Galungan, Sampah Meningkat 30 Persen
DENPASAR, NusaBali
Pasca Hari Raya Galungan, volume sampah di Kota Denpasar mengalami peningkatan dari biasanya.
Peningkatan volume diperkirakan antara 20–30 persen. Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar I Ketut Adi Wiguna saat dikonfirmasi, Kamis (15/4), mengatakan peningkatan volume ini disebabkan adanya sampah upakara. “Ya memang saat Galungan ini ada peningkatan sampah sebanyak 20 sampai 30 persen. Kebanyakan sampah dari sarana upakara atau banten,” jelas Adi Wiguna.
Dia menambahkan, pada hari biasa saat Covid-19 ini, volume sampah per hari di Denpasar mencapai 550 ton sampai 600 ton. Sedangkan usai Galungan ini volumenya menjadi 780 ton. Keadaan ini menyebabkan volume sampah usai Galungan hampir menyamai volume sampah pada hari biasa sebelum Covid-19. Dimana volume sampah per hari sebelum Covid-19 mencapai 800 ton.
Untuk pengangkutan sampah ini, saat ini dilakukan oleh masing-masing desa/kelurahan dengan sistem swakelola. Nantinya, petugas dari pihak desa/kelurahan dengan armadanya langsung membawa sampah ke tempat penguangan sampah (TPS) sementara maupun tempat pembuangan akhir (TPA).
Jika pengangkutan dilakukan menggunakan motor cikar atau moci, sampah bisa dibawa ke TPS. Setelah di TPS akan diangkut oleh petugas Dinas LHK ke TPA. “Jika mereka menggunakan kendaraan roda empat atau lebih bisa langsung dibawa ke TPA oleh petugas dari desa/kelurahan,” imbuh Adi Wiguna.
Selain itu, untuk mengurangi masuknya sampah ke TPS maupun TPA, Adi Wiguna mengimbau agar warga bisa melakukan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik seperti gelas plastik maupun kaleng bekas bisa ditabung di bank sampah masing-masing wilayah. *mis
1
Komentar