Adat Tanah Aji, Desa Adat Gulinten, dan Desa Adat Sega. “Ada 13 titik pos pengamanan, nantinya pecalang disebar. Mereka membantu mengatur kendaraan untuk mencegah terjadi kemacetan dan pamedek lancar melakukan persembahyangan,” ungkap AKP Ady Wijaya.
AKP Ady Wijaya mengapresiasi adanya pecalang untuk meringankan tugas-tugas kepolisian dan TNI. Nantinya juga berkoordinasi dengan petugas Dinas Perhubungan Karangasem dan relawan dari Orari Lokal Kecamatan Abang. Polsek Abang nantinya membuka dua jalur untuk memudahkan arus lalulintas. Jalur VVIP, VIP, dan pangayah melalui jalur utara Banjar/Desa Ngis lanjut ke Banjar Jumetra, Banjar Lebuh, tembus ke Banjar Purwayu, dari arah utara kemudian datang dari timur tiba di parkir jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang. Sedangkan jalur pamedek dari arah selatan langsung menuju Terminal Banjar Kemuda. Selanjutnya pamedek diangkut bus. “Pamedek juga diawasi agar tetap melaksanakan protokol kesehatan, pakai masker dan jaga jarak,” tegas AKP Ady Wijaya.
Bendesa Adat Purwayu I Nyoman Jati mengapresiasi adanya arahan dan bimbingan dari Kapolsek Abang sehingga pecalang dapat pemahaman teknis pengamanan. “Pujawali berjalan seperti biasa, Ida Bhatara nyejer tiga hari, hanya saja cara pengaturan pamedek saat melakukan persembahyangan agak berbeda,” jelas Nyoman Jati. Kehadiran pamedek saayy sembahyang dibatasi agar tidak terjadi kerumunan. “Pecalang yang mengatur di tiap pintu masuk, terutama di candi gelung menuju jeroan Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang,” ungkap Nyoman Jati. *k16
1
Komentar