Uang Beredar di Bali Turun 55 Persen pada Triwulan I 2021
DENPASAR, NusaBali.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat uang yang beredar atau penggunaan uang kartal oleh masyarakat di Pulau Dewata pada triwulan I-2021 mengalami penurunan hingga 55 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2020.
"Pada triwulan I tahun ini, permintaan uang atau outflow tercatat sebesar Rp 1,75 triliun, sedangkan pada triwulan I-2020 sekitar Rp 4 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Kamis (15/4/2021).
Menurut Trisno, pandemi Covid-19 yang masih melanda wilayah Indonesia saat ini turut mempengaruhi kebutuhan uang yang beredar di masyarakat khususnya di wilayah Provinsi Bali. Dia menambahkan dari sisi inflow atau jumlah uang yang disetorkan masyarakat Bali ke Bank Indonesia yang tercatat sebesar Rp 4 triliun pada triwulan I-2021 juga mengalami penurunan sebesar 31 persen dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 5,7 triliun.
"Dengan demikian selama triwulan I-2021 uang yang disetorkan atau inflow lebih besar daripada uang yang didistribusikan atau terjadi net inflow sebesar Rp 2,25 triliun," ucapnya.
Trisno mengatakan permintaan uang menurun karena geliat perekonomian di Bali masih terbatas akibat tidak ada kunjungan wisatawan mancanegara dan menurunnya kunjungan wisatawan domestik. "Jika melihat data kunjungan wisatawan ke Bali sebelum pandemi yang mencapai 16 juta jiwa per tahun, atau rata-rata sebanyak 1,3 juta jiwa per bulan, sekarang kunjungan wisatawan nusantara sangat terbatas," ujarnya.
Oleh karena itu, permintaan barang dan transaksi menjadi berkurang, di samping juga karena masih ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Di bulan April ini ini masih ada PPKM, kemudian juga larangan mudik Lebaran di bulan Mei mendatang," katanya.
Dengan adanya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang masif di Provinsi Bali, Trisno mengharapkan akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan nusantara pada bulan Juni 2021. "Kami berharap pertumbuhan ekonomi Bali di triwulan II bisa positif karena di triwulan I masih mengalami kontraksi," ujar Trisno. *ant
Komentar